Sukacita Kenaikan Kristus Ke Sorga
Sukacita
kenaikan Kristus ke sorga ~ Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga
merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam sejarah suci penyelamatan
Allah bagi manusia berdosa. Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga merupakan
mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dalam dogmatika, pengajaran dan doktrin
iman Kristen. Itu sebabnya, kalender dunia menempatkan kenaikan Tuhan Yesus ke
sorga sebagai sebuah selebrasi iman yang harus dihormati oleh semua negara dan
negara kita menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Dalam catatan penulih Injil
Lukas memberikan informasi yang akurat kepada kita tentang peristiwa kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga. Dokter Lukas menulis demikian: “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ
Ia mengangkat tanyan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati
mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah
kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan SANGAT BERSUKACITA. Mereka
senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah” – Lukas 24:50-53.
Berdasarkan firman Tuhan di
atas, maka pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa yang membuat para
murid sangat bersukacita pasca kenaikan Tuhan Yesus ke sorga?” Berlandaskan
kepada firman Tuhan di atas, maka ada beberapa alasan kuat yang membuat para
murid sangat bersukacita, yaitu:
1.
Ada janji yang diikrarkan bersama.
Dokter Lukas menulis demikian: “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota
sampai dekat Betania” – Lukas 24:50a. Memang dalam catatan dokter Lukas
tidak ada bagian yang berhubungan dengan janji yang diikrarkan bersama antara
Yesus dengan para murid-Nya. Secara tertulis memang demikian. Tetapi ada kata
penting yang perlu kita perhatikan untuk meneliti makna di balik kata itu. Kata
yang saya maksudkan ialah kata ‘Betania
atau Baitania’.
Kata ‘Betania atau Baitania’ memiliki arti, yaitu pertama, rumah persinggahan; kedua, rumah perjanjian. Berdasarkan arti kata itulah, maka saya menarik kesimpulan bahwa sesungguhnya inilah alasan kuat mengapa Tuhan Yesus membawa para murid-Nya ke dekat Betania atau Baitania. Karena di situlah dibuat suatu perjanjian yang diikrarkan bersama. Perjanjian yang diikrarkan bersama itulah yang mengikat baik Yesus maupun para murid.
Dari pihak Yesus, ada janji
yang disampaikan-Nya, yaitu: pertama, janji penyertaan-Nya – Matius 28:20;
kedua, janji pengurapan kuasa Roh Kudus – Kisah Para Rasul 1:8. Dari pihak para
murid, ada janji yang disampaikan mereka, yaitu: pertama, setia dan taat kepada
Kristus apapun resikonya; kedua, rela berkorban demi Injil Kristus. Itulah
sebabnya, tidak ada dari antara para murid yang mengkhianati janji itu sampai
akhir hidup mereka di dunia ini.
Biarlah kita juga di momen
kenaikan Tuhan Yesus ke sorga yang kita peringati pada tahun ini memberi
motivasi kuat untuk melakukan janji hati, janji suci kepada Tuhan Yesus. Berjanjilah
kepada Tuhan Yesus bahwa apapun yang terjadi kita tidak akan pernah
mengkhianati Dia dalam hidup ini sampai Dia datang menjemput kita.
2.
Ada pemberkatan Tuhan Yesus atas hidup mereka.
Dokter Lukas menulis: “Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan
memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari
mereka dan terangkat ke sorga” – Lukas 24:50b-51.
Para murid sangat bersukacita
bukan saja karena ada janji yang diikrarkan bersama, tetapi juga ada
pemberkatan dari Tuhan Yesus dalam hidup mereka selama ada dunia ini. Pemberkatan
Tuhan Yesus itu sempurna atas mereka. Jadi, Yesus naik ke sorga, namun
berkat-Nya turun dalam hidup umat-Nya.
Ketika mereka mengalami
pemberkatan Tuhan Yesus dalam hidup mereka, mereka juga menjadi saluran berkat
Tuhan Yesus bagi orang lain. Mereka menjadi saluran berkat rohani bagi sesama
melalui pemberitaan Injil yang mereka lakukan, sehingga banyak orang percaya
dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Selain itu, mereka juga menjadi
saluran berkat materi bagi orang lain yang sedang membutuhkan berkat materi –
Kisah Para Rasul 2:41-47.
Biarlah kita juga dimomen
kenaikan Tuhan Yesus ke sorga yang kita rayakan pada tahun ini, memiliki
motivasi kuat untuk menjadi saluran berkat Tuhan Yesus bagi orang lain yang
membutuhkan. Baik berkat rohani yaitu dengan memberitakan Injil supaya orang
lain dapat mengenal dan percaya serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadinya. Demikian juga kita yang sudah diberkati oleh Tuhan
Yesus secara materi, kita terbeban untuk membantu sesama kita yang sedang
mengalami kesulitan ekonomi.
3.
Ada pola penyembahan yang berubah.
Dokter Lukas menulis demikian: “Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu
mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada
di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah” – Lukas 24:52-53.
Pasca kenaikan Tuhan Yesus ke
sorga, berdasarkan catatan dokter Lukas tersebut, maka kita menemukan bahwa ada
pola penyembahan yang berubah. Dalam sejarah suci Perjanjian Lama, umat Israel
setahun sekali bisa datang ke Bait Allah. Dan kalau pun mereka datang ke Bait
Allah, mereka hanya boleh sampai di pelataran. Tidak ada kesempatan bagi mereka
untuk masuk ke ruang kudus apalagi ruang maha kudus.
Tetapi ketika Yesus mati di
atas kayu salib, tirai Bait Allah terbelah menjadi dua. Hal ini ingin
menegaskan bahwa pola ibadah kepada Allah mengalami perubahan. Bagi umat Allah sudah
terbuka jalan untuk akses langsung ke ruang Maha Kudus di mana Allah ada di
dalamnya. Itu sebabnya para murid dalam catatan Lukas bahwa mereka senantiasa
ada dalam Bait Allah.
Mereka tidak lagi menunggu satu
tahun sekali baru bisa ada di Bait Allah. Mereka tidak lagi menunggu para imam
datang lalu membawa korban mereka ke ruang Maha Kudus. Mereka tidak lagi
membawa anak domba jantan untuk menjadi korban penghapus dosanya. Darah anak
domba jantan itu tidak ada lagi. Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga membawa
perubahan total dalam pola penyembahan mereka. Sampai hari ini pola penyembahan
yang kita lakukan sudah tidak sama lagi dengan masa Perjanjian Lama.
Pasca kenaikan Tuhan Yesus ke
sorga, kita memiliki akses langsung kepada Bapa di sorga. Kita dapat menyembah
Dia kapan pun, di mana pun, dalam situasi dan kondisi apapun. Biarlah dim omen kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga yang kita peringati pada tahun ini, memotivasi kita untuk
senantiasa setia dan taat beribadah kepada Allah.