Penyembahan Yang Allah Kehendaki
Penyembahan
yang Allah kehendaki ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari Injil Yohanes 4:1-28. Dalam Yohanes 4:22-23, penulis Injil Yohanes
dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal,
kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa
Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab
Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian”.
Teknologi yang semakin berkembang menciptakan kemudahan komunikasi. Kini jarak tidak lagi menjadi kendala besar dalam suatu hubungan. Kita dapat bertukar kabar dengan orang-orang terkasih dengan mudah. Kita pun rela mengalokasikan sejumlah besar dana untuk memiliki alat komunikasi yang lebih canggih dan mempunyai lebih banyak fitur pendukung.
Penyembahan dalam berbagai
aliran kepercayaan memiliki konsep dan pemahaman yang berbeda-beda. Artinya tidak
ada satu pola ibadah yang menjadi konsep dan pemahaman dalam berbagai aliran
dan kepercayaan. Hal ini terjadi karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa,
sehingga pola dan konsep penyembahan yang dilakukan oleh manusia tidak lagi
sesuai dengan yang Allah kehendaki.
Dalam kutipan firman Tuhan
di atas, menjelaskan kepada kita tentang konsep dan pola penyembahan bangsa
Samaria dengan bangsa Israel. Kedua bangsa tersebut sangat berbeda dalam konsep
dan penyembahan kepada Allah. Bagi orang Samaria, gunung gerisim menjadi tempat
mereka beribadah dan menyembah Allah. Tetapi bagi bangsa Israel Yerusalem
menjadi tempat dan pusat penyembahan mereka kepada Yahweh.
Tujuan dan fokus penyembahan
pun sangat berbeda. Hal itu nampak dalam pernyataan Yesus sendiri, yaitu bahwa
orang Samaria menyembah Allah yang mereka tidak kenal. Sedangkan orang Yahudi
menyembah Yahweh yang mereka kenal.
Teknologi yang semakin berkembang menciptakan kemudahan komunikasi. Kini jarak tidak lagi menjadi kendala besar dalam suatu hubungan. Kita dapat bertukar kabar dengan orang-orang terkasih dengan mudah. Kita pun rela mengalokasikan sejumlah besar dana untuk memiliki alat komunikasi yang lebih canggih dan mempunyai lebih banyak fitur pendukung.
Di lain sisi, apa saja usaha
atau investasi yang sudah kita lakukan untuk tetap dapat berhubungan intim
dengan Tuhan? Siapakah Dia dalam hidup kita? Allah yang hanya kita kenal
kisah-Nya dalam alkitab dan berada jauh di sorga, atau seorang sahabat karib
yang selalu dekat di hati kita?
Satu kebenaran yang perlu kita ketahui, Tuhan menginginkan hubungan yang dekat dengan kita, anak-anak-Nya. Hubungan yang begitu mesra, serta tidak ada sesuatu atau seorang pun yang berdiri di antara Tuhan dan kita. Seperti seorang kekasih, Tuhan Yesus mengasihi kita dengan begitu mendalam. Dia ingin kita dapat merasakan dan mengalami pribadi-Nya lebih dalam lagi.
Tidak seperti bangsa Israel yang meskipun mereka disebut umat kepunyaan Tuhan, yang hidup dalam pemeliharaan dan pertolongan-Nya secara luar biasa, tetapi mereka tidak betul-betul mengenal siapa Allah mereka. Secara jasmani mereka dekat dengan berkat Tuhan, tetapi hati mereka jauh dari-Nya.
Satu kebenaran yang perlu kita ketahui, Tuhan menginginkan hubungan yang dekat dengan kita, anak-anak-Nya. Hubungan yang begitu mesra, serta tidak ada sesuatu atau seorang pun yang berdiri di antara Tuhan dan kita. Seperti seorang kekasih, Tuhan Yesus mengasihi kita dengan begitu mendalam. Dia ingin kita dapat merasakan dan mengalami pribadi-Nya lebih dalam lagi.
Tidak seperti bangsa Israel yang meskipun mereka disebut umat kepunyaan Tuhan, yang hidup dalam pemeliharaan dan pertolongan-Nya secara luar biasa, tetapi mereka tidak betul-betul mengenal siapa Allah mereka. Secara jasmani mereka dekat dengan berkat Tuhan, tetapi hati mereka jauh dari-Nya.
Mereka hanya menyembah Tuhan
dari kejauhan, terpisah oleh tabir dan ruangan maha kudus. Hanya orang-orang
terpilih yang bisa mendekat pada Tuhan. Itu sebabnya, ibadah di tabernakel Musa
atau bait Allah saat itu terasa formal, kaku dan kering. Bukan ini yang
diinginkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Seperti yang disampaikan-Nya
kepada perempuan Samaria di pinggir sumur, Dia mau hadirat-Nya tidak lagi
terhalangi oleh tempat dan waktu. Dia mau menjumpai kita secara pribadi, di
mana pun dan kapan pun. Mari buka hati kita lebar-lebar agar kita bisa
mengalami dimensi kasih Allah yang belum pernah kita alami sebelumnya.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Ada PERBEDAAN BESAR antara menyembah Tuhan DARI JAUH dan MENGALAMI KEINTIMAN dengan Tuhan.
APLIKASI
1. Menurut Anda, seperti apakah yang dimaksud berhungan intim dengan Tuhan? Sudah cukup intimkah Anda dengan Tuhan?
2. Apa perbedaan yang Anda rasakan ketika Anda intim dengan Tuhan?
3. Bagaimana supaya Anda bisa terus menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang begitu mendalam pada kami, Engkau rela mengorbankan diri-Mu supaya kami dapat kembali mendekat kepada-Mu. Tuhan kami rindu ingin mengalami Engkau lebih dalam lagi, kami mau lebih mengenal-Mu Tuhan. Bawa kami lebih intim lagi dengan-Mu hari demi hari, agar kasih-Mu melimpah dalam hidup kami, meluap keluar sampai orang lain bisa melihat kasih-Mu melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Ada PERBEDAAN BESAR antara menyembah Tuhan DARI JAUH dan MENGALAMI KEINTIMAN dengan Tuhan.
APLIKASI
1. Menurut Anda, seperti apakah yang dimaksud berhungan intim dengan Tuhan? Sudah cukup intimkah Anda dengan Tuhan?
2. Apa perbedaan yang Anda rasakan ketika Anda intim dengan Tuhan?
3. Bagaimana supaya Anda bisa terus menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang begitu mendalam pada kami, Engkau rela mengorbankan diri-Mu supaya kami dapat kembali mendekat kepada-Mu. Tuhan kami rindu ingin mengalami Engkau lebih dalam lagi, kami mau lebih mengenal-Mu Tuhan. Bawa kami lebih intim lagi dengan-Mu hari demi hari, agar kasih-Mu melimpah dalam hidup kami, meluap keluar sampai orang lain bisa melihat kasih-Mu melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
Post a Comment for "Penyembahan Yang Allah Kehendaki"