Translate

Cara Mengatasi Kesepian Hidup

Cara mengatasi kesepian dalam hidup – Kebanyakan orang mengalami kesepian di tengah keramaian. Fakta ini merupakan suatu keanehan bagi banyak orang yang hidup tengah-tengah rutinitas keramaian hidup. Orang-orang yang kesepian selalu melakukan hal yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Misalnya, bunuh diri dengan meneguk obat serangga atau menggantung diri dengan seutas tali di kamar mandi. 

Dan masih banyak lagi peristiwa memilukan yang dilakukan oleh orang-orang yang kesepian. Kesepian menempati porsi yang besar dalam hati yang sebatangkara. Kebutuhan dan kerinduan akan keintiman menyebabkan kita semua melakukan hal-hal yang tidak selalu sehat. Banyak perempuan muda yang melakukan hubungan dengan teman prianya hanya karena takut sang pria meninggalkan dia. Banyak istri yang membiarkan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) terus berlangsung di rumahnya hanya karena dia takut kalau suaminya kabur dan meninggalkannya sendirian. 

Banyak orang berusaha mencari cara mengatasi kesepian dalam hidup, namun umumnya mereka gagal menemukan. Orang Kristen pun mengalami kesepian dalam hidupnya. Sebagai pelampiasannya mereka minum minuman yang memabukan, narkoba, seks bebas dan tindakan negative lainnya. Semua cara itu tidak membawa mereka keluar dari rasa kesepian yang menguasai hidupnya. Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana cara mengatasi kesepian dalam hidup Anda?” Berikut beberapa tips yang kiranya bisa membantu Anda untuk keluar dari penjara kesepian. 

1. Miliki relasi yang kuat dengan Tuhan. 
Dosa menyebabkan kita terputus hubungan dengan Pencipta kita. Dosa membuat ruang hampa dalam hati Anda. Ruang kosong itu tidak dapat diisi oleh apapun juga. Bahkan kalau Anda memiliki seisi dunia inipun, kehampaan dalam hati Anda tetap saja ada. Kekosongan dalam hati Anda yang menyebabkan Anda mengalami kesepian tidak ada hubungannya dengan materi atau kekayaan, jabatan dan posisi Anda. Kekosongan dalam hati Anda berhubungan dengan hal yang bersifat rohani.


Karena ini sifatnya rohani, maka yang dapat mengisinya hanya Tuhan sebagai Pencipta Anda. Roh kita mendambakan keintiman rohani dengan Tuhan, Bapa sorgawi kita. Yesus berkata bahwa untuk melihat kerajaan Allah, kita harus dilahirkan kembali. 

Tuhan Yesus menegaskan demikian: “Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air  dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh” – Yohanes 3:3-6.

Kelahiran rohani ini terjadi ketika kita memberikan hidup kita kepada Kristus dan percaya bahwa Dia adalah Tuhan. Rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di kota Roma demikian: Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” – Roma 10:9-10.

Melalui Yesus Kristus, Anda memiliki relasi dengan Bapa Sorgawi Penciptamu. Dari sinilah, kekosongan hati Anda akan mulai terkikis dan Anda memiliki suatu kesempatan untuk membangun hati yang pulih seutuhnya. Itu tidak akan terjadi secara otomatis, tetapi inilah kelahiran atau langkah pertama menuju pemulihan hati Anda seutuhnya. 

2. Miliki relasi yang sehat dengan sesama. 
Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Berdasarkan hal itulah maka manusia harus berelasi dengan sesamanya. Patut diakui bahwa ketika berinteraksi dengan sesama, acap kali ada benturan-benturan, ada gesekan-gesekan dan lain sebagainya. benturan dan gesekan itu berpotensi merusak relasi satu dengan yang lainnya. Dampaknya relasi menjadi tidak sehat, relasi menjadi rusak satu sama lain. Untuk mengasi relasi yang tidak sehat tersebut, caranya ialah dengan kasih.

Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita. Tuhan Yesus menegaskan hal itu demikian: “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” – Matius 22:37-39.

Landasan utama dalam relasi dengan sesama ialah kasih. Hubungan adalah hal yang sulit dan sering menyakitkan, tetapi hubungan juga memegang kunci untuk kebahagiaan dalam hidup. Kita semua adalah bagian dari sesama kita dan tubuh Kristus. Setiap bagian membuat bagian lainnya menjadi lebih kuta dan efektif. Perekat hubungan yang sehat dan kuat ialah sikap dan tindakan yang dilakukan di dalam kasih. Landasan ini ialah kasih Allah. Kasih Agape yang selalu memberi tanpa menuntut balas. Kasih yang rela mengampuni sekalipun tidak layak untuk diampuni. Kasih yang membutuhkan pengorbanan bagi mereka yang tidak layak menerima itu.

Tuhan Yesus sudah melakukannya dengan sempurna. Dia sudah meninggalkan teladan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya dan melakukan itu di dalam totalitas hidup kita. Dengan cara demikian, maka kita tidak akan hidup dalam kesepian. Dengan cara demikian, maka kita akan keluar dari penjara kesepian. Hidup kita menjadi berarti bagi orang lain. Relasi-relasi kita menjadi sehat kembali. Oleh sebab itu, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menjaga relasi dengan sesama tetap sehat karena hal itulah yang membuat kita bisa bersukacita dalam hidup ini. Baca juga: CARA BERPIKIR ORANG BERHASIL.

Post a Comment for "Cara Mengatasi Kesepian Hidup"