Apakah Anda Saudara Yesus?
Apakah Anda saudara Yesus? – Secara umum kita selalu
berkata bahwa: “Dalam Yesus Kita
Bersaudara”. Artinya, karena Tuhan Yesus, kita menjadi saudara walaupun
tidak ada hubungan darah. Ini dalam konteks relasi horisontal kita.
Relasi persaudaraan di dalam Tuhan Yesus ini kita peroleh karena kita percaya kepada satu-satunya Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus. Yesus juga bertanya: “...Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus menjawab pertanyaan sendiri:
“Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah suadara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” – Markus 3:33-35. Dalam perspektif Tuhan Yesus, persaudaraan kita dengan diri-Nya ditandai dengan adanya ketaatan melakukan kehendak Allah. Inilah pembuktian bahwa apakah Anda saudara Yesus? yang tidak bisa ditawar-tawar oleh siapa pun yang berhasrat menjadi saudara Yesus.
Relasi persaudaraan di dalam Tuhan Yesus ini kita peroleh karena kita percaya kepada satu-satunya Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus. Yesus juga bertanya: “...Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus menjawab pertanyaan sendiri:
“Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah suadara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” – Markus 3:33-35. Dalam perspektif Tuhan Yesus, persaudaraan kita dengan diri-Nya ditandai dengan adanya ketaatan melakukan kehendak Allah. Inilah pembuktian bahwa apakah Anda saudara Yesus? yang tidak bisa ditawar-tawar oleh siapa pun yang berhasrat menjadi saudara Yesus.
Tetapi secara teologis,
pernahkah kita bertanya: “Apakah saya menjadi saudara Yesus?”;
mungkinkah saya menjadi saudara Yesus?; “Apa syaratnya menjadi saudara Yesus?”.
Alitab membeikan jawaban tuntas atas semua pertanyaan tersebut. Syarat menjadi
saudara Yesus, ada dua pandangan yaitu:
pertama, Kita diangkat/diadopsi menjadi anak oleh Allah – Gal.4:5. Anak kalimat “diterima sebagai anak” ini terjemahan bhs. Yun.: “υιοθεσία” (uiothesia). Kata ini terbentuk dari kata “uios” yang artinya “anak” dan “thesis” yang artinya “penempatan”. Jadi, “Uiothesia” berarti “penempatan sebagai anak”; kedua, Kita dilahirkan oleh Allah. Yohanes 1:12-13.
Kata “anak-anak” di sini adalah τέκνα (tekna) yang dalam bahasa Yunani yang berarti “yang dilahirkan” (berasal dari kata τίκτω, melahirkan)”. Kata tersebut “memberikan penekanan pada fakta tentang kelahiran”. 1 Yohanes 5:1:
“Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.” Selanjutnya 1 Petrus 1:23: “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
pertama, Kita diangkat/diadopsi menjadi anak oleh Allah – Gal.4:5. Anak kalimat “diterima sebagai anak” ini terjemahan bhs. Yun.: “υιοθεσία” (uiothesia). Kata ini terbentuk dari kata “uios” yang artinya “anak” dan “thesis” yang artinya “penempatan”. Jadi, “Uiothesia” berarti “penempatan sebagai anak”; kedua, Kita dilahirkan oleh Allah. Yohanes 1:12-13.
Kata “anak-anak” di sini adalah τέκνα (tekna) yang dalam bahasa Yunani yang berarti “yang dilahirkan” (berasal dari kata τίκτω, melahirkan)”. Kata tersebut “memberikan penekanan pada fakta tentang kelahiran”. 1 Yohanes 5:1:
“Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.” Selanjutnya 1 Petrus 1:23: “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
Berdasarkan
bagian firman Tuhan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kita
bukanlah anak angkat melainkan anak yang dilahirkan oleh Allah. Karena
kita anak yang dilahirkan oleh Allah, maka kita menjadi saudara Yesus karena
Yesus lahir dari Allah.
Karena kita saudara Yesus, maka kita juga menjadi ahli waris oleh Allah. Gal.4:6-7: “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah”.
Dilanjutkan lagi dalam surat kepada jemaat di kota Roma demikian: “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah , adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita , bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” – Roma 8:14-17.
Karena kita saudara Yesus, maka kita juga menjadi ahli waris oleh Allah. Gal.4:6-7: “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah”.
Dilanjutkan lagi dalam surat kepada jemaat di kota Roma demikian: “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah , adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita , bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” – Roma 8:14-17.
Pertanyaan penting yang harus
diajukan ialah: “Apa yang harus kita lakukan sebagai saudara Yesus berdasarkan
Markus 3:20-35?”. Sebagai saudara Yesus yang patut kita lakukan berdasarkan,
yaitu:
1.
Jangan abaikan karya Roh Kudus dalam hidup kita Markus 3:28-30.
•
Karya Roh Kudus yaitu: Penghibur – Yohanes 16:7.
• Menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman – Yohanes 16:8-11.
• Memberi
karunia pelayanan kepada setiap orang percaya – Roma 12:6-8; 1 Kor.12:7-11;
14:1-25.
Mengabaikan Roh Kudus dan
karya-Nya secara terus-menerus dan dengan sengaja menolak kesaksian Roh Kudus
tentang Tuhan Yesus, karya dan firman-Nya, maka hal itu dipandang sebagi dosa
menghujat Roh Kudus.
•
Menghujat Roh Kudus terjadi melalui suatu
proses, yaitu: Mendukakan
Roh Kudus
• “Dan
janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah
memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan” – Efesus 4:30.
• Kalau
diteruskan akan menentang Roh Kudus.
• “Hai
orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan
telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian
juga kamu” – KPR 7:51.
• Menentang
Roh Kudus akan membawa kepada memadamkan api Roh Kudus.
• “Janganlah
padamkan Roh” – 1 Tes.5:19.
• Memadamkan
api Roh Kudus membuat seseorang mengeraskan hatinya.
• Baca
Ibrani 3:8-13.
• Mengeraskan
hati menghasilkan pikiran yang rusak, shg yang benar dikatakan salah dan yang
salah dikatakan benar.
• “Celakalah mereka
yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu
jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi
kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit” -
Yes.5:20.
• “Dan
karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka
kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak
pantas” – Roma 1:28.
2.
Jangan salah mengerti karya Tuhan dalam hidup kita Markus 3:20-22, 31-32.
• Keluarga
salah mengerti tentang Yesus - Mrk.3:20-22, 31-32.
• Para
ahli Taurat menuding Yesus kerasukan seta - Mrk.3:22.
• Para
ahli Taurat menuduh Yesus telah menggunakan kuasa setan untuk mengusir setan –
Mrk.3:22b.
3.
Jangan berhenti melawan Iblis dalam
hidup kita Mrk.3:23-27.
Salah satu hal terpenting
yang ditekankan dalam Injil Markus ialah hasrat Yesus untuk mengalahkan Iblis
dan roh-roh jahat. “Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang
kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat
itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu” – Mrk.3:27.
•
“diikatnya
dahulu orang kuat itu” yaitu Iblis.
• “merampok
rumah itu” yaitu membebaskan mereka yang diperbudak oleh Iblis.
• Kuasa
atas Iblis nyata sekali dilakukan oleh Yesus dalam hal mengusir seta-setan
(Yun. daimonion) atau roh-roh jahat.
• PB
secara gamblang mengungkapkan tentang penderitaan yang dialami oleh orang-orang
yang berada di bawah penindasan dan pengaruh Iblis karena ada roh jahat yang
tinggal di dalam diri mereka.
• Yesus
dalam pelayanan selalu berhadapan dengan roh-roh jahat dan Yesus mengusir roh
jahat keluar dari hidup orang-orang yang dikuasai roh jahat.
• Setan-setan
(daimonion) adalah anggota kerajaan Iblis.
• Musuh
Allah dan kita.
• Setan-setan
(daimonion) itu jahat, kejam dan berada di bawah kekuasaan Iblis.
• Setan-setan
(daimonion) sering tinggal di dalam tubuh orang-orang yang tidak percaya.
• Setan-setan
adalah kuasa yang terdapat dalam berhala.
• Setan-setan
dapat mengakibatkan penyakit jasmani dalam tubuh manusia, walaupun tidak semua
penyakit disebabkan oleh roh jahat.
• Orang
yang terlibat dalam spiritisme dan ilmu sihir sedang berhubungan dengan roh-roh
jahat.
• Roh-roh
jahat sangat aktif diakhir zaman ini, meningkatkan ilmu gaib, kebejatan,
kekerasan dan kekejaman.
• Roh-roh
jahat menyerang firman Allah dan doktrin yang benar.
• Yesus
sering menyerang kuasa Iblis dan setan-setan melalui mujizat-mujizat yang
dilakukan-Nya.
• Tindakan
tersebut telah menghancurkan kuasa Kerajaan Iblis
• Neraka
(Yun. gehenna) sudah disipakan oleh Tuhan bagi Iblis dan setan-setan.
Menurut
Markus 3:27, peperangan rohani melawan Iblis meliputi tiga aspek:
• Menyatakan
perang terhadap Iblis sesuai dengan tujuan Allah.
• Memasuki
rumah Iblis (di mana pun ia berkuasa), menyerang dan menguasainya dengan doa
dan pemberitaan firman Tuhan serta membinasakan
senjata-senjata tipu daya dan godaan setan.
• Merebut
dan membebaskan jiwa-jiwa yang selama ini ditawan oleh kuasa Iblis dan membawa
mereka kepada Allah supaya dapat menerima pengampunan dan pengudusan melalui
iman kepada Tuhan Yesus Kristus
Proses
yang harus kita ikuti untuk mengalahkan Iblis:
• Menyadari
bahwa kita tidak berperang melawan darah dan daging, tetapi melawan kekuatan
dan kuasa kejahatan – Ef.6:12.
• Hidup
di hadapan Allah dengan sungguh-sungguh mengabdi kepada kebenaran – Rom.12:1-2;
Ef.6:14.
• Memberitakan
Injil dengan kepenuhan Roh Kudus – KPR. 1:8.
• Yakin
bahwa kuasa Iblis dapat dipatahkan di tiap daerah kekuasaannya,
• Menyadari
bahwa kita mempunyai senjata rohani yang ampuh yang diberikan oleh Allah untuk menghancurkan
kubu-kubu pertahanan Iblis.
• Menantang
Iblis dan kuasanya secara langsung dengan percaya dalam nama Yesus, menggunakan
firman Allah, doa dan puasa serta mengusir setan-setan.
• Berdoa
khusus agar Roh Kudus menginsafkan orang yang terhilang akan dosa, kebenaran
dan penghakiman yang akan datang – Yoh.6:7-11.
• Berdoa
dan mendambakan manifestasi Roh Kudus lewat karunia kesembuhan, mujizat dan
tanda-tanda ajaib.
• Secara
teologis berdasarkan firman Tuhan (Alkitab), kita bersaudara dengan Yesus.
• Persaudaraan
dengan Yesus ini mengharuskan kita untuk melakukan kehendak Allah yang adalah
Bapa kita.
Kehendak
Allah yang harus kita lakukan berdasarkan Mrk.3:20-35, ialah:
• Jangan
abaikan karya Roh Kudus dalam hidup kita.
• Jangan
salah mengerti karya Tuhan dalam hidup kita.
• Jangan
berhenti melawan Iblis dalam hidup kita.
Mari
kita lakukan kehendak Bapa kita karena itulah yang dapat menyenangkan hati-Nya.
Post a Comment for "Apakah Anda Saudara Yesus?"