Translate

Bagaimana Posisi Tuhan Dirubrik Hidup Kita

Bagaimana posisi Tuhan dirubrik hidup kita ~ Sebuah majalah biasanya memiliki tajuk utama alias headlines, berita-berita penting dan berita/artikel tambahan yang dijadikan pelengkap dari sebuah edisi. Sebuah tajuk utama biasanya akan menempati posisi penting pada bagian cover dan terletak pada bagian strategis dari majalah. Bisa di halaman depan, bisa pula agak ke tengah. Tentunya janggal kalau sebuah berita diletakkan di halaman belakang.

Kalau hidup diibaratkan sebuah majalah atau harian, maka ada begitu banyak "kolom" atau "rubrik" dalam setiap periode perjalanan hidup kita dengan masing-masing kepingan. Ada yang menjadi tajuk utama, ada bagian penting dan ada pula bagian-bagian pelengkap. Kalau begitu, di mana letak kolom Tuhan dalam hidup kita? Apakah itu terletak di halaman utama, mengisi setiap lembar atau hanya berada pada satu halaman kecil saja? Jangan-jangan kolom tersebut malah terletak kecil saja di halaman paling belakang.


Secara logika dan kepantasan, orang percaya seharusnya sudah pasti menempatkan Tuhan pada rubrik utama. Sayangnya pada kenyataannya ada banyak di antara orang percaya yang meletakkan Tuhan hanya selintas pada kolom kecil, bahkan diletakkan pada halaman belakang saja. Kita hanya berdoa pada saat kita punya waktu luang atau yang tersisa saja. Kita mendahulukan kesibukan-kesibukan pekerjaan, jadwal yang padat, tugas-tugas yang menumpuk dan aktivitas-aktivitas lainnya bahkan untuk bermain terlebih dahulu lalu mempergunakan waktu yang tersisa untuk Tuhan. Itupun dengan catatan kalau kita tidak keburu terlalu lelah dan langsung ambruk tertidur.

Kehidupan kerohanian bagi sebagian orang hanya berlaku hari Minggu saja, selama kurang lebih dua jam. Setelahnya maka mereka kembali masuk ke dalam dunia masing-masing. Setelah dua jam yang dianggap hanya kewajiban liturgi itu. Tuhan kembali dipinggirkan atau dicoret dari daftar mereka. Sekarang coba bayangkan, seandainya Tuhan yang berlaku seperti itu pada kita, kalau Tuhan hanya peduli kepada kita dua jam saja dalam seminggu.

Bukankah kita tidak mau itu terjadi? Tidak satupun orang yang mau seperti itu. Kita ingin Tuhan selalu hadir dengan penyertaan-Nya setiap saat, tetapi mengapa kita membalasnya dengan memberikan hanya sedikit waktu yang tersisa saja untuk Tuhan? Kita menuntut yang terbaik dari Tuhan, tapi tidak mau memberikan yang terbaik kepada-Nya. Apakah itu adil dan pantas?

Dalam sebuah kesempatan Paulus mengingatkan jemaat Tesalonika akan pentingnya sebuah kesungguhan untuk memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan. "Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi" - 1 Tesalonika 4:1.

Sudah mulai berpikir untuk hidup berkenan kepada Allah itu tentu merupakan awal yang baik. Tetapi hendaklah kita tidak berhenti mengusahakannya dan terus berupaya untuk lebih bersungguh-sungguh lagi. Adalah baik jika kita sudah secara rutin beribadah di hari Minggu, juga bagus jika kita sudah meluangkan waktu untuk berdoa, apalagi disiplin dalam bersaat teduh, tetapi marilah kita terus meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Tuhan, sehingga pada suatu ketika kita bisa sampai kepada sebuah tahap yang tidak lagi dibatasi oleh waktu atau oleh kesibukan-kesibukan kita sehari-hari.

Di dalam Alkitab kita bisa mendapati banyak kisah mengenai kedekatan banyak tokoh dengan Tuhan. Kita bisa melihat sebutan "bergaul karib dengan Tuhan" yang diberikan kepada Henokh - Kejadian 5:24; Nuh - Kejadian 6:9 dan Ayub - Ayub 29:4. Kita bisa melihat pula hubungan yang sungguh sangat dekat lewat pribadi Musa, Abraham, Yusuf, Daud, Daniel dan banyak lagi.

Dan kita menyaksikan sendiri bagaimana perbedaan mereka dibandingkan orang-orang lain yang hidup pada waktu yang sama dengan mereka. Lewat para tokoh ini kita bisa melihat bagaimana sebuah kedekatan dengan Tuhan itu membawa pengaruh yang besar. Singkatnya, bagaimana kualitas hubungan kita dengan Tuhan akan sangat menentukan siapa diri kita sebenarnya, bagaimana pencapaian dalam hidup kita dan ke mana kita mengarah selanjutnya. 

Baca juga materi khotbah ini: Karakteristik Roh Kudus Dalam Hidup Kita.

Post a Comment for "Bagaimana Posisi Tuhan Dirubrik Hidup Kita"