Memahami Misi Natal Yang Orisinil
Memahami misi natal yang orisinil – Hari ini,
kita sudah memasuki bulan Desember saat umat Tuhan mulai merayakan Natal.
Dengan berbagai cara, orang Kristen merayakan Natal. Sebisa-bisanya semeriah
mungkin. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyambut dan menghargai
kedatangan Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Banyak orang Kristen
berpikir bahwa merayakan Natal semeriah mungkin adalah cara yang terbaik dan
benar menghargai kedatangan-Nya.
Pernahkah
Saudara sungguh-sungguh bergumul untuk menemukan jawaban sebagaimana seharusnya
kita menyambut Natal dan menghargai kedatangan-Nya? Cara kita menghargai
kedatangan Tuhan adalah dengan memahami misi utama kedatangan-Nya. Dalam Matius
1:21 dinyatakan oleh malaikat bahwa Ia datang untuk menyelamatkan umat manusia
dari dosa mereka.
Dosa yang merupakan sumber segala bencana manusia oleh kedatangan-Nya dapat diselesaikan. Orang yang menyadari misi ini pasti sangat memerhatikan persoalan dosa. Merayakan Natal tanpa memahami misi Tuhan ini, sama dengan membelokkan maksud Tuhan mengadakan Natal atau kelahiran Yesus.
Kepedulian terhadap dosa akan tampak dari kesediaan bertobat atas dosa-dosa pribadi dan kesediaan melayani sesama demi pertobatan mereka. Ketika kita menatap dunia hari ini, betapa kita harus memiliki keprihatinan yang sangat dalam.
Dosa yang merupakan sumber segala bencana manusia oleh kedatangan-Nya dapat diselesaikan. Orang yang menyadari misi ini pasti sangat memerhatikan persoalan dosa. Merayakan Natal tanpa memahami misi Tuhan ini, sama dengan membelokkan maksud Tuhan mengadakan Natal atau kelahiran Yesus.
Kepedulian terhadap dosa akan tampak dari kesediaan bertobat atas dosa-dosa pribadi dan kesediaan melayani sesama demi pertobatan mereka. Ketika kita menatap dunia hari ini, betapa kita harus memiliki keprihatinan yang sangat dalam.
1. Keprihatinan terhadap diri sendiri.
Tuhan Yesus
mengatakan agar penduduk Yerusalem menangisi diri sendiri (Lukas 23:28). Hal
ini terjadi ketika Tuhan Yesus memikul salib. Mereka menangisi Tuhan Yesus
tanpa memahami maksud utama kedatangan-Nya. Hal ini sejajar dengan orang-orang Kristen yang
merayakan Natal, tetapi tidak mengerti makna Natal. Tatkala kita memandang
kandang hina itu, kita melihat diri kita yang hina dan kotor. Keadaan kita yang
membutuhkan pertolongan dari tempat Mahatinggi. Natal harus selalu mengingatkan
betapa hinanya kita karena dosa. Betapa perlunya kita merendahkan diri untuk
memperoleh lawatan-Nya.
2. Kita menangisi orang lain.
Tuhan Yesus
menangisi Yerusalem karena Yerusalem akan dihancurkan oleh karena kejahatannya.
Ini sama dengan bumi ini akan dihancurkan oleh sebab dosa-dosanya. Kita harus
menangisi jiwa-jiwa yang mati dalam dosa, yang sedang menuju kegelapan abadi.
Kita harus sangat peduli terhadap jiwa-jiwa yang perlu dipertobatkan.
Sikap Tuhan
Yesus merupakan teladan kehidupan orang percaya yang telah menerima keselamatan
dan bersedia meneruskan misi Tuhan. Perayaan Natal di banyak tempat dengan
segala caranya, ternyata banyak yang dilakukan tanpa mengerti misi Tuhan.
Mereka hanya berpesta, bermisa, dan berliturgi. Padahal, misi Natal yang
terpenting adalah meneruskan Injil sampai ke ujung bumi demi keselamatan banyak
orang.