Translate

Harga Menjadi Terang Tuhan Didunia

Harga menjadi terang Tuhan diduniaNatal yang diasosiasi dengan “terang” yang mengubah dunia, menjelaskan tentang kebenaran yang padanya ada kuasa mendominasi kejahatan (Baca Roma 1:16-17). Pada sisi lain, dalam kenyataan, kondisi dunia yang ditandai oleh kejahatan yang masif, mulai dari kejahatan RT, masyarakat lokal, sampai kepada kegilaan manusia yang saling membasmi secara besar-besaran dalam skala regional, nasional dan internasional. Dalam kondisi seperti ini, apakah kekuatan terang itu masih dapat menerangi dunia yang gelap ini?

Lihatlah di Timur Tengah, Afrika, dan dunia di mana kita berada. Kedamaian serasa begitu mahal harganya untuk digapai. Yesaya 9:1 menjelaskan tentang kedaulatan TUHAN dalam menghadirkan terang-Nya di antara bangsa-bangsa – Matius 4:16, sehingga tidak diragukan lagi bahwa Ia dapat melakukan kehendak-Nya dalam menerangi dunia ini. Pada sisi lain, Ia telah bersabda bahwa “kamulah terang dunia” – Matius 5:13-16, karena “AKU, TUHAN telah menjadikan engkau penerang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan dari pada-Ku sampai ke ujung bumi” – Yesaya 49:6. Bagaimana kita memahami serta mewujudkan kebenaran Sabda ini secara konkrit, kini dan di sini?

1.    Gereja harus membangun kesadaran bahwa ia adalah Terang TUHAN untuk restorasi internal. Apa makna kebenaran ini?
a.    Menjadi Hamba Allah melekatkan tugas restorasi internal –menegakkan suku-suku Yakub”.
b.    Menjadi Hamba Allah meneguhkan otoritas melaksanakan tugas restorasi eksternal – “mengembalikan yang masih terpelihara”.


Implikasi: Menjadi Hamba Allah melekat-teguhkan tanggung jawab dan peran restorasi internal -eksternal yang harus diwujud buktikan
Ilustrasi: Gereja bagaikan "mercusuar pembawa terang" yang menyelamatkan, yang tetap  pada tempatnya menerangi jalur pelajaran memberi arah kepada kapal yang berlayar

2.    Gereja mengambil tanggung jawab menjadi instrumen keselamatan TUHAN ekspansi eksternal ke dalam dunia. Apa makna kebenaran ini?
a.    Menjadi Hamba Allah mengandaikan bahwa TUHAN telah membuat kita menjadi “terang bagi bangsa-bangsa”.
b.    Menjadi Hamba Allah menegaskan otoritas TUHAN yang meneguhkan peran menghadirkan terang yang menyelamatkan


Implikasi: Menjadi Hamba Allah meneguhkan otoritas dan jaminan TUHAN kepada Gereja untuk menjadi alat keselamatan-Nya kepada bangsa-bangsa.
Ilustrasi: Gereja bagaikan lilin kecil yang mudah padam, tetapi TUHAN adalah tembok kaca yang mengelilinginya, sehingga ia dapat bercahaya menerangi kegelapan.

Kesimpulan
Gereja hanya mungkin menjadi isnstrumen TUHAN Allah untuk membawa terang kepada bangsa-bangsa jika ia hidup dalam kesadaran bahwa: Pertama, padanya melekat tanggung jawab dari TUHAN untuk membawa restorasi internal dan eksternal membangun kehidupan umat Allah. Kedua, padanya tertanggungkan tanggung jawab eskpansi eksternal dan peran untuk menjadi isntrumen keselamatan TUHAN kepada bangsa-bangsa. Jika gereja menghidupi panggilannya dengan menyambut serta mengisi peran sebagai instrumen pembangunan internals-eksternal, maka ia akan melaksanakan otoritas TUHAN menjadi elemen keselamatan Allah bagi dunia di mana ia terutus oleh TUHAN-nya (Yohanes 17:18; 20:21). Amin

Jakarta 27 Desember 2015
Disadur dan diedit dari khotbah: Pdt. Dr. Yakob Tomatala.