Hikmat Dalam Transformasi Keuangan
Hikmat
dalam transformasi keuangan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari kitab Amsal 3:13-24. Fokus pembahasan kita ada pada
ayat-ayat berikut: “Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas”
– Amsal 3:13-14.
Kutipan firman Tuhan di atas
menegaskan bahwa alangkah berbahagia, bersukacita dan bergembiranya seseorang
yang mendapat hikmat dalam hidupnya. Pada sisi lain, orang yang memperoleh
pengetahuan melalui proses belajar sepanjang hidupnya juga disebut sebagai
orang yang berbahagia.
Mengapa dikatakan demikian? Dikatakan
berbahagia, bersukacita dan bergembira orang yang mendapat hikmat dan
memperoleh pengetahuan karena:
Satu,
orang tersebut mendapat keuntungan. Keuntungan di sini bicara dalam konteks yang
luas dan menyentuh semua area hidup. Keuntugan finansial atau ekonomi,
keuntungan dalam berbagai usaha dan bisnis, keuntungan dalam relasi sosial,
keuntungan dalam keluarga dan lain sebagainya.Setiap kita tentu menginginkan
kondisi keuangan yang lebih baik. Untuk itu, kita melakukan berbagai hal yang
kita bisa. Ada yang mengejar karier dalam perusahaan-perusahaan besar, dan ada
yang memulai usahanya sendiri.
Dua, orang
tersebut menjadi produktif dan bermanfaat bagi banyak orang. Kehidupannya selalu
memberikan hasil yang maksimal bagi diri dan keluarganya, bagi lingkungan di
mana dia berada, bagi perusahaan/kantor tempat dia mengabdi, bagi pelayanan
gereja di mana dia menjadi anggota dari gereja tersebut, bagi pelayanan sosial
di mana ia bekerja dan lain sebagainya.
Tidak jarang, kita pun
membaca banyak artikel dan buku-buku tentang pendukung karier atau tentang
bisnis. Banyak dari kita yang mungkin sudah jatuh bangun mempraktekkan apa yang
tertulis di buku. Kita pun menemukan bahwa tidak cukup hanya mengandalkan
modal, kekayaan, relasi bisnis atau teman, karyawan, dan faktor-faktor lainnya.
Ada seorang anak muda, ia
ingin merintis usaha, tetapi masih tidak tahu ke mana arahnya dan harus
melakukan apa. Yang ia pahami hanyalah ingin memiliki usaha. Ia mempelajari
banyak buku referensi tetapi belum menemukan arah dan tujuannya.
Kemudian, ia berlutut
memohon penyertaan Tuhan, dan setelah lama berdoa, anak muda ini membaca
Alkitab. Di sana ia menemukan bagaimana Abraham dan Yakub menjadi kaya karena
memiliki banyak ternak. Ia juga membaca kisah Yusuf yang menjadi berhasil di
Mesir.
Saat ia membaca kisah-kisah
tersebut, Tuhan membuka pikirannya. Setelah itu ia mengucap syukur pada Tuhan
karena hikmat yang sudah diberikan. Bukan sebuah kebetulan, anak muda ini
sangat senang dengan binatang peliharaan anjing dan burung.
Akhirnya ia pun mencoba
untuk memulai usaha membiakkan kedua jenis hewan tersebut. Seiring berjalannya
waktu, usahanya mulai membuahkan hasil. Tuhan buka jalan dengan mengirim
seorang pelanggan dan terus bertambah menjadi banyak pelanggan. Usahanya sangat
diberkati.
Sadar atau tidak sadar,
selain usaha dan ketekunan kita, ada satu hal yang tidak bisa kita lepaskan.
Yaitu hikmat dari Tuhan. Hikmat Tuhan yang membukakan pikiran kita, sehingga
kita dapat melihat kesempatan-kesempatan yang telah Tuhan sediakan di hadapan
kita. Hikmat yang membuat kita dapat menangkap arahan-Nya. Sehingga akhirnya
kita pun dapat mengalami kemenangan dan keberhasilan yang gilang-gemilang.
RENUNGAN
HIKMAT adalah salah satu
ASET PALING BERHARGA untuk mengalami TRANSFORMASI KEUANGAN
APLIKASI
APLIKASI
Apa saja usaha yang Anda
lakukan selama ini untuk meningkatkan taraf keuangan Anda? Sudahkah Anda
mencari hikmat terlebih dahulu? Mengapa?
Menurut Anda, seberapa
penting peran hikmat dalam segala usaha kita?
Bagaimana Anda dapat
memperoleh hikmat?
Post a Comment for "Hikmat Dalam Transformasi Keuangan"