Merdeka Dalam Mengasihi
Pengertian Merdeka
Merdeka berarti bebas dari perhambaan, penjajahan; terbebas dari tuntutan; tidak terikat atau tidak bergantung kepada orang lain atau pihak lain. Secara singkat, merdeka ialah bebas dari tekanan apa dan siapapun. Namun, harus dipahami bahwa merdeka dalam pengertian di sini ada di dalam sebuah tanggung jawab. Artinya bebas bukan berarti tanpa tanggungjawab. Tuhan Yesus berkata: "Jika Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" - Yohanes 8:36. "Anak" dalam ayat tersebut menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, kalau TuhanYesus yang memerdekakan kita, maka kita merdeka sepenuhnya, dalam arti secara rohani.
Makna Kemerdekaan
Merdeka memiliki makna ganda, yaitu secara rohani dan secara politis. Kedua makna itu berkaitan dengan status kita sebagai warga negara kerajaan sorga dan warga negara Indonesia.
Pertama, secara politis. Merdeka secara politis mengandung unsur de jure (hukum) dan secara de facto (fakta/nyata). Sebagai bangsa Indonesia kita sudah merdeka secara hukum internasional di mana kita tidak lagi hidup di bawah penjajahan bangsa lain. Dunia internasional mengakui kedaulatan kita sebagai sebuah negara yang merdeka secara politis dan bebas menentukan nasib sendiri. Kemerdekaan secara politis ini dikaui oleh dunia internasional dan ditetapkan sebagai hari kemerdekaan kita sebagai bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, secara de fakto atau faktanya atau pada kenyataan masyarakat Indonesia belum benar-benar merdeka. Masih banyak yang terabaikan, tertinggal dan hidup dalam keterbelakangan dari berbagai aspek.
Kedua, secara rohani. Ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, maka sejak saat itu kita sudah mengalami kemerdekaan. Artinya secara hukum rohani (de jure) kita sudah merdeka dari tuntutan hukuman Tuhan dan tuntutan hukum Taurat. Yohanes 1:12-13 mengatakan demikian: "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah". Tetapi pada kenyataannya atau faktanya (de facto), hidup orang Kristen masih saja mengikuti keinginan daging, sehingga kesaksian hidup mereka tidak berpengaruh positif bagi hidup orang lain.
Pertanyaan penting untuk direnungkan ialah: "Apa tanda bahwa seseorang sudah merdeka secara rohani?" Berikut beberapa tanda atau ciri dari orang yang sudah benar-benar merdeka, yaitu:
1. Orang yang merdeka pasti hidup dalam kasih.
Hidup dalam kasih bercirikan karakter Kristus seperti yang ditulis oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen di Kota Korintus demikian: "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" - 1 Korintus 13:4-7. Itulah tanda dari hidup orang yang benar-benar sudah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Ada buah-buah kemerdekaan yang dihasilkan sebagaimana ditulis oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Kristen yang ada di Kota Galatia demikian: "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu" - Galatia 5:22-23.
2. Orang yang merdeka pasti hidup dalam terang.
Dalam suratnya yang pertama, Yohanes menulis demikian: "Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang" - 1 Yohanes 2:8-9. Gelap dengan terang tidak bisa bersatu. Di mana ada terang, maka gelap akan sirna, Artinya, terang itu berkuasa atas kegelapan.
Tetapi kegelapan tidak bisa menguasai terang. Perbuatan anak-anak terang ialah mengasihi. Tetapi perbuatan anak-anak kegelapan adalah membenci. Oleh karena itu, kalau kita sudah di dalam terang, maka perbuatan kita harus berbeda dengan perbuatan mereka yang masih dalam kegelapan. Artinya, janganlah lagi kita terlibat atau melibatkan diri dalam praktek hidup yang tidak benar, yaitu membenci. Itu sebabnya rasul Yohanes menulis ciri hidup orang yang hidup dalam terang demikian: "Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya" - 1 Yohanes 2:10-11.
3. Orang yang merdeka pasti melayani Tuhan.
Kita dimerdekakan oleh Kristus selain untuk hidup di dalam kasih dan hidup dalam terang, kita juga hidup untuk melayani Tuhan. Tuhan Yesus berkata demikian: "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu" - Yohanes 15:16.
Melayani Tuhan merupakan bentuk dari rasa syukur dan terimakasih kita kepada Tuhan atas anugerah dan kebaikan yang sudah Dia berikan kepada kita. Kita melayani Tuhan sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Kita melayani Tuhan sebagai wujud ketaatan kita kepada Tuhan. Kita melayani Tuhan bukan karena terpaksa. Kita melayani Tuhan bukan untuk dipuji oleh manusia. Kita melayani Tuhan bukan untuk mencuri kemuliaan Tuhan. Kita melayani Tuhan sebagai bentuk dari cara kita mengisi kemerdekaan yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
Baca juga: INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH PART 2.
Post a Comment for "Merdeka Dalam Mengasihi"