Menjadi Serupa Dengan Kristus
Menjadi serupa dengan Kristus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema menjadi serupa dengan Kristus, diambil dari surat rasul Paulus, yaitu dalam Filipi 3:1b-16. Dalam acara Bible Talk yang dipimpin oleh Pdt. Moses David Livingstone kemarin, kita membahas apa sih tantangan Gereja kota saat ini? Lalu kita membahas studi kasus dari jemaat di Filipi.
Nah, salah satu tantangan Gereja di kota besar adalah kehilangan arah. Paling tidak inilah yang dialami oleh jemaat di Filipi, sehingga rasul Paulus menuliskan suratnya secara khusus agar jemaat kembali menjadi serupa dengan Kristus dan hidup berpadanan dengan Injil Kristus. Kehilangan arah ini bisa terjadi oleh karena dua hal:
Pertama, tantangan dari luar, yakni tantangan penderitaan akibat penganiayaan ditengah tengah angkatan yang bengkok hati (Fil 2:15).
Kedua, tantangan dari dalam yakni adanya kebanggaan pada disiplin rohani yang didasarkan atas hal hal lahiriah, serta harapan akan reward reward ajaib (Fil 3:2-8).
Karena kedua tantangan tsb, jemaat jadi lupa untuk hidup sebagai anak anak Allah yang bercahaya bagai bintang bintang di dunia, sambil berpegang pada Firman kehidupan yang adalah Kristus Yesus (Fil 2:15-16)
Nah, ini juga yang nampaknya dihadapi oleh Gereja (kota) hari hari ini. Gereja banyak yang kehilangan arah, bukan lagi mengenakan pikiran Kristus atau hidup serupa dengan Dia dalam penderitaan dan kematianNya, tetapi malah banyak yang ribut dan ribet dengan hal hal lahiriah dan saling berlomba dalam mengejar (memamerkan) reward material. Lalu apa dan bagaimana agar Gereja kembali pada arah yang benar? Bagaimana agar Gereja menjadi serupa dengan Kristus?
Pertama, perjumpaan antara anugerah dan kedisiplinan iman.
Keduanya harus berjalan seimbang dalam konteks kehidupan bersama dalam komunitas (bergereja). Rasa syukur akan anugerah karena bisa memperoleh Kristus dan berada dalam Dia (Fil 3: 8) membuat kita justru makin giat dalam pelayanan dan pengabdian. Hidup beriman bukanlah untuk kesombongan melainkan untuk mengosongkan diri dan bersedia melayani satu atas yang lain, sama seperti Kristus.
Kedua, mengenal Dia.
Hidup yang "ditangkap" oleh Kristus membuat kita makin mengenal (secara mendalam) akan hati, pikiran, perasaan dan kehendak Kristus. Kita tidak lagi hidup dalam kebenaran sendiri, melainkan hidup karena kepercayaan dan kebenaran Injil Kristus.
Ketiga, menerima kuasa Kristus.
Kuasa disini adalah kuasa yang dikerjakan oleh Roh Kudus untuk menjalani kehidupan (dalam iman kepada Kristus), kuasa untuk bersekutu dalam pernderitaan Kristus (mengosongkan diri), dan bahkan kuasa kerelaan mati bagi Dia (Fil 3: 10-11).
Keempat, menjadi serupa dengan Dia.
Nah, jika kepengenalan dan kehidupan kita makin intim dalam kuasa Injil Kristus, maka kita akan masuk dalam proses untuk menjadi makin serupa dengan Dia. Kita beroleh keberanian dan ketulusan untuk mengosongkan diri dalam spirit penghambaan untuk melayani Dia. Pelayanan yang tidak dimotivasi oleh reward reward kedagingan melainkan oleh kecintaan dan pengabdian yang sedemikian besar sebagaimana yang diteladankan oleh Kristus.
Walau demikian, kepada kita tetap akan diberikan reward oleh Allah. Ada 2 reward sorgawi yang dicatat di kitab Filipi ini:
Pertama, kebangkitan dari antara orang mati (Fil 3:11). Ini clear dan merupakan anugerah terbesar yang diberikan bagi kita. Melalui hidup, penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus kita beroleh anugerah (hadiah) kebangkitan dan hidup yang kekal bersama dengan Dia di Sorga.
Kedua, selama hidup didunia, kita juga memperoleh hadiah, panggilan sorgawi (Fil 3:14). Wow..ini juga kesempatan dan hadiah yang teramat istimewa jika kita beroleh panggilan sorgawi untuk melayani bersama dengan Dia.
Sungguh itulah hidup (Gereja) yang indah dan terarah pada Kristus. Kepada Gereja yang demikian (dalam sikap hati dan sikap bakti yang serupa dengan Kristus), maka akan ada extra blessing yakni: “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” – Filipi 4:19.
Post a Comment for "Menjadi Serupa Dengan Kristus"