Misi Tuhan Tetap Jaya
Misi Tuhan tetap jaya ~ Landasan firman Tuhan untuk tema misi Tuhan tetap jaya diambil Yeremia 37:11-16. Misi bersumber dari hati Tuhan. Misi adalah isi hati Tuhan. Misi adalah detak jantung Tuhan. Gereja ada karena misi Tuhan.
Sejak awal, misi Tuhan memang selalu dihadang oleh pihak atau kelompok yang berseberangan dengan Tuhan. Siapakah kelompok tersebut? Jawabannya ialah Iblis dan para pengikutnya.
Tantangan di ladang misi merupakan hal yang kerap terjadi. Tantangan tersebut bisa terjadi dari faktor eksternal maupun internal. Dari faktor eksternal tantangan bisa berasal dari luar kekristenan seperti dari agama lain, masyarakat tertentu, atau bahkan pemerintah tertentu. Dari faktor internal seperti dari orang-orang Kristen tertentu, organisasi gereja tertentu, atau bahkan pemimpin gereja tertentu.
Di satu sisi tantangan bisa menghambat pelayanan di ladang misi, namun di sisi lain tantangan justru dapat memajukan pelayanan di ladang misi tersebut jika menghadapinya dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Firman Tuhan.Hal tersebut terjadi pada Yeremia, di mana sebagai seorang nabi kerap menghadapi tantangan bahkan penderitaan dalam menjalankan misinya bagi bangsa Yehuda. Sikap dan cara Yeremia menghadapi tantangan tersebutlah yang perlu kita teladani supaya dapat berhasil di ladang misi.
Ada tiga pokok penting yang patut diteladani dari kehidupan Nabi Yeremia tentang bagaimana dirinya dapat “menang “ atas setiap tantangan yang terjadi.
Pertama, difitnah tapi tetap konsisten.
Yeremia 37:11-16 dilatarbelakangi oleh peristiwadi mana Yeremia mendorong supaya bangsa Yehuda menyerahkan diri kepada orang Kasdim atau Babel (21:8-10). Selanjutnya Yeremia menubuatkan bahwa bangsa Babel akan menaklukkan Yerusalem (37:1-10). Yeremia hanya melaksanakan tugasnya sebagai seorang nabi yang berbicara atas nama Tuhan. Pada saat itu para pemimpin Yehuda bersikap pro-Mesir untuk mencari perlindungan politis.
Ketika Yeremia hendak keluar dari Yerusalem ke daerah Benyamin yaitu kampung halamannya untuk mengurus pembagian warisan; dia ditangkap oleh Yeria. Yeria menuduhnya hendak menyebrang ke Babel (37:12-14). Yeremia dianggap sebagai pengkhianat oleh Yeria. Jelas ini merupakan fitnah yang dialami Yeremia, namun Yeremia tetap konsisten dalam melaksanakan tugasnya sekalipun difitnah.
Kedua, dihadang tapi tetap maju.
Para pemuka yang dihadapi Yeremia ketika ia dibawa oleh Yeria bersikap pro-Mesir. Mereka berbeda dari para pemuka di zaman raja Yoyakim yang mendukung Yeremia. Para pemuka di Yerusalem ketika Yeremia ditangkap adalah orang-orang baru dalam pemerintahan yang berpikiran picik.
Mereka menganggap Yeremia pro-Babel yang bertentangan dengan sikap mereka yang pro-Mesir. Apalagi Yeremia baru saja mengkritik cara bagaimana mereka memperlakukan budak Ibrani dengan kebengisan dan penipuan (34:8-22).
Yeremia dihadang dengan cara dibatasi ruang geraknya di tahanan. Ada unsur politis di balik tindakan itu. Namun Yeremia tidak surut dalam melaksanakan misinya. Ia tidak mundur oleh karena penahanan itu melainkan tetap maju di dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang nabi.
Ketiga, menderita tapi tetap setia.
Sesudah memukul Yeremia, para pemuka itu mengurungnya di dalam penjara di bawah tanah yaitu di rumah panitera Yonatan. Penjara tersebut adalah tempat bagi tahanan kelas berat termasuk juga tahanan politik. Mereka memperlakukan Yeremia dengan cara main hakim sendiri. Penahanan yang cukup lama di tempat tersebut dapat membuat orang yang ditahan meninggal oleh karena penderitaan yang cukup berat.
Di tempat yang berbeda Yeremia juga dimasukkan ke dalam tahanan (38:1-13). Penderitaan Yeremia cukup berat, namun Yeremia tetap menjadi nabi yang setia dalam panggilannya untuk melaksanakan tugasnya. Yeremia tetap setia sampai mati bahkan ketika ia ditahan di Mesir pada akhir hidupnya.
Apakah saudara-saudara seperti Yeremia? Apakah saudara pernah difitnah ketika menjalankan misi atau tugas-tugas pelayanan? Apakah saudara pernah dihalang-halangi untuk memajukan pelayanan?
Apakah saudara sedang atau pernah menderita oleh karena menjalankan tugas di ladang misi? Jika saudara pernah, sedang atau akan mengalaminya dan kemudian menghadapinya seperti Yeremia, maka saudara akan menang atas setiap tantangan yang terjadi dalam kehidupan ini. Kita, para hamba Tuhan GKRI akan merasakan pertolongan Tuhan dalam setiap tugas tanggung jawab di ladang misi jika meneladani kehidupan sang Nabi. Berbahagialah kita yang mendengarkan Firman Tuhan serta melakukannya. Amin
Sumber : Pdt. Dr. Dedi Bastanta
Post a Comment for "Misi Tuhan Tetap Jaya"