Kualitas Hidup Di Dalam Kristus
Kualitas hidup di dalam Kristus menunjuk kepada kehidupan yang sudah ditranfsformasi oleh Roh Kudus dalam diri setiap orang percaya. Menurut
Alkitab, manusia telah berdosa dan hilang kemuliaan Allah – Roma 3:23. Dosa
bukan sekedar setumpuk perbuatan jahat. Tetapi dosa menunjuk kepada status
manusia di hadapan Allah. Menurut Alkitab, Adam dan Hawa bukan berbuat dosa,
tetapi jatuh ke dalam dosa. Ini menunjuk kepada status manusia menjadi orang
berdosa. Manusia derajat turun di hadapan Allah, yaitu menjadi orang berdosa.
Itu sebabnya semua yang menjadi keturunan Adam dan Hawa adalah orang berdosa –
Kejadian 3.
I. Kematian
rohani
Rasul Paulus
menulis demikian, “Kamu dahulu sudah mati
karena pelanggaran-peanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena
kamu menuruti jalan dunia ini, karena kamu menaati penguasa kerajaan angkasa,
yaitu roh yang sekarang bekerja sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup
di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pda dasarnya kamiadalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti
mereka yang lain” – Efesus 2:1-3.
Baca juga: PENYALIBAN YESUS MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN.
Baca juga: PENYALIBAN YESUS MENDATANGKAN KEBAHAGIAAN.
Rasul
Paulus menulis: “Kamu dahulu sudah mati
karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” – Efesus 2:1. Kata “mati”
yang dimaksudkan oleh rasul Paulus dalam ayat tersebut menunjuk kepada kematian
rohani. Kematian rohani ialah kematian yang menunjuk kepada terputusnya relasi
manusia dengan Allah. Manusia menjadi terasing dari Allah karena manusia
melanggar perintah Allah dan hidup dalam dosa.
2. Kematian
rohani termanifestasi dalam hawa nafsu dan penyembahan berhala.
Rasul
Paulus menulis, “Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka” –
Efesus 2:2. Kalimat “jalan dunia” menunjuk
kepada sistem dunia yang bertentangang sistem Kerajaan Allah, sistem yang
dibuat oleh manusia yang tidak taat kepada hukum dan ketetapan Allah, tetapi
mengikuti keinginannya sendiri. Dan banyak orang mengikut sistem itu bahkan
hidup di dalamnya, berkecimpung dan terlibat serta melibatkan diri di dalamnya.
Kalimat “penguasa kerajaan angkasa”
menunjuk kepada kekuatan dan penguasaan Iblis serta antek-anteknya dan banyak
orang yang terjerumus dan menaati Iblis dari pada menaati Allah.
3. Kematian
rohani mendatangkan murka.
Rasul
Paulus menulis, “Sebenarnya dahulu kami
semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu
daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya
kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain” –
Efesus 2:3. Rasul Paulus mengakui secara jujur bahwa ia dan semua orang
percaya lainnya, juga awalnya adalah orang-orang berdosa. Dan sebagai orang
berdosa, mereka juga dikuasai dan hidup dalam hawa nafsu daging, mengikuti
keinginan daging, dan pikiran yang jahat. Dan karenanya, layak untuk dimurkai
oleh Allah.
II. Kasih
karunia Allah menyediakan hidup yang kekal.
Rasul
Paulus menulis, “Tetapi Allah yang kaya
akan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahlan-Nya kepada
kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah
mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan – dan
di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat
bersama-sama dengan dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang kana datang Ia
menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang berlimpah-limpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus” – Efesus 2:4-7.
1. Kasih
karunia Allah memberi hidup baru (orang percaya memiliki natur baru).
Rasul
Paulus menulis, “Tetapi Allah yang kaya
dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada
kita” – Efesus 2:4. Kata “tetapi”
merupakan kata peralihan dari ayat 1-3. Di mana ayat 1-3 menunjuk kepada
keadaan manusia yang berdosa, yang jahat, yang durhaka, yang pantas untuk
dimurkai oleh Allah. Rasul Paulus mengawalinya dengan menunjuk kepada Pribadi
Agung, Mahasuci dan mulia, yaitu Allah. Paulus menyatakan tentang karakter
Allah, yaitu kaya dengan rahmat dan kasih-Nya besar. Allah melimpahi kita
dengan rahmat dan kasih-Nya besar. Rasul Paulus menulis, “telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah
mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan” –
Efesus 2:5. Allah membuktikan kekayaan rahmat-Nya dan kelimpahan kasih-Nya
dengan menghidupkan kita kembali, sekalipun kita sudah mati karena kesalahan
dan dosa-dosa kita.
Baca juga: CARA MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN YESUS.
Baca juga: CARA MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN YESUS.
2. Kasih
karunia Allah memberi kedudukan dan fokus baru (memiliki visi baru).
Rasul Paulus menulis, “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan
memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga” – Efesus 2:6. Melalui
Yesus Kristus, Allah telah memindahkan kita dari dalam maut ke dalam hidup.
Tentang hal ini, Yesus menegaskan demikian, “Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” – Yohanes 5:24.
Kita diberi tempat oleh Allah bersama Dia dalam Kerajaan Sorga.
3. Kasih karunia Allah membawa pada penggenapan
janji.
Rasul Paulus menulis, “Supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan
kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita
dalam Kristus Yesus” – Efesus 2:7. Janji Allah ini akan di genapi kepada
kita di masa depan, waktu Yesus datang kembali pada kali kedua.
III. Ciri hidup kekal dimulai dari bumi ini.
Rasul Paulus menulis, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada
orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” – Efesus 2:8-19.
1. Mengakui bahwa segala sesuatu adalah pemberian
Tuhan.
Rasul Paulus menulis, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri” – Efesus 2:8-9. Hidup kekal dan keselamatan
yang kita miliki, kita harus mengakui bahwa semua itu adalah kasih karunia
Allah yang dilimpahkan kepada kita. Bukan karena budi baik kita, bukan karena
kesalehan kita, bukan karena usaha dan kerja keras kita. Itu sebabnya, kita
harus hidup dengan rendah hati di hadapan Allah dan juga sesama. Bila kita
diberkati, memiliki kekayaan, jabatan dan status sosial yang terhormat,
janganlah takabur. Ingat, semua pencapaian itu adalah karena kasih karunia
Allah kepada kita.
2. Hidup sesuai rencana dan kehendak Tuhan.
Rasul Paulus menulis, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus...” – Efesus 2:10a.
Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa Allahlah yang menciptakan kita melalui
firman-Nya yang hidup yaitu Yesus Kristus – Kejadian 1:26-27. Di dalam Yesus
Kristus, kita dikembalikan kepada kehendak dan rencana semula Allah, yaitu
hidup untuk memuliakan Dia.
3. Melakukan pekerjaan baik yang disiapkan oleh
Allah bagi kita.
Rasul Paulus menulis, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya” – Efesus 2:10. Dari semula, Allah sudah menyiapkan
pekerjaan baik bagi kita. Jenis pekerjaan yang kita geluti bisa sama dengan
orang yang tidak mengenal Kristus. Tetapi, spirit dan motivasinyalah yang
membedakan kita dengan mereka. Spirit dan motivasi tertinggi kita dalam
melakukan semua pekerjaan ialah untuk memuliakan Bapa di sorga. Berkaitan dengan
hal ini, Yesus menegaskan bahwa: “Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga” – Matius 5:16.
Baca juga: 9 KARAKTER HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU PART 3.
Baca juga: 9 KARAKTER HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU PART 3.