Bagaimana Cara Menjadi Lebih Dari Pemenang
Bagaimana cara menjadi lebih dari pemenang ~ Saya percaya bahwa setiap kita ingin
menjadi pemenang, ingin menjadi orang yang sukses atau berhasil dan ingin
menjadi orang yang berpengaruh serta ingin menjadi pemimpin yang hebat. Semua keinginan
tersebut sangat baik dan tidaklah salah. Semua itu merupakan keinginan terbesar
kita di dunia ini. Mengapa demikian? Karena memang tidak ada satu orang pun yang
merancangkan hidupnya menjadi orang yang gagal atau menjadi orang yang kalah dalam
kehidupannya.
Allah
yang menciptakan kita dan menghadirkan kita di bumi ini serta menyelamatkan
kita melalui pengorbanan Kristus, bukanlah Allah yang tidak mempunyai rancangan
dan rencana bagi hidup kita. Allah juga merancangkan kita supaya kita menjadi
lebih dari pemenang dalam totalitas serta semua aspek kehidupan kita. Allah
kehendaki supaya kita menjadi pemenang bukan saja di alam nyata, tetapi menjadi
pemenang di alam roh.
Karena
rasul Paulus menulis demikian: “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah
dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara”
– Efesus 6:12. Mungkin di alam nyata kita menjadi orang yang berhasil, sukses,
menjadi pemimpin yang hebat, memiliki jabatan tinggi, dan bergelimang harta. Anda
menjadi orang terpandang secara sosial. Tetapi bagaimana Anda di alam rohani? Apakah
Anda menjadi seorang pemenang? Menjadi pemenang di alam nyata itu biasa. Tetapi
menjadi pemenang di alam rohani itu yang luar biasa. Kita dapat predikat
sebagai orang yang lebih dari pemenang.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana caranya supaya kita lebih dari Pemenang?” Berdasarkan surat rasul Paulus dalam Roma 8:31-39, maka ada beberapa cara yang bisa kita gunakan supaya kita bisa menjadi lebih dari pemenang, yaitu:
1.
Hidup yang selalu mengandalkan Tuhan ~ Roma 31-32.
Hidup kita di dunia selalu diwarnai oleh beragam
masalah, pergumulan dan penderitaan. Ada yang bisa kita atasi secepat mungkin,
namun ada juga yang begitu sulit kita atasi. Dalam dilemma semacam itu, ada kalanya
kita tergoda untuk tidak mengandalkan Tuhan. Kita mencoba mencari solusi dengan
cara kita sendiri. Kita cenderung untuk mengikuti arahan dan nasehat dunia ini.
Akibatnya keadaan kita bukannya semakin membaik, tetapi justru semakin
memburuk.
Kalau
tahun-tahun yang lalu kita pernah menghadapi masalah, maka tahun inipun , kita
akan menghadapi masalah, tetapi kita tidak perlu takut, janji Tuhan
mengingatkan kita. Itu sebabnya, Rasul Paulus mengatakan dengan pasti bahwa
jika Allah dipihak kita, maka tidak ada yang dapat melawan kita. Artinya kita
dimotivasi untuk senantiasa mengandalkan Allah dalam hidup kita. Kita harus
sadar bahwa ada Allah yang dalam kedaulatan dan kuasa-Nya sanggup untuk
menolong kita.
Masalah
apa yang paling berat di dunia ini? Apakah masalah uang, jodoh, pekerjaan
dll? Itu bukan masalah terbesar dalam hidup kita. Masalah yang paling
berat adalah ketika kita merasa Tuhan meninggalkan kita. Itu sebabnya ketika Tuhan Yesus berada dikayu salib Dia berkata: Eloi Eloi Lama
sabatani yang artinya Allahku-Allahku mengapa
engkau meninggalkan Aku. Manfaatkan setiap masalah untuk kita lebih intim dengan Tuhan, maka saya
percaya masalah yang kita alami, Tuhan sanggup merubah
menjadi berkat dan mujizat buat kita.
Ketika
kita menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita dan kita senantiasa
mengandalkan Dia, maka dapat dipastikan bahwa kita akan keluar sebagai
pemenang. Dan bukan pemenang bisa tetapi lebih dari pemenang.
2. Hidup yang selalu intim dan terkoneksi dengan Kristus ~ Roma 8:35-39.
Dunia
berusaha untuk menarik kita menjauh dari persekutuan (intimasi) dan terkoneksi
dengan Allah. bentuk dunia berusaha untuk menarik kita jauh dari Allah ialah
kesibukan yang begitu tinggi, akselerasi pekerjaan yang begitu berlipat-lipat,
sehingga menuntut waktu yang lebih untuk kita gunakan. Akibatnya tanpa kita
sadari kita sedang dibawa untuk jauh dari Tuhan dan persekutuan yang intim
dengan-Nya.
Selain
itu, masalah, beban tekanan hidup yang berat, kebutuhan ekonomi rumah tangga
yang semakin menggunung, pergumulan-pergumulan yang datang bergulung-gulung
menimpa hidup kita, ditambah lagi dengan beragam penderitaan yang harus kita
alami. Semua itu membuat kita menjadi kewalahan dalam mengelola hidup kita. Akibatnya
kita menjadi letih lesu dan berbeban berat. Kita menjadi lemah dan putus asa
serta menyerah dalam hidup.
Tidak
ada cara lain yang bisa kita ambil. Untuk menjadi lebih dari pemenang, maka
kita harus hidup intim dengan Tuhan melalui persekutuan pribadi, keluarga dan
juga dalam komunitas tubuh Kristus. Selalu terkoneksi atau terhubungan dengan
Kristus setiap waktu melalui doa, pembacaan firman Tuhan dan penyembahan kepada
Dia.
Apakah
saudara saat ini menghadapi pergumulan yang berat? Ingatlah masalah dan
pergumulan itu tidak akan dapat memisahkan kita dari Kasih Kristus. Jangan
membuat saudara lemah , putus asa dan menyerah pada keadaan dalam segala
perkara kita tahu Tuhan selalu beserta dan membela kita bahkan memberi kita kemenangan.
Kemenangan atas setan, kemenagan atas sakit penyakit, kemenangan atas
penderitaan sebab Dia Allah yang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan.
Biarlah
renungan hari ini menuntun saudara untuk memasuki hari esok dengan kemenangan
hari demi hari karena kita percaya orang yang berharap kepada Tuhan tidak akan
dipermalukan-Nya dan orang yang selalu mengandalkan Tuhan pasti diberkati.