Translate

Mau Hidup Dan Melihat Hari-Hari Baik?

Mau hidup dan melihat hari-hari kita baik ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Petrus kepada orang Kristen yang ada di perantauan. Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan hidup dan melihat hari-hari kita baik, menegaskan demikian: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:10-12.

Pada umumnya manusia menginginkan hidup dan hari-hari yang dijalaninya berada dalam situasi dan kondisi yang penuh damai, kondusif dan jauh dari kekacauan serta konflik yang berkepanjangan. Demikian juga dengan kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Kita juga mau supaya hidup dan hari-hari yang kita jalani ialah hari-hari penuh damai, penuh berkat, penuh kemenangan dan penuh mujizat.

Namun, faktanya semua keinginan dan harapan untuk menjalani hari-hari dalam situasi dan kondisi penuh damai, penuh berkat, penuh mujizat dan penuh kemenangan seakan jauh sekali. Dimana-mana ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik dalam skala kecil maupun besar, dalam skala daerah, wilayah, nasional dan global.


Peperangan, bencana alam, bencana kelaparan, gunung meletus, terorisme, penculikan dan bentuk ancaman lainnya telah begitu dekat dengan hari-hari kita. Sehingga untuk melihat dan menikmati hari-hari hidup yang penuh damai dan ketenangan itu seakan sangat sulit kita rasakan.

Itu semua terjadi karena ulah manusia juga. Perbuatan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Orang-orang yang haus akan kekuasaan. Itulah sebabnya banyak sekali kekacauan di bawah langit.

Kendati demikian, sebagai pengikut Kristus kita diberi motivasi oleh rasul Petrus bahwa sebagai pendatang dan perantau di bumi ini, kita bisa berkontribsui untuk menciptakan situasi dan kondisi yang penuh damai dan ketenangan.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Bagaimana caranya supaya hidup kita dipenuhi oleh hari-hari yang penuh damai, penuh berkat, penuh mujizat dan penuh kemenangan?” Berdasarkan surat 1 Petrus 3:10-12, maka ada beberapa cara yang bisa kita lakukan supaya hidup kita penuh dengan damai dan berkat, yaitu:
 
1. Perkataan kita harus menjadi berkat.
Rasul Paulus menulis dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan perkataan kita harus menjadi berkat, menegaskan demikian: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu” – 1 Petrus 3:10.

Separuh dari hidup yang kita jalani dan nikmati dipenuhi atau diwarnai oleh kata-kata. Baik kata-kata secara lisan maupun kata-kata yang tertulis yang kita dengar dari media elektronik dan yang kita baca dari media cetak.

Bahkan kata-kata yang kita ucapkan dan juga kata-kata yang kita tuangkan dalam suatu tulisan atau posting di FaceBook, Instragram, Twitter dan lainnya pasti memberi pengaruh baik negatif maupun positif.

Jadi, kata-kata kita turut memberi kontribusi kepada ketenangan dan hari-hari baik yang kita rindukan terjadi dalam perjalanan kehidupan kita setiap hari. Jika kita ingin supaya hari-hari kita menjadi hari-hari yang penuh berkat, penuh damai, penuh mujizat dan penuh kemenangan, maka marilah kita menggunakan kata-kata yang memotivasi, menginspirasi dan menguatkan kehidupan baik hidup kita maupun hidup sesama kita.

2. Kita harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, menegaskan demikian: “Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik,...” – 1 Petrus 3:11a.

Hal-hal yang jahat sangat mudah kita temukan. Misalnya, korupsi, pencurian, pembunuhan, perampokan, penculikan, tipu muslihat, dendam, benci, amarah, perselingkuhan, perzinahan dan lain sebagainya. Semua kejahatan itu berpotensi untuk menarik kita untuk melakukannya. Tentu semua itu akan membuat hidup ini menjadi kacau dan hari-hari kita menjadi sangat buruk.

Oleh karena itu, kita dimotivasi oleh firman Tuhan supaya kita mengambil sikap untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang jahat dan berusaha untuk tidak menjadi pelaku dari kejahatan itu. Caranya ialah kita melakukan hal-hal yang benar, baik dan yang menjadi berkat bagi kita serta bagi sesama kita. Itulah cara terbaik yang bisa kita lakukan sehingga hidup yang penuh damai dan hari-hari baik bisa kita nikmati.
 
3. Kita harus menjadi pelayan perdamaian.
Rasul Petrus dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan kita harus menjadi pelayan perdamaian, menegaskan demikian: “..., ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya” – 1 Petrus 3:11b.

Kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain di jalan hidup kita. Dalam interaksi sosial itu acap kali kita terbentur dengan sikap arogan dari pihak-pihak tertentu. Dan hal itu bisa memicu terjadinya konflik horisontalseperti yang terjadi akhir-akhir ini di negara kita tercinta.


Oleh karena itu, supaya hidup dan hari-hari kita menjadi baik, maka kita harus berusaha untuk menjadi pelayan perdamaian. Tuhan Yesus terkait dengan menjadi pelayan perdamaian menegaskan demikian: “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” – Matius 5:9.

Post a Comment for "Mau Hidup Dan Melihat Hari-Hari Baik?"