Cara Melepaskan Diri Dari Perselungkuhan
Cara melepaskan diri dari perselingkuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema cara melepaskan diri dari perselingkuhan diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, yaitu Efesus 5:1-21.
Kemarin kita telah membahas pemahaman yang keliru tentang WAKTU, seolah waktu bisa menyelesaikan problem perselingkuhan. Menurut hemat kami, waktu bukanlah jawabannya. Jawabannya ada pada 3 H, yakni
Pertama adalah HOP, yang berarti lompatan atau melompat (dalam bahasa jawanya berarti STOP). Tidak ada cara yang ampuh untuk mengakhiri perselingkuhan, kecuali dengan tegas berani melakukan lompatan penyelesaian.
Semakin awal langkah ini diambil, semakin baik. Jangan menunda dengan alasan menunggu waktu yg baik, atau menunggu setelah hati benar benar siap. Waktu dan kondisi seperti itu tidak pernah ada. Kita harus berani mengambil keputusan..dan keputusannya adalah SEKARANG!
Kedua adalah HABIT. Segera ciptakan kesibukan dan kebiasaan yang baru bersama dengan keluarga. Semua akses yang masih berkaitan dengan "kisah" lama, harus dipangkas habis. Jangan percaya pada niat dan tekad saja, sebab kenyataannya memory lebih kuat daya rebutnya ketimbang niat dan tekad.
Tuhan Yesus pernah mengingatkan; apabila roh jahat keluar dari manusia, dan tubuh yg ditinggalkan itu tidak diiisi, dibiarkan kosong maka ia akan mengajak tujuh roh lainnya yang lebih jahat untuk berdiam disitu. Maka keadaan orang itu akan lebih buruk dari pada keadaannya semula. (Mat 12:43-45).
Ketiga adalah HABITAT. Meninggalkan dosa bukan hanya meninggalkan pergaulan (habitat) buruk yang mengarah pada kebiasaan manusia lama, namun bersegera membangun manusia baru dalam habitat yang baru. Habitat yang membangun roh dan memulihkan jiwa. Habitat yang membangun kesadaran akan cinta mula mula.
Rasul Paulus mengingatkan:
"...Perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari hari ini adalah jahat."
Jadi, solusi atas perselingkuhan tidak ditentukan oleh WAKTU, tetapi oleh PILIHAN arif kita
untuk kembali kepada cinta mula mula.
Kemarin kita telah membahas pemahaman yang keliru tentang WAKTU, seolah waktu bisa menyelesaikan problem perselingkuhan. Menurut hemat kami, waktu bukanlah jawabannya. Jawabannya ada pada 3 H, yakni
Pertama adalah HOP, yang berarti lompatan atau melompat (dalam bahasa jawanya berarti STOP). Tidak ada cara yang ampuh untuk mengakhiri perselingkuhan, kecuali dengan tegas berani melakukan lompatan penyelesaian.
Semakin awal langkah ini diambil, semakin baik. Jangan menunda dengan alasan menunggu waktu yg baik, atau menunggu setelah hati benar benar siap. Waktu dan kondisi seperti itu tidak pernah ada. Kita harus berani mengambil keputusan..dan keputusannya adalah SEKARANG!
Kedua adalah HABIT. Segera ciptakan kesibukan dan kebiasaan yang baru bersama dengan keluarga. Semua akses yang masih berkaitan dengan "kisah" lama, harus dipangkas habis. Jangan percaya pada niat dan tekad saja, sebab kenyataannya memory lebih kuat daya rebutnya ketimbang niat dan tekad.
Tuhan Yesus pernah mengingatkan; apabila roh jahat keluar dari manusia, dan tubuh yg ditinggalkan itu tidak diiisi, dibiarkan kosong maka ia akan mengajak tujuh roh lainnya yang lebih jahat untuk berdiam disitu. Maka keadaan orang itu akan lebih buruk dari pada keadaannya semula. (Mat 12:43-45).
Ketiga adalah HABITAT. Meninggalkan dosa bukan hanya meninggalkan pergaulan (habitat) buruk yang mengarah pada kebiasaan manusia lama, namun bersegera membangun manusia baru dalam habitat yang baru. Habitat yang membangun roh dan memulihkan jiwa. Habitat yang membangun kesadaran akan cinta mula mula.
Rasul Paulus mengingatkan:
"...Perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari hari ini adalah jahat."
Jadi, solusi atas perselingkuhan tidak ditentukan oleh WAKTU, tetapi oleh PILIHAN arif kita
untuk kembali kepada cinta mula mula.
Post a Comment for "Cara Melepaskan Diri Dari Perselungkuhan"