Translate

Memahami Rencana Tuhan Dengan Pola Pikir Yang Benar

Memahami rencana Tuhan dengan pola pikir yang benar ~ Landasan firman Tuhan untuk tema memahami rencana Tuhan dengan pola pikir yang benar, diambil dari kitab Yeremia 29:10-14. Secara lengkap kebenaran firman Tuhan tersebut disajikan di bawah ini.

 Baca juga ini: Menjadi Pembawa Pengaruh Positif

29:10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. 

29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 

29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; 

29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,  

29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.


Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Dianiaya Karena Kebenaran

MEMAHAMI RENCANA TUHAN DENGAN POLA PIKIR YANG BENAR

Bayangkan jika Anda sakit dan mengundang seorang pendeta untuk mendoakan. Tentulah Anda berharap bapak pendeta ini akan memberikan penguatan dan mendoakan agar TUHAN bersegera menyembuhkan.

 

Tetapi alih alih berdoa untuk meminta kesembuhan, ia malah berkata nanti setelah genap waktunya 70 tahun bagi penyakit ini untuk tinggal di tubuhmu, barulah TUHAN akan memperhatikanmu dan menyembuhkanmu. Sementara banyak pendeta lain yang (sebelumnya) datang memberikan kata kata penguatan, penghiburan dan doa agar TUHAN segera menyembuhkanmu.

 

Kira kira apa respon Anda? Apakah takut? Marah? Mengatakan pendeta (yang terakhir) itu sesat? Langsung pendetanya dilempar sandal? Atau sujud syukur karena bagaimanapun juga TUHAN masih memperdulikanmu dan mengingatmu, walau untuk itu Anda harus menunggu waktu yang begitu lama menerima kenyataan bersahabat dengan penderitaan dan kesakitan.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Membawa Damai

Kalau dilakukan survei, rasa rasanya kok tidak ada yang mau menerima kenyataan atau berita untuk bertahan selama 70 tahun dalam penderitaan, bahkan jika perkataan itu dari TUHAN sekalipun. Itulah yang dialami oleh bangsa Israel (Yehuda) saat dibuang ke Babel.

 

Banyak nabi menguatkan dan menubuatkan bahwa TUHAN akan segera menolong dan bangsa Israel. Mereka akan segera dibebaskan oleh TUHAN, dikembalikan ke tanah mereka di Yerusalem. Itu rencana TUHAN.

 

Tetapi ada satu nabi yang mereka benci karena menyampaikan berita yang tidak menyenangkan, Yeremia namanya. Ia pernah menubuatkan kehancuran Bait Suci oleh Babel dan kekalahan bangsa Israel. Pendek kata nubuatannya jelek semua. Karenanya ia dibenci dan berusaha untuk di bunuh.

 

Bahkan saat setelah semuanya itu terjadi, nabi Yeremia bukannya memberikan nubuat yang baik untuk pembebasan bangsa Israel, ia malah menyatakan agar bangsa Israel menerima kenyataan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada, sebab mereka akan masih tinggal di pembuangan sampai 70 tahun lamanya.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Suci Hatinya

Bisakah nubuat seperti itu dipercaya? Apakah betul itu rancangan dari TUHANnya orang Israel? Tidakkah reputasi Yeremia sebagai nabi akan hancur jika dia menyampaikan berita yang tidak sesuai dengan kehendak dan keinginan umat? Apakah TUHAN masih dapat dipercayai jika merencanakan sesuatu yang jahat ?

 

Ah, ini kayaknya kok mirip dengan “kisah drama” dimana Jokowi merestui Gibran untuk maju menjadi cawapresnya Prabowo. Banyak orang yang kecewa dan sedih. Apa rencana Jokowi? Dapatkah Jokowi sekarang dipercaya? Jika dia sekarang berubah setia, maka kitapun akan berubah setia.  Maka yang terjadi adalah dulu banyak yang memuji puja cara Jokowi memainkan bidak bidak caturnya, sekarang mengatakan Jokowi bodoh bin jahat.  Dulu orang mengatakan Jokowi brilian dengan langkah yang tidak bisa ditebak, kini para pendukungnya mengatakan itu rencana jahat yang harus dilawan dan lain lain dan lain lain.

 

Saudara, Mungkin ini bukan contoh yang tepat atau apple to apple dengan gambaran tentang rencana TUHAN atas bangsa Israel di pembuangan Babel. Ya, memang tidak mungkin tepat! Namun yang ingin saya gambarkan adalah kekecewaan atas berita yang didengar apabila hal itu tidak sesuai dengan yang diharapan. Apalagi jika hal itu berangkat dari orang yang selama ini kita percayai.

 Baca juga ini: Bekerja Dan Berusaha Dalam Perspektif Alkitab

Bangsa Israel pastilah sulit mempercayai TUHAN lagi karena ternyata TUHAN dianggap tidak lagi bersama umat-Nya, bahkan membiarkan umat-Nya menderita dan berpihak pada Babel. Dan kekesalan itu di tumpahkan pada nabi Yeremia yang menjadi penyampai berita. Mengapa Yeremia tidak bisa bertindak netral? atau paling tidak berusaha menjadi imam untuk bersyafaat agar bisa membujuk dan mengubah rencana TUHAN.

 

Kini, umat mulai menolak TUHAN, dan tidak lagi percaya pada rencana TUHAN yang kini dianggap berpihak pada musuh. Bisakah TUHAN yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan umat dipercaya lagi? Bisakah umat percaya pada rencana TUHAN yang baik dan mendatangkan damai sejahtera? Bukan rancangan kecelakaan?

 

Ah rasanya kok sulit di nalar dan jauh dari apa yang baik berdasarkan kelayakan logika umum. Ah pasti ada yang salah dengan pertimbangan TUHAN? Maka banyak yang kecewa dan meninggalkan TUHAN, sambil menyisakan sedikiiiiiit harapan kalau kalau TUHAN “sadar” dan mengubah keputusan-Nya. Menyelaraskan perasaan (rela) dengan kenyataan (pahit) itu memerlukan waktu dan alasan yang benar benar masuk diakal. 

 

Empat pola pikir yang perlu diterima dan dihidupi, yakni:

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Murah Hatinya

Pertama, TUHAN punya rencana atas setiap hidup umat-Nya.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita itu ada dalam pengetahuan dan kekuasaan TUHAN. Dan itu ada di ranah misteri. Artinya, terima saja, percayai yang baik baik dan jalani hidup dengan sepenuh hati dan buat rencana yang baik buat dirimu sendiri.

Alasannya sederhana, karena kita terbatas dan tidak tahu apa yang bakal terjadi atas hidup kita. Percaya bahwa TUHAN mempunyai rencana dan sedang melaksanakan rancangan-Nya buat setiap ciptaan-Nya.

 

Yesaya 25:1 mengatakan: “Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.”

 

Tugas kita adalah menjalani hidup dengan rasa syukur dan optimal sebagai makhluk. Nikmati setiap musim hidup dengan tangguh, hidup seimbang dengan alam dan bersyukur. Jangan cepat cepat marah atau mengedepankan perasaan baper saat sesuatu yang buruk (tidak sesuai dengan apa yang kota inginkan) terjadi.

 

Dan jangan lupa, lihatlah segala peristiwa hidup ini dengan sudut pandang yang baik dan optimis. Kasih sayang TUHAN itu cukup buat kita, telinga-Nya tak kurang peka buat mendengar seruan doa kita;  tangan-Nya tak kurang panjang untuk menolong kita. TUHAN pasti menolong : in His time, in His will and in His way.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Lapar Dan Haus Akan Kebenaran

Tugas kita adalah memohon hikmat, belas kasihan dan kekuatan dari TUHAN untuk dapat menjalani semuanya dengan iklas dan bersyukur. Jangan cepat cepat menilai, menolak atau bahkan mengumpat. Jalani saja hidup dengan percaya dan kerjakan bagian kita dengan setia. Segala sesuatu akan berakhir dengan baik, jika yang kita alami saat ini belum baik, itu berarti belum akhir dari segala sesuatu. Itu artinya beriman dengan waras.

Kedua, rancangan TUHAN itu rancangan yang baik dan mendatangkan damai sejahtera.

Ini pola pikir yang baik dan sehat. Bayangkan jika TUHAN itu merencanakan yang jahat atau buruk atas kita, maka siapa yang akan dapat bertahan? Dan ngapain juga TUHAN yang baik merencanakan yang jahat?

 

Kalau toh TUHAN menghukum manusia maka itu tidak dalam taktik perencanaan yang jahat. Hukuman TUHAN terjadi karena perencanaan jahat yang dilakukan oleh manusia demi dan untuk keserakahannya sendiri. Walau untuk itu manusia tidak pernah mau mengakuinya. Akibat kebodohan dan kedegilan hatinya sendiri, manusia melanggar perintah TUHAN, lalu jatuh ke dalam dosa dan menerima penghukuman.

 

Ketiga, Rancangan TUHAN itu Bukan Rancangan Kecelakaan.

TUHAN tidak pernah merencanakan yang jahat, sebab TUHAN tidak mungkin bertentangan dengan Hukum dan Firman-Nya sendiri. Manusialah yang suka mereka rekakan yang jahat, demi kesenangan dan kepentingan sesaat. Bukankah itu yang dikatakan oleh Yusuf atas saudara saudaranya?

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Lemah Lembut

“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:20).

 

Rencana TUHAN itu ada dalam hukum dan perjanjian-Nya. Jika IA menyatakan akan menjadikan keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar maka rencana-Nya akan digenapi lewat liku sejarah yang panjang. Mengapa harus panjang dan belibet? Karena TUHAN mengijinkan semua proses terjadi demi kepentingan dan kebaikan manusia itu sendiri. Yesaya yang tahu akan semua proses tsb memuji Tuhan, katanya:

 

“Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya TUHAN, Engkau telah membuat bangsa ini bertambah-tambah, ya, membuat bertambah-tambah umat kemuliaan-Mu; Engkau telah sangat memperluas negerinya” (Yesaya 26:12, 15).

 

Keempat, Rancangan TUHAN itu Membawa Hari Depan yang Penuh Harapan.

Ini pola pikir yang penting, yakni mengajak semua kita mengharapkan sesuatu yang baik akan terjadi. Bahwa atas peristiwa apapun hari ini, biarlah semua akan mendatangkan kebaikan pada akhirnya. Hari depan buat orang beriman itu baik dan baik adanya.

 

Jadi kalau diringkas-simpulkan ada keterkaitan antara HUKUM-RANCANGAN-IMAN. Apa artinya? Rancangan TUHAN itu ada dalam Hukum Firman-Nya. Jadi bukan sesuatu yang belum dinyatakan dan baru di rencanakan (nanti). Oo tidak begitu! Rancangan TUHAN itu sudah disampaikan dan melekat pada Hukum-Nya sejak awal. Karena itu kita menerima, mempercayai dan menjalani dengan penuh iman. Mantep dan patuh, trust and obey.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Berduka Di Hadapan Allah

Jalani, hidupi hukum hukum-Nya dengan gembira dan penuh harapan. Sebab dalam Hukum TUHAN itulah letak damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan. Di dalam Firman Perjanjian itulah design gambar akhir damai sejahtera-NYA itu dinyatakan. Karena itu alih alih bertanya apa dan bagaimana rancangan TUHAN (kedepan) atas hidupku, lebih baik mendalami dan menjalani Hukum Firman-Nya setiap hari. Dalam hukum Firman-Nya itulah kita makin menghidupi rancangan damai sejahtera-Nya yang penuh harapan.

 

“Kemudian Yesus berkata kepada kami murid-murid-Nya, “Jangan bersusah hati. Teruslah percaya kepada Allah dan kepada-Ku juga. Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Sekarang Aku pergi ke sana mendahului kalian untuk menyiapkan tempat bagimu. Kalau itu tidak benar, tidak mungkin Aku menjanjikannya kepada kalian. Apabila Aku sudah pergi ke rumah Bapa-Ku dan tempat bagi kalian sudah siap, Aku akan datang kembali dan membawa kalian ke tempat itu, supaya di mana Aku berada, di situ juga kalian ada” (Yohanes 14:1-3 – versi Terjemahan Sederhana Indonesia edis 3).

Post a Comment for "Memahami Rencana Tuhan Dengan Pola Pikir Yang Benar"