Di Dalam Allah Selalu Punya Pengharapan
Di dalam Allah selalu punya pengharapan ~Kita dimotivasi oleh rasul Paulus yaitu supaya setiap kita semakin bertekun dalam iman, bertambah teguh dan jangan mau digoncang, serta tetap kuat dalam pengharapan kepada Allah. Di sini memberi penegasan bahwa dalam menjalani hidup ini, kita harus belajar untuk memiliki ketekunan, kesungguhan hati, dan tselalu menaruh harapan kepada Allah.
Pengharapan yang benar dibangun di atas fondasi iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian, persoalan apapun dalam hidup kita, maka kita pasti bisa mengatasinya sehingga hidup kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Kita memahami bahwa dunia dengan segala kemajuan diberbagai bidang selalu menawarkan harapan. Misalnya dunia medis memberikan harapan bagi penderita berbagai penyakit bahwa mereka bisa sembuh. Namun semuanya itu hanya bersifat temporal atau sementara saja, tidak bisa selamanya.
Iman Kristen hadir untuk memberikan harapan yang pasti di dalam Allah, baik untuk hidup sekarang maupun untuk hidup yang akan datang. Seperti pengharapan dalam keselamatan, pemeliharaan, kesembuhan, pemulihan hubungan (dengan sesama terutama dengan Tuhan), dan rencana masa depan.
Rasul Paulus dalam ilham Roh Kudus mengajak kita agar tidak bergeser dari pengharapan kepada Allah. Ini merupakan pengalaman hidup dari rasul Paulus sendiri bahwa memang pengharapan kepada Allah itu tidak akan pernah mengecewakan dan sia-sia.
“RASUL PAULUS MEMBERIKAN TELADAN KEPADA KITA BAHWA DALAM PERJALANAN IMAN KITA DI BUMI INI SEBAGAI SEORANG MURID KRISTUS KITA HARUS MEMILIKI PENGHARAPAN YANG BENAR KEPADA ALLAH. RASUL PAULUS BISA MASUK GARIS FINISH DENGAN SEMPURNA KARENA IA MENARUH HARAPANNYA KEPADA ALLAH YANG HIDUP DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS. MARILAH KITA JUGA MEMILIKI PENGHARAPAN YANG DEMIKIAN.”
Ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran berharga dari kehidupan rasul Paulus. Hal-hal tersebut meliputi :
Satu, Bertumbuh dalam Kebenaran.
Ia menyadari bahwa janji Allah bukanlah isapan jempol belaka, melainkan suatu kepastian sehingga Paulus memiliki kerinduan untuk terus bertumbuh dalam kebenaran, meski menghadapi tantangan berat.
Kedua, Berbuah dalam Perbuatan.
Pengharapan yang benar dibuktikan dengan kehendak hatinya yang kuat untuk hidup benar di hadapan Allah, sehingga ia memperlihatkan buah Roh di dalam dirinya.
Tiga, Bertahan dalam Iman.
Pengharapan orang percaya dapat berdampak dan mempengaruhi hidupnya untuk tetap setia hingga akhir. Kekristenan sejati diukur dari kesetiaannya hingga akhir dalam melayani Allah dan menjaga hati yang takut akan Allah. Apa yang kita alami saat ini? ketahuilah, jika kita memiliki iman dan pengharapan, maka apapun tantangan dan persoalan hidup, tidak akan membuat kita goyah. Justru sebaliknya, pembentukan manusia rohani kita terjadi ketika kita mengalami berbagai permasalahan hidup.
Allah sedang merenda kita menjadi indah dan berkenan kepada-Nya melalui semua persoalan atau tantangan yang kita hadapi. Semuanya itu, sebenarnya sedang mengasah iman kita. Keadaan apapun yang akan dialami, baik penderitaan maupun kesengsaraan, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Karena itu, milikilah pengharapan teguh di dalam Allah.
Post a Comment for "Di Dalam Allah Selalu Punya Pengharapan"