Translate

Srana Mengatasi Keinginan Dosa

Sara mengatasi keinginan berbuat dosa ~ sesunggunya sudah disediakan oleh Allah bagi kita. Mengapa demikian? Karena Allah tahu bahwa setelah kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, bukan berarti kita menjadi pribadi yang sempurna. Allah tahu bahwa kita bisa berbuat dosa.

Itu sebabnya, dalam kasih karunia-Nya, Allah menyediakan bagi kita sarana mengatasi keinginan berbuat dosa yang bisa kita gunakan. Namun, sarana mengatasi keinginan berbuat dosa ini bisa bermanfaat secara maksimal hanya apabila kita menggunakannya. Patut diakui memang kebanyakan dari kita belum secara maksimal menggunakan sarana mengatasi keinginan berbuat dosa yang disiapkan oleh Allah bagi kita. Karena itulah kebanyakan dari kita tetap gagal untuk hidup berkemenangan dari keinginan berbuat dosa.

Pertanyaan penting untuk direnungkan ialah: “Apa saja sarana yang bisa kita gunakan untuk mengatasi keinginan berbuat dosa?” Berdasarkan ajaran Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, maka ada beberapa sarana yang disediakan oleh Allah bagi kita untuk kita gunakan, sehingga kita bisa mengatasi keinginan berbuat dosa, yaitu:


1. Roh Kudus
Roh kudus adalah sebuah hadiah yang diberikan Allah kepada kita (gerejaNya) agar dapat berkemenangan dalam hidup Kristiani. Dalam Galatia 5:16-25 Allah mempertentangkan keinginan daging dan buah Roh Kudus. Dalam bagian Alkitab ini, kita dipanggil untuk hidup dalam Roh. Setiap orang percaya sudah memiliki Roh Kudus, namun ayat ini memberitahu kita bahwa kita perlu hidup dalam Roh, tunduk kepada kuasaNya. Ini berarti secara aktif mengikuti gerakan Roh Kudus dan bukan mengikuti kedagingan.


Besarnya peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya dapat dilihat dalam hidup Petrus yang sebelum dipenuhi Roh Kudus menyangkal Yesus tiga kali sesudah mengatakan bahwa dia akan mengikuti Kristus sampai mati. Setelah dipenuhi Roh Kudus, dia berbicara kepada orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta dengan tanpa takut dan penuh keyakinan.

Seseorang hidup dalam Roh Kudus saat dia tidak berusaha membatasi gerakan Roh Kudus (“memadamkan Roh” yang dibicarakan dalam 1 Tesalonika 5:19) dan berusaha untuk hidup dipenuhi dengan Roh (Efesus 5:18-21). Bagaimana seseorang dapat dipenuhi dengan Roh Kudus? Pertama-tama, sama seperti dalam Perjanjian Lama, Tuhan yang menentukan. Dia memilih orang-orang dan peristiwa-peristiwa tertentu dalam Perjanjian Lama untuk memenuhi orang-orang yang dipilihNya untuk menggenapi pekerjaan yang dikehendakiNya (Kejadian 41:38; Keluaran 31:3; Bilangan 24:2; 1 Samuel 10:10; dll). Saya percaya bahwa Efesus 5:18-21 dan Kolose 3:16 membuktikan bahwa Tuhan memilih untuk memenuhi orang-orang yang memenuhi diri mereka dengan Firman Tuhan. Hal ini nyata bahwa hasil dari kedua pemenuhan dalam ayat-ayat tsb adalah sama. Dan ini mengantar kita kepada sarana berikutnya.

2. Firman Tuhan – Alkitab
2 Timotius 3:16-17 mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan FirmanNya kepada kita untuk memperlengkapi kita bagi setiap pekerjaan baik. Sumber yang satu ini seringkali kita perlakukan dengan sepele. Kita membawa Alkitab ke gereja atau membaca renungan harian atau satu pasal dalam sehari, namun kita lalai untuk menghapalnya, merenungkannya, mencari penerapannya dalam hidup kita, mengakui dosa yang ditunjukkannya, dan bersyukur untuk karunia yang diberikan Tuhan kepada kita.

Dalam hubungannya dengan Alkitab kita sering kali tidak punya selera atau makan secara berlebihan. Kita sering kali makan Firman Tuhan hanya sekedar untuk mempertahankan hidup dengan menyantap Firman Tuhan hanya ketika kita ke gereja (tapi tidak pernah makan secara cukup untuk membuat kita jadi orang Kristen yang sehat dan segar bugar), atau kita sering sekali makan, tapi tidak pernah merenungkannya secara cukup untuk mendapatkan nutrisi rohani daripadanya. Secara lengkap anda bisa membacanya di sini.

3. Doa
Ini adalah sebuah sarana penting lainnya yang Tuhan telah berikan kepada kita. Inipun merupakan sebuah sarana yang sering kita orang Kristen hanya berbasa-basi namun jarang dipergunakan. Kita ada persekutuan doa, waktu-waktu untuk berdoa, dll., namun kita tidak menggunakannya sesuai dengan contoh yang diberikan oleh gereja mula-mula (Kisah Rasul 3:1; 4:31; 6:4; 13:1-3, dll).
 
Bagaimanakah pentingnya doa? Ketika Anda melihat kepada Petrus, Anda mengingat apa yang dikatakan Yesus kepadanya di Taman Getsemani sebelum Petrus menyangkal Yesus. Di sana, saat Yesus berdoa, Petrus tidur. Yesus membangunkan dia dan berkata, “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Matius 26:41). Sama seperti Petrus, Anda ingin melakukan apa yang baik tapi tidak memiliki kekuatan. Kita perlu mengikuti nasehat Tuhan untuk mencari, mengetuk dan meminta … dan Dia akan memberikan kita kekuatan yang kita perlukan (Matius 7:7ff). Tetapi kita tidak boleh sekedar berbasa basi dalam hal ini.

4. Gereja
Kembali kita sering mengabaikan sarana yang terakhir ini. Ketika Yesus mengutus murid-muridNya, Dia mengirimkan mereka dalam kelompok yang terdiri dari dua orang (Matius 10:1). Ketika kita membaca mengenai perjalanan-perjalanan misi di Kisah Rasul, mereka tidak pergi sendirian, tapi dalam kelompok yang terdiri dari paling sedikit dua orang. 

Yesus berkata di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Dia ada di tengah-tengah mereka (Matius 18:20). Dia memerintahkan kita untuk jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah sebagaimana yang dilakukan oleh oleh beberapa orang, tetapi menggunakan kesempatan itu untuk saling menasihati satu dengan yang lain dalam kasih dan pekerjaan baik (Ibrani 10:24-25). Yesus mengajarkan kita untuk saling mengaku dosa satu dengan yang lain (Yakobus 5:16). Dalam kitab-kitab hikmat dalam Perjanjian Lama, kita diberitahukan bahwa besi menajamkan besi orang menajamkan sesamanya (amsal 27:17). “Tali tiga lembar tak mudah diputuskan” (Pengkhotbah 4:11-12).

Ada orang-orang yang saya tahu yang bersekutu dengan saudara atau saudari seiman melalui telpon atau muka dengan muka dan membagikan bagaimana hidup keKristenan mereka, pergumulan mereka, dll., dan saling mendoakan satu dengan yang lain dan saling bertanggung jawab dalam menerapkan Firman Tuhan dalam relasi mereka, dst.

Kadang perubahan terjadi dengan cepat. Kadang, dalam bidang lain, perubahan terjadi dengan lebih lambat. Namun Tuhan telah berjanji bahwa selama kita menggunakan sarana-sarana yang diberikanNya, Dia AKAN mengubah hidup kita. Mari kita bertekun karena kita tahu bahwa Dia setia kepada janji-janjiNya. Anda juga bisa baca bahan khotbah Kristen ini: DAMPAK KEBANGKITAN KRISTUS BAGI KITA.

Post a Comment for "Srana Mengatasi Keinginan Dosa"