Translate

Tujuan Hidup Orang Kristen 1

Tujuan hidup orang Kristen – Kita lahir, hidup dan dibesarkan di dalam dunia ini, tentu dengan satu tujuan yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kita. Allah menyelamatkan kita melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman kepada Tuhan Yesus Kristus memberi warna baru di dalam perjalanan kehidupan kita. 

Warna baru dimaksud ialah untuk memenuhi tujuan ilahi di dalam dan melalui kehidupan kita di dunia ini. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Filipi 3:1-16 menjelaskan tentang tujuan kehidupannya setelah ia diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Ada beberapa tujuan atau sasaran (goal) hidup rasul Paulus yang kiranya juga menjadi tujuan kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus.

1. Supaya aku mengenal Kristus – Filipi 3:10.
Dengan menetapkan sasaran atau tujuan itu, rasul Paulus menyadari bahwa masalah pengenalan adalah suatu proses. Pengenalan tidak tercipta dalam satu peristiwa atau waktu. Istilah “mengenal” yang dipakai dalam ayat itu adalah istilah teologi, yang memiliki arti yang lebih luas dan dalam dari pengertian biasa.


Dalam kata itu tidak saja muncul pengertian ‘mengetahui’ atau ‘memahami’, tetapi juga pengertian bersekutu; bersatu secara erat, intim, atau lengket; menikmati, mencicipi, merasakan; menghayatinya sebagai Kristus dan Tuhan. Dalam arti itu, rasul Paulus menggarisbawahi tiga objek pengenalan terhadap Tuhan Yesus Kristus, yaitu:

Pertama, supaya aku mengenal Dia. Itu menyangkut pribadi Tuhan Yesus Kristus. Dalam hal itu, rasul Paulus ingin mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Agar prose situ terjadi harus ada ikatan kudus yang terus-menerus terjalin mesrah sepanjang hidup. Karena hanya dengan cara demikianlah kita bisa mengenal pribadi Tuhan Yesus secara lebih mantap dan lebih baik.

Kedua, supaya aku mengenal kuasa kebangkitan-Nya. Yang dimaksud dengan kuasa kebangkitan itu adalah: 1) kuasa yang nyata dalam kebangkitan-Nya dari kematian; 2) kuasa yang memenuhi-Nya sebagai Tuhan yang hidup; 3) kuasa yang dipakai-Nya untuk mengubah kematian menjadi kehidupan. Rasul Paulus tidak saja rindu untuk melihat, menyaksikan, atau mengagumi kuasa tersebut, tetapi kerinduannya yang terutama adalah untuk memiliki dan menikmati kuasa itu.

Ketiga, supaya aku mengenal persekutuan dalam penderitaan-Nya. Target Paulus adalah agar serupa dengan Dia di dalam kematian-Nya. Pernyataan tersebut ditulis justru pada saat Paulus dibelenggu di dalam penjara di Roma. Suasana penjara itu telah mengilhami Paulus akan satu kebenaran praktis, yaitu bahwa partisipasi dalam penderitaan Kristus bukan sekadar resiko, melainkan juga harus menjadi tujuan hidup.

Dari tempat yang sama, Paulus juga pernah menulis kepada jemaat di Kolose demikian, “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat” – Kolose 1:24.

Maksudnya, Paulus ingin menikmati tidak hanya sebagian dari penderitaan Kristus, tetapi juga ingin mengalami semua yang sudah dialami Kristus, tetapi juga ingin mengalami semua yang sudah dialami Kristus. Dengan ungkapan lain, “Serupa dengan Dia dalam kematian-Nya”.

Sebagai umat Tuhan, keberhasilan panggilan dan pelayanan kita itu bergantung pada pengenalan kita terhadap Kristus. Kualitas kehidupan dan pelayanan kita itu sebanding dengan pengenalan kita. Semakin tinggi kualitas pengenalan kita terhadap Kristus, semakin tinggilah kualitas kehidupan dan pelayanan kita. Sebalinya, semakin rendah kualitas pengenalan kita terhadap Kristus, semakin rendah kualitas kehidupan dan pelayanan kita. Corak hidup kita itu sebanding dengan corak pengenalan kita.

Post a Comment for "Tujuan Hidup Orang Kristen 1"