Translate

Strategi Mengalahkan Iblis

Strategi Tuhan Yesus mengalahkan Iblis – Injil Markus menjelaskan tentang strategi Tuhan Yesus mengalahkan Iblis demikian: “Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu" – Markus 3:27. 

Salah satu hal utama yang ditekankan dalam Injil Markus ialah hasrat Yesus untuk mengalahkan Iblis dan kuasa roh jahat; hal ini diungkapkan sebagai "diikatnya dahulu orang kuat itu" (yaitu, Iblis) dan "merampok rumah itu" (yaitu, membebaskan mereka yang diperbudak oleh Iblis). Kuasa atas Iblis ini nyata sekali dalam hal mengusir setan-setan (Yun. daimonion) atau roh-roh jahat. 

Kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini memang selalu ditantang oleh Iblis. Semenjak kelahiran dan sebelum memulai pelayanan, Iblis berusaha untuk menghambat Tuhan Yesus. Perintah raja Herodes untuk membunuh anak-anak yang lahir di Betlehem dan sekitarnya yang usianya dua tahu ke bawah merupakan cara Iblis untuk menghambat pekerjaan Allah melalui Tuhan Yesus – Matius 2:16-18. 

Sebelum Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya pun Iblis lagi-lagi berusaha untuk menggagalkan hal tersebut – Matius 4:1-11. Namun, strategi Tuhan Yesus mengalahkan Iblis sangat akurat, sehingga Iblis mengalami kekalahan telak.

1. Strategi Tuhan Yesus menghadapi ahli Taurat – Markus 3:22-30.
Di sini kita melihat, cap yang sangat tidak pantas dan bertentangan dengan iman yang dilontarkan oleh ahli-ahli Taurat kepada Tuhan Yesus atas pengusiran setan yang dilakukan-Nya. Hal ini mereka lakukan untuk menyerang tindakan itu dan tidak mengakui kebenarannya, supaya dengan demikian mereka memiliki cukup alasan untuk tidak mempercayainya. Ahli-ahli Taurat inidatang dari Yerusalem – Markus 3:22.


Tampaknya mereka sengaja datang jauh-jauh hanya untuk menghambat kegiatan mengajar Kristus. Betapa relanya mereka bersusah-susah hanya untuk melakukan kejahatan. Mengingat bahwa mereka datang dari Yerusalem, tempat ahli-ahli Taurat yang paling santun dan terpelajar berada, dan juga tempat yang memberi mereka peluang untukbermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya, di sana mereka memiliki kekuatan besar untuk mengganggu. 

Kedudukan ahli-ahli Taurat dari Yerusalem sangat berpengaruh, bukan hanya terhadap orang-orang di pedesaan, tetapi juga bagi ahli-ahli Taurat pedesaan. Orang-orang pedesaan ini tidak pernah berpikir sebelumnya tentang dasar yang dipakai Kristus dalam melakukan berbagai mujizat-Nya sampai ahli-ahli Taurat dari Yerusalem ini datang dan menanamkannya di dalam kepala mereka.

Karena tidak dapat menyangkal bahwa Ia mengusir setan, yang jelas-jelas menunjukkan bahwa Ia berasal dari Allah, ahli-ahli Taurat Yerusalem ini menuduh bahwa Beelzebul berada di pihak-Nya, bersekutu dengan-Nya, dan dengan penghulu setan Ia mengusir setan. 

Ada tipu muslihat dalam tuduhan mereka ini; setan tidak diusir, ia hanya pergi keluar karena diizinkan. Tidak ada suatu pun yang patut dicurigai dalam cara Kristusmengusir setan, Ia melakukan-Nya sebagai orang yang berkuasa. Tetapi itulah tuduhan dari mereka yang memang memutuskan untuk tidak mempercayai-Nya.

2. Strategi apologetika Tuhan Yesus atas tuduhan ahli Taurat – Markus 3:23-26.
Jawaban yang tepat dan masuk akal yang diberikan Tuhan Yesus atas tuduhan ini menunjukkan bahwa tuduhan mereka sangat tidak masuk akal. Iblis itu begitu cerdik, sehingga ia tidak akan pernah secara sukarela meninggalkan miliknya. Bila Iblis mengusir Iblis, maka kerajaannya akan terpecah-pecah, sehingga tidak bisa bertahan.

Tuhan Yesus memanggil mereka karena Ia ingin meyakinkan mereka; Ia memperlakukan mereka dengan penuh kebebasan, bersahabat, dan seramah mungkin. Ia bersedia membicarakan persoalan tersebut dengan mereka, supaya tersumbat setiap mulut. Jelaslah bahwa ajaran Tuhan Yesus berperang melawan kerajaan Iblis, dan mengandung maksud langsung untuk menghancurkan kuasa Iblis itu serta membebaskan cengkeramannya atas jiwa manusia. 

Sudah jelas bahwa pengusiran setan dari tubuh manusia menegaskan ajaran itu dan menjelaskan semuanya. Oleh karena itu, tidak bisa dibayangkan bahwa setan akan menyetujui rancangan semacam itu. Setiap orang tahu bahwa Iblis itu tidak bodoh, dan tidak akan begitu saja melawan kepentingannya sendiri.

Tuhan Yesus Kristus begitu bijaksana, sehingga sementara berperang dengan Iblis, Ia akan tetap menyerang kekuatannya di mana pun Ia berjumpa dengan kawanan setan ini, baik di dalam tubuh maupun jiwa manusia – Markus 3:27. Jelaslah bahwa rancangan Kristus adalah memasuki rumah orang yang kuat itu (metafora untuk Iblis), mengambil apa yang dimiliki Iblis di dunia ini, merampas harta miliknya, dan mengubah miliknya itu menjadi milik-Nya sendiri. 

Oleh karena itu, sangat wajar untuk menduga bahwa Yesus akan mengikat orang kuat itu, melarangnya berbicara ketika dia ingin berbicara, dan menyuruhnya pergi ketika dia ingin tinggal. Dengan demikian Yesus menunjukkan bahwa Dia telah menang atas Iblis.

3. Strategi peringatan Tuhan Yesus terhadap bahaya menghujat Roh Kudus.
Peringatan yang sangat menakutkan yang diberikan Kristus kepada mereka agar memperhatikan betapa berbahayanya kata-kata yang mereka ucapkan itu. Namun, mereka mungkin meremehkan peringatan ini, menganggapnya hanya sebagai silat lidah belaka, sebagai bahasa orang yang berpikiran bebas. 

Bila mereka terus-menerus melakukannya, akibatnya akan sangat parah bagi mereka, karena perbuatan itu merupakan suatu dosa yang melawan upaya penebusan terakhir, dan dengan demikian tidak bisa diampuni lagi. Dengan suatu alasan yang lemah, mereka menolak untuk diyakinkan oleh alasan kuat yang dijelaskan Kristus, jadi upaya apa lagi yang bisa dipakai untuk membuat mereka ini bertobat dari perbuatan menghujat Kristus itu?

Memang benar bahwa Injil menjanjikan pengampunan, karena Kristus telah menebus dan memberikan pengampunan bagi dosa dan pendosa yang terbesar sekalipun – Markus 3:28. Malahan banyak orang yang mencaci-maki Kristus yang sedang terpaku di atas kayu salib (yang merupakan suatu hujatan terhebat terhadap Anak Manusia) pun mendapat belas kasihan dan Kristus sendiri bahkan berdoa "Ya Bapa, ampunilah mereka." 

Tetapi dosa yang satu ini adalah dosa menghujat Roh Kudus, karena Ia mengusir setan dengan kuasa Roh Kudus, tetapi mereka mengatakan "Ia melakukannya dengan kuasa roh jahat – Markus 3:30”. 

Dengan cara ini mereka akan menyangkali semua bukti tentang karunia Roh Kudus yang terjadi setelah kenaikan Kristus ke sorga dan dengan begitu menghapus semua keyakinan karunia itu, sehingga tidak ada lagi bukti yang tersisa. Dengan demikian, sepantasnyalah kalau mereka tidak akan pernah mendapat pengampunan selama-lamanya, dan layak diganjar dengan kutuk yang kekal. Mereka berada di ambang bahaya menghadapi hukuman kekal, yang tidak bisa ditebus lagi, tanpa jeda, dan tanpa keringanan hukuman.

4. Kuasa Yesus dari Allah – Markus 3:20-29.
Bagaimana perasaan Anda bila orang salah mengerti Anda? Bila itu menyangkut hal yang sepele, mungkin Anda masih bisa tersenyum. Namun bila Anda sampai dipandang negatif karena hal itu, tentu Anda akan geram bukan? Yesus juga harus menghadapi orang-orang yang salah memahami Dia. 

Bukan hanya musuh-musuh-Nya – Markus 3:22-30), keluarga-Nya pun salah mengerti Dia – Markus 3:20-21. Waktu itu Yesus begitu sibuk melayani banyak orang yang mendatangi Dia. Namun keluarga-Nya ingin menjemput Dia karena menganggap stabilitas mental-Nya telah terganggu. Mungkin mereka tidak ingin keluarga dipermalukan oleh berbagai perbuatan Yesus. Mereka bermaksud melindungi kehormatan keluarga dengan membawa Yesus pulang.

Ahli-ahli Taurat juga mengatakan bahwa Yesus kerasukan setan. Sungguh tidak logis. Bagaimana mungkin Yesus mengusir setan jika Ia kerasukan setan? Tidak mungkin setan memerangi dirinya sendiri. Lagi pula, jika Yesus mengusir setan, bukankah itu berarti bahwa Yesus lebih berkuasa daripada setan? 

Dan siapa yang lebih berkuasa daripada setan? Bukankah Tuhan? Jadi bukankah ini menggambarkan bahwa Yesuslah Tuhan? Bila kuasa Yesus mengalahkan setan berasal dari Roh Kudus, bukankah perkataan ahli-ahli Taurat merupakan penghujatan terhadap Roh Kudus? Ahli-ahli Taurat telah melakukan kesalahan besar, yang tidak dapat ditolerir.

Perkataan Yesus telah menimbulkan tanda tanya besar di dalam benak banyak orang Kristen mengenai dosa menghujat Roh Kudus. Dosa ini terjadi bila orang terus menerus menolak karya Roh Kudus di dalam dirinya. Atau kita menolak apa yang ingin Dia ajarkan pada kita mengenai Yesus dan karya-Nya. 

Tidak diampuni bukan karena dosa ini terlalu besar, tetapi karena sikap hati yang tidak peduli pada pengampunan Tuhan. Tidak diampuni sebab orang itu tak menginginkan pengampunan Tuhan. Lalu bagaimana agar kita tidak menghujat Roh? Janganlah keraskan hati terhadap suara Roh yang membimbing kita untuk taat pada Yesus.

5. Respon terhadap Yesus – Markus 3:20-30.
Keluarga Yesus belum dapat menerima dan percaya pada-Nya -- mereka baru percaya pada Yesus setelah peristiwa kebangkitan. Sekarang, mereka cemas melihat Yesus. Cemas bukan karena khotbah dan ajaran-Nya, tetapi karena Yesus tidak sempat lagi memperhatikan kebutuhan fisiknya, yaitu makan. Bagi keluarga, keadaan seperti ini menunjukkan bahwa Yesus sudah tidak waras. Keluarga-Nya salah mengerti tindakan Yesus karena mereka belum mengenal Yesus.

Bagaimana dengan pemimpin agama Yahudi? Sama saja. Bahkan lebih parah. Para ahli Taurat yang datang dari Yerusalem melihat Yesus mengusir setan, lalu menyimpulkan bahwa Yesus kerasukan. Bagaimana respons Yesus? Yesus memberi peringatan keras dengan mengatakan bahwa tidak mungkin setan mengusir setan. Kerajaan setan tidak mungkin berlawanan dengan dirinya sendiri. Yang sesungguhnya adalah, yang kuat mengusir yang lemah. Jadi, jika Yesus mengusir setan, itu karena Yesus jauh lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada roh-roh jahat dan setan.

Melalui perbincangan Yesus dengan ahli Taurat ini, Markus mengarahkan kita pada satu peringatan tentang dosa yang tidak dapat diampuni dosa menghujat Roh Kudus, yaitu menolak pengampunan dosa yang ditawarkan Yesus. Ini adalah dosa yang tidak dapat diampuni karena sama dengan melawan Roh Kudus dan tawaran pengampunan dari Yesus. 

Penolakan ini terlihat dari sikap ahli Taurat. Mereka menuduh pengampunan itu sendiri sebagai kejahatan. Yesus yang menawarkan pengampunan tidak hanya ditolak, bahkan dituduh sebagai orang kerasukan setan. Jika menolak pengampunan, maka tidak ada pengampunan lain karena hanya melalui Yesus ada pengampunan. Di luar Yesus tidak ada pengampunan dosa. Pengampunan dosa hanya ada pada Yesus. Renungkan: Bahwa menolak pengampunan dosa bisa berakhir pada dosa maut menghujat Roh Kudus. Baca juga : APA ALASAN MEMBERI KEMULIAAN BAGI TUHAN YESUS?.

Post a Comment for "Strategi Mengalahkan Iblis"