Translate

Apa Yang Menjadi Sandaran Hidupmu?

Apa yang menjadi sandaran hidupmu ~ Tema tersebut dibangun di atas landasan firman Tuhan yang saya ambil dari kitab Yehezkiel 29:1-16. Tema tulisan saya kali ini dalam nada pertanyaan yang tentunya membutuhkan jawaban dari setiap pembaca blog ini. Tema tersebut saya angkat menjadi topik tulisan sesungguh lahir dari fakta kehidupan di akhir zaman ini bahwa sesungguhnya manusia sedang berusaha untuk mencari apa dan siapa yang menjadi sandaran hidupnya. Ada yang menjadikan jabatan sebagai sandaran hidupnya. Ada pula yang menjadikan kekayaannya sebagai sandaran hidupnya. Ada juga yang menjadikan status sosial atau pengaruh sosial yang menjadi sandarannya. Ada juga yang menjadikan manusia sebagai sandaran dan andalan dalam hidupnya. Bahkan ada juga yang menjadi Iblis dan segala kekuatan jahatnya sebagai sandaran dan andalan hidupnya. Lebih dari itu, ada juga dari antara kita yang menjadikan Tuhan sebagai sandaran dan andalan kita. Dan lain sebagainya.

Dari semua fakta hidup di atas, maka kita menemukan bahwa ada beragam hal yang menjadi sandaran dan andalan manusia. Mengapa bisa demikian? Tentu masing-masing pihak memiliki alasan dan argumentasinya ketika mereka menjadikan sesuatu sandaran dan andalan hidupnya.

Sesungguhnya dan sebenarnya sebagai umat Tuhan, kita sudah sepantas dan selayaknya menjadikan Tuhan satu-satunya sandaran dan andalan hidup kita. Namun, acap kali umat Tuhan mencari allah lain dan kekuatan duniawi.

Yehuda mempunyai sejarah kelam karena mereka mencari allah bangsa-bangsa lain termasuk mengandalkan Mesir. Perbuatan semacam itu membuat Tuhan murka dan Ia menghukum umat-Nya Israel. Selain itu, Tuhan akan menghukum bangsa-bangsa yang menjadi sandaran dan andalan mereka.

Dengan sikap sinis, Tuhan menggambarkan Mesir sebagai buaya besar yang berbaring di tengah sungai Nil. Dengan sombong raja Mesir mengatakan: "Sungai Nil aku punya, aku yang membuatnya" - Yehezkiel 29:3. Kata yang diterjemahkan sebagai "buaya" adalah kata tannin, yang merupakan makhluk mengerikan dalam pengertian dunia kuno, yang muncul di kitab Kejadian 1:21 sebagai makhluk yang diciptakan Allah.

Walaupun Firaun memegahkan dirinya sebagai allah, Tuhan yang menyatakan diri sebagai lawan Mesir dengan mudah mengenakan kelikir pada rahangnya dan menangkapnya serta sekutu-sekutunya seperti seekor binatang - Yehezkiel 29:4.

Alasan Tuhan melawan Mesir adalah Mesir menjadi seperti tongkat bambu (lebih tepat) diterjemahkan tongkat ilalang) bagi umat-Nya - Yehezkiel 29:6. Seyogianya tongkat terbuat dari kayu yang kuat, tetapi Mesir digambarkan sebagai tongkat ilalang yang terkulai ketika dipegang dengan tangan - Yehezkiel 29:7.

Dengan mudah mereka dipatahkan dan sekutu yang bersandar pada Mesir menjadi terhuyung-huyung - Yehezkiel 29:6-7. Memang ironis karena Yehuda memilih bersandar kepada Mesir ketimbang kepada Allah. Tindakan Yehuda disebut kebodohan dan mereka akan membayar harganya. Mesir tindak luput dari hukuman Tuhan. Ia akan membuat Mesir menjadi negara lemah sehingga umat Tuhan tidak dapat bergantung lagi kepada Mesir - Yehezkiel 29:13-16.

Tuhan adalah Allah yang cemburu. Ia tidak menoleransi siapa saja yang menjadi sandaran bagi umat-Nya. Ini menjadi peringatan bagi kita untuk tidak bergantung kepada siapa pun juga. Hanya Tuhan yang menjadi tumpuan harapan dan sandaran abadi bagi kita. Amin