Translate

Menjadi Pembawa Pengaruh Positif

Menjadi pembawa pengaruh positif ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi pembawa pengaruh positif, diambil dari Injil Matius 5:13-16. Secara khusus dalam ayat 13. Beginilah sabda firman Tuhan, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Dianiaya Karena Kebenaran

Kalimat yang Yesus sampaikan adalah kalimat pernyataan, bukan kalimat perintah. Yesus tidak memerintahkan orang percaya untuk menjadi orang lain. Ia menyatakan bahwa sudah seharusnya setiap orang percaya - sebagai warga kerajaan sorga - menjadi sebagaimana yang Allah inginkan. Yesus mengatakan bahwa: kamu adalah garam dunia. Garam memiliki dua fungsi utama, yaitu : (1) pemberi rasa dan (2) mencegah pembusukan. 

 


Ketika garam mengasinkan ikan atau daging atau sayuran, garamnya tidak terlihat di dalam makanan tersebut. Tetapi ikan, daging atau sayuran terasa asin ketika diberi garam. Garam yang ditaburkan di dalam makanan juga tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan menjadi hambar. Jika terlalu banyak akan terlalu asin, malah tidak bisa dimakan.

 Baca ini juga: Kebahagiaan Bagi Yang Membawa Damai

Fungsi orang percaya di dalam dunia yang berdosa ini adalah sebagai pemberi rasa. Orang percaya harus memberikan cita-rasa yang berbeda bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya. Orang percaya memberikan rasa melalui perkataan yang baik yang disampaikan kepada orang lain. Orang percaya memberikan rasa melalui perbuatan baik yang dilakukannya.

 

Seperti halnya garam yang mengasinkan makanan tetapi garamnya sendiri tidak terlihat di dalam makanan tersebut, orang percaya seharusnya memberikan pengaruh baik kepada lingkungannya tanpa terlihat mencolok. Sudah seharusnya orang percaya memberikan pengaruh dalam kesenyapan supaya pengaruhnya menyebar luas.

 

Memberikan pengaruh kepada orang-orang di sekitar kita dapat dilakukan dengan memberikan pertolongan ketika orang lain mengalami kesulitan, memberikan nasihat ketika orang lain sedang mengalami persoalan hidup, membangkitkan semangat ketika orang lain sedang terpuruk mentalnya, atau memperbaharui pandangan hidup orang lain.

 Baca ini juga: Kebahagiaan Bagi Yang Suci Hatinya

Fungsi kedua orang percaya di dalam dunia yang berdosa ini adalah sebagai pencegah pembusukan. Kebusukan akibat dosa terjadi di seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagian manusia melakukan berbagai kejahatan dengan bangganya. Sebagian manusia melakukan berbagai dosa dan tidak pernah menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah dosa. Karena dosa telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian besar warga dunia. Bahkan dosa dianggap lumrah untuk dilakukan.

 

Di tengah lingkungan masyarakat yang demikian rusak tapi tidak pernah menyadari kerusakan yang mereka ciptakan, keberadaan orang percaya begitu pentingnya. Di tengah lingkungan yang demikian busuk tapi tidak pernah menyadari kebusukan yang mereka ciptakan, keberadaan orang percaya begitu vitalnya. Sudah seharusnya setiap orang percaya mencegah kerusakan moral. Sudah selayaknya setiap orang percaya mencegah pembusukan dosa terjadi lebih lanjut.

 

Jika orang Kristen tidak lagi menjadi pemberi rasa dan pencegah pembusukan maka berhenti pulalah fungsinya sebagai orang percaya. Hilangnya fungsi orang Kristen sebagai garam biasanya karena telah terjadi yang sebaliknya - dunia telah mempengaruhi orang percaya tersebut. Jika fungsi sebagai pemberi rasa dan pencegah kebusukan sudah hilang dari diri orang percaya, Yesus mengatakan : tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

 Baca ini juga: Bekerja Dan Berusaha Dalam Perspektif Alkitab

[Roed] [Ditulis berdasarkan  buku “Khotbah di Bukit” oleh Sinclair B.Ferguson]

Post a Comment for "Menjadi Pembawa Pengaruh Positif"