Translate

Rahasia Mengalami Kepuasan Hidup

Rahasia mengalami kepuasan hidup – Hidup manusia di dunia ini seakan tidak pernah mengalami kepuasan. Sudah punya rumah satu mau tambah lagi supaya punya rumah dua. Sudah memiliki mobil satu, ingin lagi memiliki mobil kedua. Baru saja memiliki hand phone baru, ketika ada lagi produk hand phone terbaru ingin memiliki lagi. Sudah menikah dengan satu istri, berselingkuh lagi dengan perempuan lain. 

Dan masih banyak lagi perilaku lain seperti korupsi dan lain sebagainya. Semua itu memperlihatkan kehidupan yang tidak puas. Ditambah lagi dengan perkembangan dunia yang menawarkan produk-produk terbaru yang bermunculan hampir dalam setiap saat. Manusia benar-benar didorong untuk tidak pernah merasa puas dalam hidupnya. Karenanya keserakahan dan hidup konsumtif telah menjadi cara dan gaya hidup manusia di akhir zaman ini. Hidup manusia menjadi gelisah termasuk orang Kristen. Penulis Injil Yohanes terkait dengan hidup yang gelisah menulis demikian: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” – Yohanes 14:1.

Penulis Injil Yohanes di atas, mendorong kita untuk menemukan kepuasan hidup yang sesungguhnya. Kepuasan hidup yang tidak diperoleh melalui kekayaan yang kita miliki. Kepuasan yang tidak sama dengan yang ditawarkan dan diberikan oleh dunia ini. Apa yang ditawarkan dunia ini akan terus membuat kita hidup tidak puas, mencari dan mencari terus dan memang tidak pernah sampai puas.


Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa rahasianya supaya kita mengalami kepuasan sesungguhnya dalam hidup di dunia ini?” Berikut beberapa jawaban yang bisa kita terapkan supaya mengalami kepuasan dalam hidup ini.

1. Percaya sepenuhnya kepada Allah.
Penulis Injil Yohanes terkait dengan kepercayaan kepada Allah secara total menulis demikian: “...percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” – Yohanes 14:1b. Percayalah merupakan kata aktif di mana kita mempertaruhkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah. Dikatakan demikian, karena memang Allah adalah Pencipta kita. Selain itu kita juga dimotivasi untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dikatakan demikian, karena Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat hidup kita.

Ketika kita percaya sepenuhnya kepada Allah yang adalah Pencipta kita dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, maka sesungguhnya kepercayaan yang demikian membuat hidup kita mengalami kepuasan secara rohani dan pasti diikuti oleh rasa puas secara materi.

Itu sebabnya penulis Injil Matius menegaskan supaya kita jangan kuatir dalam hidup ini. Apa yang membuat kita kuatir dan gelisah? Sebenarnya yang selalu membuat kita gelisah dan kuatir ialah kebutuhan hidup kita akan sandang, pangan dan papan. Penulis Injil Matius menulis demikian: Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” – Matius 6:31-33.

Bukan hanya soal kebutuhan akan sandang, pangan dan papan saja yang membuat manusia gelisah dan kuatir. Manusia juga gelisah akan masa depannya. Tetapi sebagai orang percaya kita tidak perlu kuatir akan masa depan kita bila kita sungguh-sungguh percaya kepada Allah dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Mengapa demikian? Karena Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kita memiliki rancangan masa depan yang penuh harapan. Tentang hal itu, melalui nabi Yeremia Allah memberitahukannya – Yeremia 29:11. Dan diperkuat lagi oleh pernyataan Tuhan Yesus dalam Injil Matius demikian: Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” – Matius 6:34. Jadi, percayalah sepenuhnya kepada Allah Tritunggal, maka kita akan mengalami kepuasan yang sesungguhnya dan sebenarnya.

2. Biasakan untuk selalu hidup dalam ucapan syukur.
Rasul Paulus terkait dengan ucapan syukur dalam suratnya kepada jemaat di kota Tesalonika, menulis demikian: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” – 1 Tesalonika 5:18.

Mengucap syukur merupakan suatu sikap hati yang dikehendaki oleh Allah. Dikatakan demikian karena landasan ucapan syukur kita itu pada Tuhan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Dengan membiasakan diri untuk selalu bersyukur dalam hidup ini, maka kita menerima otoritas dan kekuasaan Allah Tritunggal dalam hidup kita. Dengan kita bersikap untuk selalu mengucap syukur kepada Allah maka kita menerima apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Dengan mengucap syukur kita belajar hidup dalam kecukupan.

Berkaitan dengan hidup dalam kecukupan, penulis surat Ibrani dalam suratnya menulis demikian: “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” – Ibrani 13:5.

Dengan kita bersikap untuk selalu bersyukur, maka kita terhindar dari perilaku hidup yang diperbudak oleh uang. Kita menerima dengan rasa syukur segala berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita, sehingga kita akan merasa selalu cukup di dalam setiap aspek hidup kita. Dan yang sangat penting ialah Allah menjamin bahwa Dia tidak akan pernah membiarkan kita hidup seadanya dan Dia juga tidak akan pernah membiarkan hidup kita terlantar.

Bila kita berusaha untuk percaya sepenuhnya kepada Allah Tritunggal dan selalu berupaya membiasakan diri untuk selalu mengucap syukur kepada Allah Trituggal, maka saya percaya kepuasan sejati dalam hidup akan kita miliki. Pada saat kita mempercayai bahwa Allah Tritunggal turut bekerja dalam totalitas hidup kita, maka kita akan mengalami kebaikan-kebaikan dari karya Allah Tritunggal dalam hidup kita – Roma 8:28.

Waktu kita percaya bahwa Allah Tritunggal sedang melaksanakan rencana-Nya yang sempurna dalam hidup kita, maka hati kita penuh dengan sukacita besar karena kepercayaan kita kepada Allah. Pada saat Allah menjadi pemegang kendali utama dalam hidup kita dan kita secara total memberi diri dikendalikan oleh Allah hidup kita, maka kita pasti mengalami kepuasan yang tidak sama dengan apa yang dunia tawarkan dan berikan. Jadi, kuncuntuk mengalami kepuasan sejati hanya berserah penuh kepada Allah Tritunggal. Anda juga butuh bahan khotbah Kristen ini: Meraih Keberhasilan Melalui Penyertaan Tuhan.


Post a Comment for "Rahasia Mengalami Kepuasan Hidup"