Menjadi Pribadi Yang Disukai Sesama
Menjadi
pribadi yang disukai ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan di kota Filipi. Rasul Paulus
menulis: “Lakukanlah segala sesuatu
dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib
dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah
angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di
antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” – Filipi 2:14-15.
Kata kunci yang harus
diperhatikan dalam berhubungan dengan orang lain adalah harga diri. Begitu pentingnya
harga diri, sehingga tidak sedikit orang yang mempertahankan nyawanya demi
mempertahankan harga dirinya.
Untuk menjadi pribadi yang
disukai, harus terus belajar memuaskan harga diri orang lain. Karena dengan
harga diri yang terpuaskan, orang bisa menjadi lebih baik, lebih menyenangkan
dan lebih bersahabat.
Satu, berikan pujian yang
layak. Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan
penghargaan.
Dua, jadikan sesama sebagai
pribadi yang penting. Tunjukkan dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap
orang lain itu penting.
Tiga, jadilah pendengar yang
baik. Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih
mulia dari keduanya.
Empat, usahakan selalu
menyebut nama orang dengan benar. Nama adalah milik berharga yang bersifat
sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau
sembarangan.
Lima, bersikaplah ramah. Semua
orang senang bila diperlakukan dengan ramah.
Enam, bermurah hatilah. Anda
tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena
berbagi.
Tujuh, hindari kebiasaan
merendahkan sesama apapun alasannya. Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya
diketahui oleh orang lain, apalagi dipermalukan.
Delapan, bersikaplah
asertif. Perilaku asertif merupakan kemampuan seseorang menyatakan diri,
pandangan-pandangan dalam dirinya, keinginan dan perasaannya secara langsung,
spontan, bebas dan jujur tanpa merugikan diri sendiri dan melanggar hak-hak
orang lain.
Sembilan, buatlah apa yang ingin
orang lain perbuat kepadamu. Perlakuan apapun yang anda inginkan dari orang
lain yang dapat menyukakan hati, itulah yang harus anda lakukan terlebih
dahulu.
Sepuluh, cintailah diri
sendiri. Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan
melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Ini berbeda dengan egois yang
berarti mementingkan diri sendiri atau egosentris yang berarti berpusat kepada
diri sendiri.
Sumber:
Pdt. Parulian Marpaung, MA.
Post a Comment for "Menjadi Pribadi Yang Disukai Sesama"