Translate

Menjadi Pelayan Kristus Yang Baik Part 3

Menjadi pelayan Kristus yang baik – Kita bersyukur bahwa bukan saja Tuhan menyelamatkan kita, tetapi juga melibatkan kita dalam pekerjaan-Nya yang agung dan mulia di dunia ini. Berdasarkan hal itulah kita memiliki kerinduan supaya kita menjadi pelayan Kristus yang baik selama kita ada di dunia ini. Untuk menjadi pelayan Kristus yang baik bukanlah hal yang mudah dan instan. Ada harga yang harus kita bayar ketika ingin menjadi pelayan Kristus yang baik. Guna menjadi pelayan Kristus yang baik, maka ada beberapa kriteria yang harus terpancar dari hidup kita. Kriteria dimaksud, yaitu:

3. Terpandang dalam kehidupan sosial – 1 Timotius 4:12.
Paulus berpesa, “Jadilah teladan”. Kata “teladan” merupakan terjemahan yang sangat tepat untuk kata tupos. Dari kata tupos itu lahirlah kata type yang sering diterjemahkan sebagai “pola, patron, model, desain, maket, dsb. Dengan demikian, seorang pelayan Kristus yang baik itu harus menjadi patron bagi jemaat dalam segala aspek kehidupannya. Bahkan, seorang pelayan Kristus yang baik harus berani berkata seperti Tuhan Yesus: “...Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu ...” Yohanes 13:15; dan Paulus: “... supaya dari teladan kami kamu belajar ...” 1 Korintus 4:6, “...turutilah teladanku!” 1 Korintus 4:16; “... ikutilah teladanku ...” Filipi 3:17.

Sejujurnya Paulus menjelaskan bahwa hal keteladanan itu harus tampak dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Kekuatan pelayanan seseorang itu lahir dari perpaduan antara pengajaran dan kehidupan. Pengajaran kita itu senyaring kehidupan kita. Serangan yang paling tajam dan gencar bagi seorang pelayan Tuhan muncul dari pola hidup yang tidak sesuai dengan pengajaran. Itulah sebabnya, Paulus mengingatkan kita dalam ayat 16 “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu...”.   


4. Terpecaya dalam pelayanan – 1 Timotius 4:13-14.
Kata kunci dalam ayat 13-14 adalah “bertekunlah”. Apa arti dari kata “tekun” itu? Kata “tekun” berasal dari kata kerja prosekho yang berarti ‘memberi perkara yang serius, menyerahkan diri sepenuhnya, dan memperlakukan diri seperti nabi’. Berdasarkan pengertian itu, dapat dikatakan bahwa seorang pelayan Kristus yang baik adalah seorang yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya untuk pelayanan. Pelayanan apa yang dimaksudkan?

Pertama, ia bertekun dalam membaca kitab-kitab suci. Perintah itu sesuai dengan kebiasaan dalam jemaat mula-mula. Kedua, ia bertekun dalam membangun. Kata “membangun” di sana mempunyai kaitan erat dengan kata parakletos (suatu istilah yang biasa dikaitkan dengan pekerjaan Roh Kudus). Kata “membangun” dapat diartikan sebagai ‘menguatkan’ atau ‘menghiburkan’. Namun, dalam kaitan dengan nas itu para penafsir lebih cenderung menerjemahkannya sebagai ‘berkhotbah’ (preaching) – suatu pelayanan yang memadukan eksposisi dengan aplikasi. Ketiga, ia bertekun dalam mengajar. Penekanan di sana adalah mengajarkan pokok-pokok atau asas-asas Kristen. Keempat, ia bertekun dalam mempergunakan karunia (karisma). Kemungkinan makna karisma di sana bukan karunia seperti terdaftar dalam 1 Korintus 12 dan 14, melainkan dalam pengertian umum, yaitu panggilan untuk pelayanan.

Ketekunan dalam pelayanan itu harus menjadi ciri dari seorang pelayan Kristus. Jika kita telah memilih dan dipilih untuk menjadi pelayan Kristus, kita harus menyerahkan diri sepenuhnya pada tugas pengabdian kita. Ketika mengakhiri nas itu, Paulus berkata, “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalam-Nya...” 1 Timotius 4:15.

Jadi, jika seorang hamba Tuhan terdidik dalam pengajaran, terlatih dalam ibadah, terpandang dalam kehidupan, dan terpecaya dalam pelayanan, kemajuannya akan nyata kepada semua orang sehingga dirinya serta setiap orang yang dilayani pun akan selamat – 1 Timotius 4:15-16.

 Baca juga bahan khotbah Kristen ini: PUASA YANG BERKENAN DIHADAPAN TUHAN.

Post a Comment for "Menjadi Pelayan Kristus Yang Baik Part 3"