Bagaimana Berjalan Dalam Rencana Allah Di Tahun 2023 ?
Bagaimana berjalan dalam rencana Allah di tahun 2023 ? ~ Kita telah memasuki tahun baru 2023. Tentu ada banyak harapan yang kita ingin gapai di tahun ini. Namun, sebagai orang beriman, tentulah kita tidak bisa berjalan sendiri dengan kekuatan kita. Itulah sebabnya kita harus belajar untuk berjalan bersama Allah dalam seluruh hidup kita di tahun 2023 ini.
Apa Artinya Berjalan dalam Rencana Allah?
Arti berjalan dalam rencana Allah, yakni kita tetap berpegang teguh pada kebenaran Firman Allah dan mengikuti panggilan atau kehendak Allah. Berjalan dalam rencana Allah, juga berarti berani melangkah mengutamakan kehendak Allah lebih dari apapun dan selalu berupaya untuk hidup berkenan kepada-Nya. Rencana dan desain atau rancangan Allah itu selalu baik dan menyegarkan serta mulia sebagaimana dicatat oleh nabi Yeremia dalam Yeremia 29:11.
Bagaimana kita bisa berjalan dalam rencana Allah di tahun 2023 ini? Berikut langkah-langkahnya, yaitu :
1. Kita harus mengetahui dan mengenal kehendak Allah – Kolose 1:9-12 dan Filipi 4:8-9.
Dengan kita mengetahui dan mengenal kehendak Allah dalam hidup ini, maka kita akan dapat berjalan dalam pimpinan-Nya. Kita pasti melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah dan senantiasa menjauhkan diri dari semua yang Allah larang. Dengan demikian kita tidak akan tersesat dalam perjalanan kita ditahun 2023 ini.
Mengetahui dan mengenal di sini ialah kita mau berusaha mengerti apa kehendak Allah itu, mempelajarinya atau bahkan memiliki pemahaman yang konkrit dan komprehensif baik secara umum maupun khusus. Umum di sini maksudnya ialah mengenai hidup berkenan dan dasar-dasar iman, dan khusus artinya ialah mengenai spesifikasi panggilan kita.
Keuntungan kita mengetahui dan mengenal kehendak Allah ialah kita akan selalu berjalan dalam rencana-Nya, tidak gampang lemah dalam iman, dan tidak dapat disesatkan oleh ajaran sesat. Bagaimana agar kita dapat mengenal kehendak Allah?.Senantiasa tekun beribadah kepada Allah (1 Tim. 4:8); tekun dalam pengajaran Alkitab (Kis. 2:42); tekun dalam doa dan tekun dalam pelayanan
2. Kita harus meminta kehendak Allah disingkapkan – (1 PET. 2:1-4).
Bagian firman Allah ini mengajarkan kepada kita bahwa bukan hanya kita sekedar datang kepada Allah, melainkan memiliki rasa haus rohani yang sungguh supaya bertumbuh atau meminta agar kehendak Allah terjadi atas hidup kita. Setelah kita mengetahui dan mengenal kehendak Allah, maka yang harus kita lakukan adalah memohon agar kehendak Allah yang terjadi dalam hidup kita.
Memohon agar kehendak Allah yang terjadi itu artinya kita memiliki penyerahan diri secara total kepada Allah dan pimpinan-Nya atau tunduk pada otoritas-Nya. Penyerahan diri total dilakukan Yesus di taman getsemani. Tuhan Yesus 3 kali berdoa (Matius 26:36-46); Tuhan Yesus merebahkan diri ke tanah, Yesus mengatakan ya Bapa tiada yang mustahil bagiMu (Markus 14:32-41); Tuhan Yesus berdoa dengan penuh ketakutan, peluhNya menjadi seperti titik-titik darah (Lukas 22:39-45).
Dampak orang yang selalu meminta kehendak Allah. Dalam kelimpahan berkat pun, ia tidak akan melupakan Allah. Dalam kesulitan pun, ia akan tetap bertahan. Dalam segala hal, ia tetap bertekun. Orang yang meminta kehendak Allah, ia dapat menanggung segala hal yang ia alami dan menghadapinya dengan iman (Filipi 4:13).
Pencobaan yang kita hadapi tidak melebihi kekuatan kita dan Allah memberikan pertolongan (1 Kor. 10:13). Tidak selamanya Allah menyatakan mujizat, sebab semua seharusnya sesuai kehendak-Nya saja. Seperti halnya Paulus telah berdoa tiga kali tidak sembuh (2 Kor. 12:7-10). Dibalik persoalan ada berkat yang Tuhan sediakan (Wahyu 2:8-11, jemaat Smirna).
3. Kita harus mengutamakan atau memprioritaskan kehendak Allah dalam hidup kita – (FIL. 4:8-9).
Apa yang menjadi kehendak Allah, itu yang harus diprioritaskan. Arti diprioritaskan berarti diutamakan di dalam hidup ini adalah fokus kepada kehendak-Nya dan berjuang. Jika kita memprioritaskan Allah, maka jika Allah berkenan kita akan diberkati (Mat. 6:33). Allah akan memelihara orang yang hidup takut akan Allah. Fokuslah menabur atau memprioritaskan kehendak Allah, maka kita akan menuai pada waktunya (Gal. 6:9). Namun tujuan kita adalah seharusnya mengenai kekekalan.
Masihkah kita memprioritaskan kehendak Allah ketika kita dihadapkan dengan pilihan yang sulit? Masihkah kita memprioritaskan kehendak Allah ketika ada hujan badai pencobaan? Masihkah kita memprioritaskan kehendak Allah padahal orang yang kita cinta tidak seiman dengan kita? Prioritaskanlah kehendak Allah dalam segala perkara, termasuk pasangan hidup. Bila tidak sesuai dengan kehendak, maka lebih baik berpisah.
Post a Comment for "Bagaimana Berjalan Dalam Rencana Allah Di Tahun 2023 ?"