Memulihkan Kembali Kekuatan Kita
Memulihkan kembali
kekuatan kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab 2 Raja-Raja
6:1-7. Elisa adalah murid Nabi Elia. Ketika Elia diangkat ke Surga dengan
kereta kuda berapi, Elisa dipilih Tuhan menjadi pengganti Elia. Tuhan sangat
memberkati pelayanan Elisa.
Tuhan memberikan Roh Kudusnya dengan porsi
ganda. Pelayanan kenabian Elisa berlangsung selama 50 tahun dan pelayanannya
ditandai dengan banyak mukjizat. Mukjizat tersebut antara lain terjadi pada
kisah dalam bacaan kita hari ini dengan membuat kepala kapak muridnya muncul
dari dasar sungai.
Bacaan kita pada 2 Raja-Raja 6 dimulai dengan
penjelasan tentang masalah yang sedang dihadapi oleh para siswa muda yang
tinggal di seminari tersebut.
Bangunan yang mereka tempati sudah semakin
sesak. Karena itu para siswa itu meminta izin dari guru mereka, Elisa, untuk
pergi ke tepi Sungai Yordan yang banyak ditumbuhi pohon supaya mereka bisa
membangun seminari yang lebih luas.
Ketika sedang sibuk menebang pohon, tiba-tiba
kepala kapak salah seorang siswa lepas dari tangkainya dan melayang ke udara
lalu jatuh ke air dan tenggelam ke dalam Sungai Yordan. Siswa muda ini
kehilangan kepala kapaknya.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari
kisah dalam bacaan kita pagi ini yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
mendapatkan kembali daya dan efektivitas kita dalam pelayanan.
1. Mengakui bahwa kita kehilangan daya
Mengakui bahwa kita mengalami masalah
adalah langkah pertama, dan seringkali menjadi langkah yang paling sulit. Kita
dapat melihat banyak contoh di sekeliling kita bahwa mengakui sedang mengalami
masalah adalah langkah pertama dalam proses pemulihan.
Semuanya itu dipinjamkan oleh Tuhan kepada kita.
Karena itu ingatlah bahwa Tuhan belum memberi izin kepada kita untuk berhenti
bekerja bagi Dia sampai kita memasuki masa istirahat yang disediakan bagi kita
di Surga. Jika kita telah kehilangan daya dan efektivitas kita dalam pelayanan
pekerjaan Tuhan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengakui bahwa kita
mempunyai masalah.
2. Menentukan lokasi dimana kita kehilangan daya
Elisa juga mengajukan pertanyaan yang sama pada
ayat 6: “Ke mana jatuhnya?”
Berdasarkan pengalaman, bahwa cara terbaik untuk
menemukan sesuatu yang hilang, adalah dengan mengingat-ingat di mana terakhir
kalinya memegangnya.
Dalam perjalanan hidup kita, ada kecenderungan
di mana kita kehilangan kontribusi dalam membangun kerajaan Allah. Dan seperti
siswa muda dalam bacaan kita, kita sebenarnya tidak merencanakan hal itu
terjadi.
Hal yang sama bahkan terjadi juga pada Rasul
Petrus dalam Perjanjian Baru.
Petrus berkata kepada Yesus, “Biarpun mereka
semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak.” Lalu pada
suatu pagi, Petrus yang setia, menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam
berkokok!
Jika kita tiba pada suatu titik dimana kita
kehilangan daya atau efektivitas dalam melakukan pekerjaan Tuhan, kita perlu
ingat bahwa daya atau kuasa kita tertinggal di suatu tempat dimana kita
memilikinya untuk terakhir kalinya. Kita harus mau mengakui kegagalan
kita.
Ketika siswa muda dari seminari itu kehilangan
daya potongnya, ia pertama-tama memiliki keberanian untuk mengakui fakta bahwa
ia tidak lagi memiliki daya atau kuasa.
Lalu ia menentukan lokasi yang tepat dimana ia
kehilangan daya itu.
3. Berpartisipasi dalam proses pemulihan daya
Elisa bukanlah seorang tukang sulap, ia adalah
nabi Tuhan yang terpilih.
Kuasa Elisa untuk membuat mukjizat bukanlah
kuasa milik pribadinya, kuasa itu berasal dari Tuhan. Karena itu, mukjizat dari
Elisa bukan hanya menunjukkan Elisa peduli dengan masalah siswa muda itu,
tetapi yang lebih penting, mukjizat ini memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan
sangat peduli.
Mukjizat ini mengilustrasikan beberapa kebenaran
dasar tentang Tuhan. Satu, Tuhan sangat peduli dengan pribadi lepas pribadi. Ada
sekelompok siswa muda yang sedang menebang pohon pada hari itu, tetapi Tuhan
mengambil waktu untuk membantu seorang siswa yang sedang mengalami masalah.
Tuhan sangat peduli dengan setiap individu. Kita lihat dalam pengajaran Yesus tentang Domba
yang hilang, Uang Logam yang hilang, dan Perumpamaan Anak yang Hilang. Kita
begitu berharga sehingga kita diciptakan menurut rupa Allah! Kebenaran lain
disini adalah bahwa dengan Tuhan tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk
mendapat perhatian Tuhan.
Tuhan akan membantu kita menyelesaikan masalah
yang pada gilirannya akan mengembalikan hormat dan kemuliaan bagi Tuhan. Tuhan
akan memberikan solusi yang akan mengapung di permukaan!
Post a Comment for "Memulihkan Kembali Kekuatan Kita"