Korban Yang Agung Dan Mulia 1
Korban yang agung dan mulia ~ Allah mempunyai hubungan dengan manusia
telah rusak karena ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah (Kejadian
2:16-17). Ketidaktaatan telah mengubah jalannya sejarah umat manusia di bumi.
Allah berencana untuk membawa manusia kembali kepada persekutuan dengan Dia .
Allah memberikan teladan agung kepada manusia pada saat Adam dan Hawa
jatuh ke dalam dosa. Ia memanggil manusia, mengikat perjanjian (Kejadian 3:15)
dan membuat pakian dari kulit binatang bagi ketelanjangan manusia karena dosa.
Teladan agung ini menunjukkan adanya pengorbanan darah binatang untuk menutupi
dosa manusia (Kejadian 3:21). Dalam sejarah agama-agama persekutuan manusia
dengan yang disembah, tidak terlepas dari pengorbanan binatang.
Ada beberapa prinsip kebenaran berhubungan dengan korban yang agung yang menjadi refleksi dalam perayaan paskah kali ini yakni:
1. Jalan menuju korban yang agung
Allah mempersiapkan umat Israel untuk mempersiapkan jalan bagi pelaksanaan korban yang agung dengan membangun sistim keimaman Harun. Allah memberikan sistim ini melalui suku Lewi yang dikhususkan Tuhan untuk pelaksanaan korban bagi Tuhan. Ini diatur dengan baik dalam hukum Taurat yang Allah berikan kepada bangsa Israel melalui Musa. Korban berhubungan dengan darah.
Karena tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa . Apa yang
dilakukan adalah gambaran dari korban yang agung yakni Kristus sendiri sebagai
korban untuk menanggung se-gala dosa manusia dalam diriNya (Markus 10:45).
Jalan menuju korban yang agung pada tulisan ini adalah suatu perbandingan antara Imamat Harun dan Imamat Kristus.Dapat dipelajari Dalam surat Ibrani. Dari penjelasan ini menunjukkan jalan menuju korban yang agung adalah suatu rencana Allah yang progresif dan sistimatis.
Ia memberikan gambaran ke-pada Musa bagaimana menata sistim keimaman
Harun dan orang Lewi dengan begitu baik dan tersistim dengan sangat teratur
yang dapat memberikan gambaran secara jelas kepada korban yang agung yakni
pribadi Kristus sendiri sebagai kegenapan pelaksanaan korban yang dilaksanakan
oleh umat Israel (Ibrani 10:1). Dalam Al-kitab jalan bagi pemenuhan ini Allah
juga persiapkan melalui Yohanis Pembaptis yang hadir mendahului pela-yanan
Yesus sebagai nabi yang mempersiapkan umat bagi suatu konsep penebusan bagi
dosa yakni melalui rahmat dan belaskasihan Allah bukan melalui korban bi-natang
(Lukas 1:77-79). Karena ia sendiri dalam pela-yanannya, menyebutkan Yesus
sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia
2. Wujud korban yang agung
Wujud korban yang agung adalah pengorbanan tu-buh Kristus sendiri sebagai korban yang agung (Ibrani 10:10) . Persembahan diri Kristus adalah persembahan yang tak bercacat (Ibrani 9:14) . Ia mengorbankan diri-Nya hanya satu kali saja untuk menanggung dosa ba-nyak orang.
Korban-korban yang dilaksanakan oleh para imam memberi dampak pengudusan
bagi yang najis, sehingga disucikan secara lahiriah (Ibrani 10:13). Melalui
korban Kristus Ia menyucikan hati nurani yang sia-sia se-hingga dapat beribadah
kepada Allah yang hidup (Ibrani 10:14).
Nabi Yesaya menubuatkan pengorbanan Kristus bagi dosa manusia dengan begitu jelas dalam Yesaya 53:1-12. Ia menanggung segala ganjaran dosa dan segala akibat dosa ditimpakan kepada Yesus. Ia yang tidak me-ngenal dosa dijadikan dosa karena umat manusia (II Ko-rintus 5:21).
Dalam kondisi inilah, Kristus berteriak de-ngan suara nyaring, "ya
Allah ku, ya Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku". Allah Bapa
meninggalkan Kristus, karena pada Kristus segala dosa ditimpakan, Ia dikenakan
murka karena dosa manusia. Ia tergantung di salib sebagai seorang yang terkutuk
bagi kehidupan manusia berdosa. Suatu peristiwa yang agung bagi pemulihan
kondisi manusia yang rusak oleh dosa. Kepada hubungan yang baru bersama Allah
sebagai keluarga Allah.
Bersambung....!
Post a Comment for "Korban Yang Agung Dan Mulia 1"