Tetap Bertahan Di Tengah Krisis
Tetap bertahan di tengah Krisis ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tetap bertahan di tengah krisis diambil dari kitab 1 Raja-raja 17:1-6. Secara lengkap saya lampirkan firman Tuhan tersebut di bawah ini. Silahkan para pembaca setia blog ini untuk membacanya dan mengikuti penjelasannya.
17:1 Lalu
berkatalah Elia, orang Tisbe,
dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan”.
17:2 Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadanya:
17:3 “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan
bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai
Yordan.
17:4 Engkau dapat
minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan
untuk memberi makan engkau di sana”.
17:5 Lalu ia pergi
dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit
di sebelah timur sungai Yordan.
17:6 Pada waktu
pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging
kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Pada masa pemerintahan raja Ahab, menjadi pergumulan yang sangat berat
bagi Elia. Mengapa demikian? Karena Elia menghadapi
orang-orang yang tidak percaya TUHAN. Masalah timbul karena Elia menyampaikan
Firman Tuhan kepada raja Ahab, bahwa tidak akan ada hujan pada tahun-tahun
mendatang.
Dalam 1 Raja-raja 17:1, penulis kitab ini menulis demikian
: “Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead,
kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuali kalau kukatakan”.
Akibat dari penyampaian firman Tuhan, Elia mendapat ancaman dari raja
sehingga ia harus menyingkirkan diri dari sana. Dalam hal ini Elia mengambil beberapa langkah supaya dia dapat tetap
bertahan hidup.
Satu,
mendengar dan melakukan firman Tuhan – 1 Raja-raja 17:5.
1 Raja Raja 17:5 : “Lalu ia
pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai
Kerit di sebelah timur sungai Yordan”.
Elia mendengar firman Tuhan, melakukannya serta dengan rendah hati rela
beranjak dari tempat semula kemudian diam dan bertahan di tepi sungai Kerit. Di sini ia dapat makan dan minum. Tuhan
memeliharanya.
Ketika kita mendengar firman Tuhan,
maka kita harus bereaksi secara rohani dengan bertekad untuk menaatinya dan
mempraktekkannya dalam totalitas hidup kita. Arahan dan bimbingan Tuhan kepada
kita melalui firman-Nya tidak pernah membawa kita kepada kesukaran.
Di sini belajar untuk menjadi umat
Tuhan yang bukan saja rajin mendengar firman Tuhan tetapi juga berjanji untuk
melakukannya dalam totalitas hidup kita. Rasul Yakobus menulis dalam suratnya
demikian : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika
seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama
seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
Baru saja ia memandang dirinya, ia sudahpergi atau ia segera lupa bagaimana
rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk
melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh
perbuatannya” – Yakobus 1:22-25.
Dua,
menerima dengan rendah hati – 1 Raja-raja 17:6.
1 Raja-raja 17:6 : “Pada
waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya,
dan ia minum dari sungai itu”.
Menurut pandangan Elia sebagai orang Israel pada masa itu, burung gagak
merupakan salah satu binatang yang diharamkan, namun Allah berkenan memakai
burung gagak, sehingga Elia dapat terpelihara. Jadi, kalau sesuatu itu
dihalalkan oleh Tuhan jangan kita mengubahnya menjadi haram.
Inilah yang harus kamu jijikkan dari
burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan : “...setiap
burung gagak” – Imamat 11:13, 15. Namun, Tuhan menggunakan sang burung gagak
untuk menjadi alat-Nya mengantarkan makanan bagi hamba-Nya Elia.
Dokter Lukas juga mencatat demikian
: “ 10:10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara
makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. 10:11 Tampak
olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain
lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. 10:12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki
empat, binatang menjalar dan burung. 10:13 Kedengaranlah
olehnya suatu suara yang berkata: Bangunlah, hai Petrus,
sembelihlah dan makanlah!” 10:14 Tetapi Petrus menjawab: “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku
belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir”. 10:15 Kedengaran
pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak
boleh engkau nyatakan haram”.
Aplikasi buat kita
Pandemi covid19 sulit diprediksi kapan berakhir. Begitu banyak
menimbulkan kesulitan, pergumulan bagi semua sendi kehidupan, dan tidak luput
gereja gereja Tuhan terdampak imbasnya.
Bagaimana kita dapat bertahan dan tetap hidup melayani pekerjaan TUHAN??
Marilah belajar mendengar serta melakukan firman Tuhan. Menerima solusinya Tuhan, walau acapkali kita
merasa cara Tuhan seakan tidak sesuai dengan logika kita.
Tuhan memelihara hamba-hamba-Nya dengan cara yang unik. Kiranya Tuhan
Yesus memberkati kita semua.
Sumber : Pdt. Sugianto
Post a Comment for "Tetap Bertahan Di Tengah Krisis"