Translate

Ketika Keadaan Di Luar Kontrol Kita

Ketika keadaan di luar kontrol kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Kejadian 50:15-21. Dalam surat Roma 8:28, rasul Paulus menegaskan demikian: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Ketika hidup terasa berat, setiap kita cenderung untuk merasa marah dan kesal serta bertanya-tanya kapan kesusahan tersebut akan segera berakhir. Tahukah Anda bahwa Tuhan ingin agar kita tetap memusatkan perhatian kepadaNya ketika badai hidup menerpa kita? Mengapa demikian? 

Karena dengan memusatkan perhatian kita kepada Tuhan, maka kita akan mengerti bahwa sejatinya Tuhan sedang melakukan karya rohani yang penting dalam masing-masing hidup kita selama badai hidup tersebut berlangsung. Lalu, apakah karya rohani yang Tuhan lakukan untuk kita?

1. Menuntut iman yang penuh kepada Allah
Alkitab memuat hal-hal yang perlu kita ketahui dan pelajari tentang bagaimana kita hidup dalam Kristus. Ketika keadaan berada di luar kendali kita, apa yang sesungguhnya menjadi keyakinan kita akan muncul ke permukaan. Kedalaman iman kita kepada janji-janji dan karakter Allah akan menjadi nyata pada masa-masa tersebut.


Namun, perlu kita waspadai juga bahwa segala keraguan serta ketidakpastian dalam diri kita juga akan mencuat ke permukaan. Kita ambil contoh Yusuf; ia memperlihatkan keyakinan imannya yang kuat bahwa kesulitan yang dialaminya dimaksudkan oleh Allah untuk kebaikannya.

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50:20)

Tentu saja, akan ada saatnya ketika kita gagal memperlihatkan kekuatan keyakinan iman kita seperti Petrus yang menyangkal Tuhan Yesus sampai 3 kali karena ketakutan yang menghantui dirinya.
“Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?”.  Ia menyangkalnya, katanya: “Bukan.” Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?” Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam. (Yohanes 18:25-27)

Sekalipun demikian, kita harus terus mengingatkan diri kita bahwa pencobaan, masa sukar dan badai hidup adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk bertumbuh dan memperdalam iman percaya kita kepada Tuhan.

2. Menuntut adanya perubahan sikap sebagai pengikut Kristus.
Sebagai anak-anak Allah, kita harus menjalani hidup yang menunjukkan karakter Kristus. Tetapi, sejatinya kita seperti sebuah batu permata yang masih mentah; yang masih perlu untuk diolah agar bisa menjadi batu yang indah dan dapat dinikmati banyak orang. Allah Bapa dapat menggunakan pencobaan, masa sukar serta badai hidup yang kita alami untuk membentuk dan mengubah kita seturut dengan gambar Putra TunggalNya, Yesus Kristus.

3. Menuntut keterbukaan kepada penghiburan Roh Kudus.
Karunia berupa ppenghiburan di masa sukar ini tidak hanya diperuntukkan bagi kita saja, tetapi juga untuk memberkati orang lain. Allah Bapa memberikan penghiburan di tengah masa sukar yang kita hadapi dan meminta kita untuk membagikan apa yang sudah kita terima tersebut kepada orang lain.

“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.”  (II Korintus 1: 3-4).

Masa sukar dan badai hidup dapat disebabkan oleh kesalahan kita sendiri, rencana dari si jahat atau karena tindakan orang lain yang menyakiti kita. Namun perlu kita ingat bahwa masa sukar dan badai hidup juga dapat berasal dari Allah sendiri. Apapun sumber dari masa sukar dan badai hidup yang kita alami saat ini, ketahui dan yakini bahwa segala sesuatu terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita serta untuk memberkati sesama.

Jadi sekarang, kesaksian apa yang dapat Anda bagikan kepada sesama dan kepada dunia yang sedang meradang ini tentang kebesaran dan kasih Allah dalam hidup Anda? “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkhotbah 3:11)

Post a Comment for "Ketika Keadaan Di Luar Kontrol Kita"