Translate

Konflik Dan Virus Covid Part 3

Konflik dan virus covid part 3 ~ Landasan firman Tuhan untuk tema konflik dan virus covid part 3, diambil dari kitab Mazmur 126:1-3 dan surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Korintus, yaitu dalam 1 Korintus 13:4-7. Part 1 dan part 2 sudah dijelaskan diartikel terdahulu. Pembahasan hari ini adalah bagian terakhir atau part 3. 2. HERD IMMUNITY Herd immunity atau kekebalan kolektif juga diyakini efektif untuk mencegah penularan virus konflik yang negatif. Artinya jika kita hidup dalam kumpulan (pergaulan) yang baik dan sehat, maka kita akan bertumbuh seperti pohon aras di Libanon. Karena itu masuklah dalam komunitas orang orang yang sehati, satu roh dan yang sehat relasinya, orang orang yang telah divaksin ImKomPePe. Jangan malah berkumpul dengan para pencemooh atau orang yang suka dengan percekcokan...yang masih membludak virus konfliknya. Rasul Paulus menasehatkan: “Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama” – 1 Korintus 5:11.
Bentuklah dan ikutlah dalam persekutuan orang orang atau keluarga yang baik dan yang telah mengalami kehidupan baru. Bertumbuh bersama dalam pembimbingan persekutuan keluarga...dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. (Efesus 5:19-21). Pendek kata, gereja harus menjadi habitat yang tepat bagi pertumbuhan keluarga yang sehat. 3. OBAT Jikalau suami istri terlibat dalam konflik, maka bersegeralah untuk lokalisir masalahnya. Lakukan isolasi terbatas pada masalahnya agar tidak menjalar kemana mana. Ingat yang diisolasi itu masalahnya bukan relasinya. Betapa banyak suami istri yang terlibat konflik malah mengisolasi diri dengan saling menjauhi. Ini keliru. Sebab Firman Tuhan berkata: “Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak” – 1 Korintus 7:5. Bicarakan semua baik-baik, dari hati ke hati dan jangan sensi apalagi panik. Tetaplah jaga hati dan pikiran yang positif, gembira dan yakini bahwa relasi anda pasti akan dipulihkan dan bahkan mengalami pertumbuhan saat konfliknya usai. Jika punya “komorbit” yang berbahaya spt tekanan darah tinggi (mudah marah) ya cepat cepat di obati dan dijaga agar tdk meledak emosinya. Jika punya timbunan kesalahan dan dosa masa lalu yang menghambat lancarnya komunikasi, harus disembuhkan dengan melepaskan pengampunan. Jika ada penyakit mudah menyerah... ya harus dikuatkan agar tidak cepat cepat mau mengakhiri pernikahan. Jika konflik tak segera usai dan gejala konflik makin bertambah berat, segeralah berkonsultasi kepada pendeta atau konselor keluarga, agar bisa didampingi dan dibantu dalam pengobatan nya. Jangan malu dan enggan untuk minta pertolongan. Sebab pertolongan yang tepat dan cepat akan menyelamatkan kehidupan pernikahan kita dan nyawa kita juga. Ketika Tuhan memulihkan keluarga kita, maka keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”. TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. (Mazmur 126:1-3).

Post a Comment for "Konflik Dan Virus Covid Part 3"