Jangan Mendukakan Roh Kudus
Jangan Mendukakan Roh Kudus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema jangan mendukakan Roh Kudus, diambil
dari surat rasul Paulus kepada jemaat di kota Efesus, yaitu Efesus 4:17-32.
Demikianlah sabda firman Tuhan:
17 Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia 18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran. 20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. 21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, 22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. 26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. 28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. 30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. 31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. 32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Satu, Apa Saja yang Bisa Mendukakan Roh Kudus?
Pendapat ahli teologi: Dr. Martin Situmorang menyatakan, “Mendukakan Roh Kudus adalah menolak karya-Nya dalam proses pengudusan kita; ini terjadi ketika seseorang memilih hidup dalam dosa yang disengaja, bukan dalam pertobatan” (Situmorang, Etika Kekristenan, BPK Gunung Mulia, 2018, hlm. 212).
1. Hidup dalam dusta atau kebohongan (Efesus 4:25)
Iblis adalah pendusta dan bapa segala Dusta (Yoh.8:44). Dusta adalah tindakan yang berlawanan dengan sifat Allah yang adalah kebenaran. Setiap kata yang menipu mendukakan Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah Roh kebenaran (Yohanes 16:13). Orang yang membiasakan diri berdusta sedang menolak peran Roh Kudus yang membimbing pada seluruh kebenaran.
2. Memelihara kemarahan dan kepahitan (Efesus
4:26-27, 31)
Amarah yang tidak dikendalikan membuka pintu bagi Iblis dan mendukakan Roh Kudus. Ketika seseorang tidak mau mengampuni dan membiarkan pahit hati berakar, hatinya menjauh dari karya Roh Kudus. Amarah yang dipelihara menjadi dosa yang melawan sifat damai sejahtera Allah.
3. Perkataan kotor dan merusak (Efesus 4:29)
Roh Kudus menginginkan agar perkataan kita membangun dan menyatakan kasih karunia. Ketika lidah dipakai untuk mengutuk, memfitnah, atau menyebar kebencian, itu mendukakan Roh Kudus. Firman Tuhan menegaskan bahwa lidah yang tidak dijaga adalah api yang membakar seluruh hutan (Yakobus 3:5-6).
Dua, Bagaimana
Agar Tidak Mendukakan Roh Kudus?
Pendapat ahli teologi: Pdt. Dr. Yohanes B. Mangunsong menulis, “Orang percaya yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus akan berjuang menjaga kekudusan hidup, karena kesadaran bahwa Roh Kudus adalah Allah yang diam dalam dirinya” (Spiritualitas Kristen Kontemporer, Andi, 2020, hlm. 144).
1. Kenakan manusia
baru (Efesus 4:24)
Mengenakan manusia baru artinya hidup dalam identitas baru sebagai anak-anak Allah. Ini adalah hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Kita terus-menerus memperbarui pikiran (Roma 12:2) agar selaras dengan kehendak Allah.
2. Jaga sikap hati
(Efesus 4:32)
Sikap ramah, penuh kasih, dan suka mengampuni mencerminkan hidup yang dipimpin Roh Kudus. Mengampuni bukan berarti membenarkan kesalahan, tetapi membebaskan diri dari belenggu kepahitan. Dengan demikian, hati tetap lembut dan peka pada suara Roh Kudus.
3. Perkataan yang
membangun (Efesus 4:29)
Kita dipanggil menggunakan kata-kata untuk menjadi berkat. Roh Kudus berkarya melalui lidah kita untuk menguatkan yang lemah, menghibur yang berduka, dan menegur dengan kasih yang tulus. Dengan menjaga mulut, kita memuliakan Allah.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, mendukakan Roh Kudus bukan sekadar soal tindakan besar dan mencolok, tetapi seringkali soal sikap hati dan kebiasaan sehari-hari yang kita toleransi. Marilah kita hidup setia, menjaga hati, pikiran, dan perbuatan agar Roh Kudus bersukacita tinggal dalam kita. Seperti dikatakan Pdt. Dr. S. Damanik, “Kehidupan yang tidak mendukakan Roh Kudus adalah kehidupan yang setiap harinya berupaya menyerahkan diri pada pimpinan-Nya dalam segala hal” (Teologi Roh Kudus, Kalam Hidup, 2017, hlm. 198).
Post a Comment for "Jangan Mendukakan Roh Kudus"