Cara Melepaskan Diri Dari Perselingkuhan
Cara melepaskan diri perselingkuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema cara melepaskan diri dari perselingkuhan diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, yaitu Efesus 5:15-16.
"Bapak dan ibu, mau nanya ya: Bagaimana caranya untuk bisa lepas dari dosa perselingkuhan?" tanya seorang pria yang sudah berkeluarga namun terlibat relasi spesial dengan perempuan lain.
Setelah mendengarkan kisahnya, kami katakan masalahnya ada pada pemahaman yang keliru tentang WAKTU. Berikut penjelasannya.
Pertama, orang jawa bilang "witing tresno jalaran soko kulino" (cinta itu terbentuk karena kebiasaan). Biasanya percintaan tambahan atau perselingkuhan itu terjadi karena iseng-iseng, goda-goda, coba-coba.
Orang biasanya tak menyadari (atau tak mau menyadari) bahwa getaran hati itu lembut, persis seperti tumbuhan merambat. Awalnya tunas yang merambat itu lembut dan mudah diarahkan. Jika dibiarkan, WAKTU akan membuatnya merekat kuat memasuki semua jaringan yang bisa dirambati dan makin lama makin kuat.
Kedua, jika sudah melekat, jalinan tunas lembut menjadi batang yang mengeras. Biasanya WAKTU juga dipakai sebagai alasan untuk mengakhiri: &"Biarlah waktu yang nanti menyelesaikannya, kita jalani aja dulu hari esok kita pikirkan lagi."
Ketiga, ternyata WAKTU jualah yang membuat rambatan cinta yang indah berubah menjadi beban yang menekan, baik tubuh, jiwa maupun roh. Posesifitas (kepemilikan) mulai mengambil alih. Awalnya kepemilikan antara dirinya dengan cintanya, namun lama kelamaan berubah menjadi kepemilikan antara dirinya dengan suatu kekuatan suram, yang dikenal sebagai dosa.
Muncul penuduhan, penyesalan dan keinginan untuk berbalik, tapi tak menemukan jalan. Ia seperti orang yang menaiki tangga menara gelap. Makin ia naik makin tak pasti jalan didepannya, tak jelas kapan selesainya. Tapi ketika hendak berbalik, lorong dibelakangnya nampak lebih gelap. Beberapa anak tangga yg dilewati bahkan sudah hilang entah kemana. Disinilah aneka kegalauan dan pertanyaan muncul; Apa yang harus dilakukan? Dapatkah waktu menyelamatkan?
Bersambung...
"Bapak dan ibu, mau nanya ya: Bagaimana caranya untuk bisa lepas dari dosa perselingkuhan?" tanya seorang pria yang sudah berkeluarga namun terlibat relasi spesial dengan perempuan lain.
Setelah mendengarkan kisahnya, kami katakan masalahnya ada pada pemahaman yang keliru tentang WAKTU. Berikut penjelasannya.
Pertama, orang jawa bilang "witing tresno jalaran soko kulino" (cinta itu terbentuk karena kebiasaan). Biasanya percintaan tambahan atau perselingkuhan itu terjadi karena iseng-iseng, goda-goda, coba-coba.
Orang biasanya tak menyadari (atau tak mau menyadari) bahwa getaran hati itu lembut, persis seperti tumbuhan merambat. Awalnya tunas yang merambat itu lembut dan mudah diarahkan. Jika dibiarkan, WAKTU akan membuatnya merekat kuat memasuki semua jaringan yang bisa dirambati dan makin lama makin kuat.
Kedua, jika sudah melekat, jalinan tunas lembut menjadi batang yang mengeras. Biasanya WAKTU juga dipakai sebagai alasan untuk mengakhiri: &"Biarlah waktu yang nanti menyelesaikannya, kita jalani aja dulu hari esok kita pikirkan lagi."
Ketiga, ternyata WAKTU jualah yang membuat rambatan cinta yang indah berubah menjadi beban yang menekan, baik tubuh, jiwa maupun roh. Posesifitas (kepemilikan) mulai mengambil alih. Awalnya kepemilikan antara dirinya dengan cintanya, namun lama kelamaan berubah menjadi kepemilikan antara dirinya dengan suatu kekuatan suram, yang dikenal sebagai dosa.
Muncul penuduhan, penyesalan dan keinginan untuk berbalik, tapi tak menemukan jalan. Ia seperti orang yang menaiki tangga menara gelap. Makin ia naik makin tak pasti jalan didepannya, tak jelas kapan selesainya. Tapi ketika hendak berbalik, lorong dibelakangnya nampak lebih gelap. Beberapa anak tangga yg dilewati bahkan sudah hilang entah kemana. Disinilah aneka kegalauan dan pertanyaan muncul; Apa yang harus dilakukan? Dapatkah waktu menyelamatkan?
Bersambung...
Post a Comment for "Cara Melepaskan Diri Dari Perselingkuhan"