Translate

Ini 10 Dosa Penyebab Masalah Dalam Gereja

Ini 10 dosa penyebab masalah dalam gereja ~ Masalah. Satu kata yang tidak disukai untuk di dengar apa lagi dialami oleh setiap orang. Namun, biar bagaimana pun kita tidak suka dengan kata itu (masalah – red), ia selalu hadir dalam hidup kita. Gereja bukan gedungnya tetapi orangnya. Gereja bukan organisasinya tetapi organismenya. Karena gereja adalah orangnya atau organisme yang hidup, tentu memiliki masalah di dalamnya. Wong namanya juga masih hidup pastilah memiliki segudang masalah.

Di kota Korintus ada gereja sebagai buah dari pelayanan rasul Paulus. Gereja di kota Korintus ini memiliki masalah yang serius. Begitu seriusnya masalah tersebut sehingga gereja mengalami keadaan yang menyedihkan. Ditegaskan bahwa ada banyak orang Kristen yang menjadi lemah, sakit dan tidak sedikit yang mati atau meninggal – 1 Korintus 11:30.

Tentu akan muncul pertanyaan, yaitu: “Mengapa bisa terjadi demikian? Apa sebabnya?”. Mungkin Anda bisa menambah pertanyaan lainnya. Nah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut saya paparkan 10 sebab membuat orang Kristen atau gereja di Korintus mengalami keadaan sebagaimana di catat dalam 1 Korintus 11:30 di atas. Sebab-sebab dimaksud, yaitu:



1. Orang Kristen di Korintus tidak sehati, seroh, sejiwa dan setujuan, sehingga yang terjadi ialah perselisihan dan pertengkaran di antara mereka. Rasul Paulus menulis, “Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu” – 1 Korintus 1:11.
2. Cara hidup duniawi masuk ke dalam kehidupan warga gereja. Rasul Paulus menulis, “Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara duniawi?” – 1 Korintus 3:3.

3. Warga jemaat terlibat di dalam perbuatan percabulan dan perzinahan yang menodai dan mengkhianati pernikahan Kristen. Rasul Paulus menulis, “Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan istri ayahnya” – 1 Korintus 5:1; band. 6:9-10.

4. Relasi antara suami dengan istri tidak sehat dan tidak harmonis yang ditandai dengan suami tidur terpisah dari istrinya. Rasul Paulus menulis, “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula istri terhadap suaminya. Istri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi istrinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak” – 1 Korintus 7:3-5.

5. Hidup dalam sinkritisme, yaitu mencampur adukan penyembahan berhala dengan penyembahan kepada Allah. Rasul Paulus menulis, “Dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria” – 1 Korintus 10:7.