Meraih Sukacita Melalui Pengenalan Akan Allah
Meraih
sukacita melalui pengenalan akan Allah – Kita ingin supaya dalam hidup ini kita
selalu bersukacita. Tetapi faktanya banyak orang
kristiani tidak mengalami sukacita yang merupakan buah Roh dalam
Galatia 5:22. Charles Swindol menulis dalam buku Laugh Again, yaitu bahwa ada tiga hal yang sering menjadi
"pencuri sukacita", yakni kekhawatiran, tekanan batin, dan ketakutan.
KEKUATIRAN sebagai "kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal yang
mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi". (Dan biasanya tidak terjadi). TEKANAN
BATIN diartikan sebagai "ketegangan yang berlebihan terhadap situasi yang
tidak dapat kita ubah atau kontrol". (Padahal Allah mampu). KETAKUTAN,
menurut Swindoll, adalah "kecemasan yang sangat terhadap bahaya, kejahatan,
atau penderitaan". (Dan hal itu hanya akan memperbesar masalah kita).
Pertanyaan
penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana meraih sukacita melalui
pengenalan akan Allah? Ada beberapa jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu:
1. Hidup dalam rancangan Allah.
Nabi Yesaya terkait dengan hidup dalam rancangan Allah, menulis demikian: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” – Yesaya 55:8-9.
Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kita. Bahasa sederhananya, rancangan kita belum tentu rancangan Tuhan, maunya kita belum tentu maunya Tuhan, kehendak kita belum tentu kehendaknya Tuhan, jalannya kita belum tentu jalannya Tuhan. Jadi jangan sok jagoan! Jangan sok pahlawan! Mau tolong Tuhan, mau bantu Tuhan atau lebih ekstrim lagi mau paksakan Tuhan spy ikuti rancangan kita.
1. Hidup dalam rancangan Allah.
Nabi Yesaya terkait dengan hidup dalam rancangan Allah, menulis demikian: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” – Yesaya 55:8-9.
Rancangan Tuhan bukanlah rancangan kita. Bahasa sederhananya, rancangan kita belum tentu rancangan Tuhan, maunya kita belum tentu maunya Tuhan, kehendak kita belum tentu kehendaknya Tuhan, jalannya kita belum tentu jalannya Tuhan. Jadi jangan sok jagoan! Jangan sok pahlawan! Mau tolong Tuhan, mau bantu Tuhan atau lebih ekstrim lagi mau paksakan Tuhan spy ikuti rancangan kita.
Tuhan
memberikan perbedaan antara rancangan-Nya dengan rancangan kita yaitu antara
langit dan bumi. Banyak orang yang tersesat dalam hidupnya, kehilangan
sukacita dan damai sejahtera oleh karena gagal mengikuti rancangan Allah. Allah
adalah sang arsitek hidup kita, blue print hidup dan masa depan kita ada
ditanganNya. Allah adalah sang arsitek hidup kita, blue print hidup dan masa
depan kita ada ditanganNya.
2. Rancangan Allah pasti terlaksana.
2. Rancangan Allah pasti terlaksana.
Nabi
Yesaya terkait dengan rancangan Allah pasti terlaksana, menulis demikian: “Sebab seperti hujan dan salju turun dari
langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada
orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak
akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang
Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” – Yesaya 55:10-11.
Rancangan
Allah dapat kita ketahui melalui firman-Nya. Firman-Nya pasti terjadi dengan
atau tanpa kita. Firman Allah tidak dapat dibatalkan oleh apapun. Allah yang
berjanji itu setia dan sanggup untuk memenuhi semua yang difirmankan-Nya. Seperti
Hujan yang turun dari langit dan tidak kembali ketempat ia berasal tetapi
mengairi bumi, menghasilkan kesuburan, menumbuhkan tumbuhan, memberikan benih
kepada penanur dan roti kepada orang yang mau makan.. Itulah kekuatan Firman
Tuhan. Kita harus mempercayai Firman Tuhan dengan sungguh.
3. Memiliki relasi yang intim dengan Allah.
3. Memiliki relasi yang intim dengan Allah.
Untuk
meraih sukacita melalui pengenalan akan Allah, maka kita harus memiliki relasi
yang intim dengan Allah. Kita harus sungguh-sungguh memiliki relasi dan
membangun intimasi dengan Allah. Memiliki relasi yang intim dengan Allah
bukanlah hal yang mudah. Ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan di dalam
hidup kita. Namun, karena kita tahu bahwa sukacita itu menjadi kebutuhan utama
kita, maka kita harus sungguh-sungguh berjuang untuk mendapatkannya.
Mungkin
saat ini Anda sedang dalam keadaan kehilangan arah hidup. Dunia telah membawa
engkau ke jalur yang lain. Atau mungkin engkau telah kehilangan gairah rohani,
kering dalam doa dan pujian. Kata-kata firman terasa biasa dan hambar untuk
engkau dengar. Saatnya engkau bangkit untuk mencari Tuhan. Kita tidak bisa
mengharapkan seseorang untuk membangkitkan diri kita sendiri, atau membuat kita
bergairah secara rohani. Atau menginginkan kesegaran dalam hidup ini. Selain
dari kita sendiri yang bangkit dan mulai mencari Allah.
Benny
Hinn katakan, tidak mungkin ada percikan api Tuhan terjadi dalam hidupmu,
jikalau engkau sendiri yang tidak mencari dan bertemu dengan Allah. Allah ingin
ditemui dan waktunya begitu terbatas. Waktu kita menemukan Dia, kita menemukan
rancangan-Nya, waktu kita menemukan rancangan-Nya, hidup kita akan penuh
sukacita dan damai sejahtera, sebab yang menyakiti telah Tuhan ubah menjadi
menyenangkan. Yang beracun telah Tuhan ubah menjadi wangi-wangian.
Demikianlah
tiga hal penting yang dapat saya sajikan pada kesempatan ini terkait dengan
meraih sukacita melalui pengenalan akan Allah. Ketiga hal itu dapat saya
sarikan ulang yaitu: Petama, hidup dalam rancangan Allah karena rancangan
selalu yang terbaik bagi kita. Kedua, rancangan Allah tidak pernah gagal karena
Allah yang hidup dan berkuasa, sehingga apa yang telah dirancangkan-Nya untuk
hidup kita, pasti terlaksana. Ketiga. Memiliki relasi yang intim dengan Allah.
Keintiman dengan Allah memungkinkan kita untuk mendapatkan aliran sukacita dan
damai sejahtera dari Allah bagi hidup kita. Amin