Bangkit Dari Intimidasi Rasa Bersalah 2
Bangkit dari intimidasi rasa bersalah ~ “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan”, 1 Yohanes 1:9. Kita harus bergumul melawan dosa, sebab dosa itu melawan Tuhan. Jangan
biarkan dosa itu tetap tinggal dalam hidup kita tapi lawan dan perangilah
itu.Hadapi dosa itu,dengan bersikap terbuka dan jujur dihadapan Allah.Jangan
ada yang disembunyikan akuilah semua kesalahan dan dosa itu kepada Allah.Allah
pasti mendengarkan semua beban kita, karena Ia selalu setia terhadap kita. Ia
mengasihi kita.
Membiarkan dosa dan tidak mengakuinya, ini mencegah kita untuk menikmati hubungan dan persekutuan dengan Allah dan dengan sesama. Orang yang menyangkal dosanya atau berusaha menyembunyikannya, tidak mau mengakuinya, tidak menyesali dan meninggalkannya, tidak akanmerasa tenang dalam hidupnya dan tidak akan bertumbuh secara rohani. Pengampunan dan kemurahan Allah itu tersedia bagi semua orang yang mau datang kepadanya dengan sungguh hati untuk menerima pemulihan. “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi”, Amsal 28:13.
2. Mengakui bahwa dosa itu melawan Tuhan
Setelah
Daud menyadari kesalahanyang telah ia perbuat kepada manusia, ia juga menyadari
bahwa terutama dosanya itu ialah kepada Allah. Firman Tuhan mengatakan bahwa
dosa itu adalah perbuatan yang jahat dimata Allah.“Mengapa engkau menghina
Tuhan dengan melakukan apa yang jahat di mataNya?Uria, orang Het itu, kau
biarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kau ambil menjadi isterimu, dan dia
sendiri telah kau biarkan dibunuh oleh pedang bani Amon”, 2 Samuel 12:9.
Terlepas
dari perbuatan Daud terhadap Batsyeba dan Uria suaminya, maka tindakan Daud itu
pada akhirnya adalah menentang Allah. “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah
aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat, supaya ternyata
Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu”, ayat 6. Daudpun
membuat sebuah pengakuan kepada Allah yang tanpa tersembunyi tentang kesalahan
yang telah diperbuatnya. “Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku
tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada Tuhan
pelanggaran-pelanggaranku”, dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku,
Mazmur 32:5.
Mengakui
dan memberitahukan dosa dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh akan
menghasilkan pengampunan.Dengan pengakuan tersebut apabila Allah menjatuhkan
hukumanNya atas orang berdosa Allah tidak boleh dituduh kejam.Daud mengakui
bahwa Allah itu adil dalam segala keputusanNya.Resiko akibat dosa yang telah diperbuatnya
itu dapat diterima oleh Daud sebagai maksud baik Allah.
Ada
resiko yang harus diterima oleh Daud akibat dari perbuatan dosanya itu, yaitu
anaknya yang dikandung oleh Batsyeba itu ditulahi oleh Allah sehingga sakit dan
akhirnya mati. Sekalipun Daud telah berpuasa dan menangis untuk berdoa
minta belaskasih Allah agar anak itu tetap hidup tetapi keputusan Allah tetap
terlaksana. Allah mau menunjukkan keadilanNya walaupun hati Daud terluka oleh
kematian anak tersebut, karena itu Daud sangat menyadari bahwa keputusan Allah
adalah baik apapun juga.
Sekalipun
Daud bersedih tetapi ia tidak bisa menolak kehendak Allah dan Daud merima
keputusan Allah itu sebagai sesuatu yang baik. Sebab itu ketika anaknya itu
mati, Daud bangkit dan menyembah Tuhan.Daud tetap menyembah Tuhan disaat luka
dihatinya masih ada akibat kesalahannnya itu.“Lalu Daud bangun dari lantai, ia
mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah Tuhan dan sujud
menyembah”, 2 Samuel 12:20a.