Bagaimana Cara Mengisi Kemerdekaan
Bagaimana cara mengisi kemerdekaan – Kita sebagai orang Kristen yang percaya dan menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi adalah orang beruntung karena kita
menerima kemerdekaan yang utuh. Kemerdekaan yang utuh dimaksud ialah secara
rohani, Tuhan Yesus sudah memerdekakan kita dari perbudakan dan penjajahan dosa
melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Di sisi lain, kita juga sudah
mengalami kemerdekaan sebagai warga negara Indonesia dari penjajahan bangsa
Jepang, Belanda dan lainnya.
Bangsa
Indonesia sudah merdeka dan pada tanggal 17 Agustus 2015, negera ini memasuki
usia kemerdekaan yang ke-70 tahun. Sebagai anak bangsa mari kita berpartisipasi
membangun Indonesia. Dalam konteks iman, Paulus mengingatkan jemaat di Roma (Roma
12:1-8) untuk mengisi kemerdekaan (keselamatan) mereka dengan sungguh-sungguh.
Caranya ialah sebagai berikut:
1. Menjalankan ibadah yang sejati – Roma 12:1-2.
Ibadah yang sejati adalah ibadah yang fokus penyembahannya ialah kepada Tuhan. Dalam penyembahan sejati kepada Tuhan ada korban yang harus kita persembahkan. Dalam menjalankan ibadah yang sejati, menurut rasul Paulus ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu:
Pertama, mempersembahkan tubuh – Roma 12:1. Umat Allah dalam Perjanjian Lama mempersembahkan binatang sebagai korban. Binatang yang menjadi korban persembahan itu harus sempurna atau tidak ada cacatnya. Kaum pagan mempersembahkan tubuh dengan merusak bahkan membunuh yang dikorbankan. Orang percaya mempersembahkan tubuh yang telah dikuduskan dan dihidupkan oleh Kristus untuk mengerjakan kebenaran. Rasul Paulus menulis tentang hal itu demikian, “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” – Roma 6:13.
Kedua, memiliki perubahan
pola pikir – Roma 12:2. Roh ajaran
dunia adalah anthroposentris (berpusat pada manusia); dampaknya, manusia
mencari dan menjalankan kehidupan sesuai keinginannya. Umat Tuhan
harus memiliki spirit yg berbeda; segala sesuatu berpusat kepada Allah (theosentris).
Dengan prinsip ini, seseorang tahu kehendak Allah.
2. Mempraktekkan persekutuan dalam kasih – Roma 12:3-5.
Kita dimerdekakan oleh Kristus karena kasih. Persekutuan
kita dengan Kristus adalah persekutuan yang dilandaskan atas kasih. Oleh karena
itu, sebagai orang yang sudah mengalami kemerdekaan di dalam Kristus, sudah
seharusnya kita hidup yang ditandai dengan mempraktekkan suatu persekutuan yang
diwarnai oleh kasih di dalamnya. Persekutuan di dalam kasih, selalu ada ciri
yang dapat dikenal. Ciri-ciri itu antara lain:
Pertama, bersyukur atas segala sesuatu – Roma 12:3; 1 Tesalonika 5:18. Kecenderungan manusia adalah membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Hasilnya hampir selalu negatif. Kalau dia mendapati dirinya berada di atas orang lain, akan timbul kesombongan. Sebaliknya, kalau ia merasa di bawah orang lain, muncul rendah diri. Kebiasaan ini merusak persekutuan. Bersyukur atas segala sesuatu akan menghilangkan kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Kedua, menyadari dirinya sebagai anggota – Roma 12:4-5. Kesadaran diri sebagai anggota - bukan kepala - dari sebuah komunitas, menjadikan seseorang memiliki solidaritas tinggi dan kerendahan hati.
3. Memberkati karena sudah diberkati – Roma 12:6-8.
Kita sudah diberkati oleh Tuhan baik secara
jasmani, materi dan rohani. Karena sudah dan akan terus mengalami pemberkatan
Tuhan atas hidup kita, maka sudah seharusnya kita menjadi saluran berkat bagi
orang lain. Itu sebabnya, rasul Paulus mendorong kita supaya kita memberkati
orang lain karena kita sudah diberkati. Untuk bisa melakukannya, maka ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Pertama, melihat
dirinya sebagai pribadi yang diberkati – Roma 12:6. Semua orang
percaya adalah pribadi yang kaya; karena mereka telah menerima kasih
karunia/grace (keselamatan) dan karunia/gifts (perlengkapan untuk pelayanan).
Kedua, karunia untuk
kepentingan bersama – Roma 12:7-8. Semua manusia terlebih orang
percaya diciptakan untuk menjadi sahabat bagi sesamanya (homo homini socius).
Oleh karena itu, setiap karunia diberikan Tuhan untuk dibagikan kepada orang
lain dan demi kepentingan bersama, sehingga semua elemen dapat bertumbuh di
dalam Kristus.
Itulah cara yang harus kita
lakukan untuk mengisi kemerdekaan yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus
Kristus. Cara-cara dimaksud, yaitu: pertama, menjalankan ibadah yang
sejati; kedua, mempraktekkan persekutuan dalam kasih; ketiga,
memberkati karena sudah diberkati oleh Tuhan. Baca juga bahan khotbah Kristen ini: INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH PART 1.
Post a Comment for "Bagaimana Cara Mengisi Kemerdekaan"