Tabut Perjanjian Bukti Kehadiran Tuhan
Tabut
perjanjian bukti kehadiran Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk
tema tersebut diambil dari kitab 1 Tawarikh 15:11-28. Dalam 1 Tawarikh 15:28,
penulis kitab 1 Tawarikh dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “Seluruh orang
Israel mengangkut tabut perjanjian TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi
sangkakala, nafiri dan ceracap, sambil memperdengarkan permainan gambus dan
kecapi”.
Kita semua pasti tahu siapa Raja Daud. Ia adalah pemuji dan penyembah yang sangat berkenan di hadapan Tuhan. Bahkan dari semenjak masa mudanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuji. Ketika Saul dihinggapi roh jahat dan ia menyuruh pegawai istananya untuk mencarikannya pemain kecapi, salah seorang hamba Saul merekomendasikan Daud (1 Sam. 16:17-18).
Tabut perjanjian Tuhan
merupakan lambang atau simbol dari kehadiran Allah di tengah dan di dalam perjalanan
bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan yang limpah dengan
susu dan madunya sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah kepada bangsa Israel saat
mereka akan keluar dari Mesir.
Tabut perjanjian, memiliki
posisi yang sangat sentral dan strategis dalam perjalanan sejarah bangsa
Israel. Dalam Tabut Perjanjian tersebut terdapat dua loh batu yang berisi
tentang hukum-hukum Tuhan. Dan tabut Perjanjian tersebut dibuat secara spesial
bagi bangsa Israel.
Tabut perjanjian tersebut
dibawa oleh bangsa Israel selama perjalanan mereka menuju ke tanah terjanji. Tabut
perjanjian itu bagi bangsa Israel memiliki makna teologis yang dalam dan luas.
Bagi bangsa Israel, tabut
perjanjian itu menegaskan tentang kepemimpinan Allah atas mereka menuju ke
tanah terjanji. Tabut perjanjian merupakan kehadiran Allah di tengah-tengah
mereka. Tabut perjanjian juga menjadi bukti penyertaan dan pemeliharaan Allah
yang sempurna bagi mereka.
Itu sebabnya ketika tabut
perjainjian diarak, Daud sebagai raja memerintahkan bangsa Israel untuk
bersorak memuji Allah. Mereka bukan sedang menyembah tabut itu, tetapi sedang
menyembah Allah yang hidup dan berkuasa yang hadir di tengah-tengah mereka. Bangsa
Israel bersukacit, bersorak dan memuji Allah atas kehadiran, pemeliharaan dan
providensia-Nya atas Israel.
Kita semua pasti tahu siapa Raja Daud. Ia adalah pemuji dan penyembah yang sangat berkenan di hadapan Tuhan. Bahkan dari semenjak masa mudanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuji. Ketika Saul dihinggapi roh jahat dan ia menyuruh pegawai istananya untuk mencarikannya pemain kecapi, salah seorang hamba Saul merekomendasikan Daud (1 Sam. 16:17-18).
Apabila Daud bukanlah
seseorang yang terkenal gemar memuji Tuhan, tidak mungkin ada orang yang
merekomendasikannya. Apalagi di hadapan Saul yang adalah Raja pada masa itu.
Karena kesukaannya akan memuji Tuhan itulah, akhirnya Saul pun menyukainya (1
Sam. 16:23).
Bahkan ketika Daud telah diurapi dan diangkat menjadi Raja pun, ia masih tetap senang memuji-muji Tuhan. Bahkan dikatakan bahwa Daud memuji Tuhan tujuh kali sehari. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar kitab Mazmur yang ditulis oleh Daud berisi tentang ucapan syukur dan puji-pujian kepada Tuhan.
Bahkan ketika Daud telah diurapi dan diangkat menjadi Raja pun, ia masih tetap senang memuji-muji Tuhan. Bahkan dikatakan bahwa Daud memuji Tuhan tujuh kali sehari. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar kitab Mazmur yang ditulis oleh Daud berisi tentang ucapan syukur dan puji-pujian kepada Tuhan.
Tidak heran jika Tuhan
sangat berkenan pada Daud karena sikap hatinya yang gemar menyembah dan memuji
Tuhannya. Sehingga Daud pun diberkati sedemikian rupa, bahkan sampai
keturunannya dijanjikan untuk menduduki tahta Israel.
Pondok Daud tidak berbicara hanya mengenai sebuah ritual acara yang diadakan gereja saja. Lebih dari itu, Pondok Daud berbicara mengenai kehidupan penyembahan kita kepada Tuhan. Yang mana kita semua ketahui bahwa Tuhan bertahta di atas pujian umat-Nya.
Pondok Daud tidak berbicara hanya mengenai sebuah ritual acara yang diadakan gereja saja. Lebih dari itu, Pondok Daud berbicara mengenai kehidupan penyembahan kita kepada Tuhan. Yang mana kita semua ketahui bahwa Tuhan bertahta di atas pujian umat-Nya.
Ketika kita memiliki sikap
hati menyembah yang benar, Tuhan akan disenangkan. Sama seperti Tuhan yang
berkenan atas penyembahan Daud, demikianlah hendaknya kita menaikkan
puji-pujian dan ucapan syukur kepada-Nya. Sehingga Pondok Daud benar-benar
boleh dibangkitkan dalam kehidupan kita.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Ciri khas Pondok Daud yang sangat menonjol adalah PUJI-PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR.
APLIKASI
1. Sudahkah Anda membangun kembali Pondok Daud?
2. Menurut Anda, mengapa Tuhan ingin Pondok Daud ditegakkan kembali?
3. Bagaimana Anda dapat membangun Pondok Daud dalam hidup Anda? Tuliskanlah!
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami mau berkomitmen membangun kembali Pondok Daud dalam kehidupan kami. Apa pun yang terjadi dalam hidup kami, kami mau senantiasa menaikkan puji-pujian dan ucapan syukur kepada-Mu, karena kami tahu bahwa itulah yang Engkau kehendaki dan kami rindu untuk menyenangkan hati-Mu ya, Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Ciri khas Pondok Daud yang sangat menonjol adalah PUJI-PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR.
APLIKASI
1. Sudahkah Anda membangun kembali Pondok Daud?
2. Menurut Anda, mengapa Tuhan ingin Pondok Daud ditegakkan kembali?
3. Bagaimana Anda dapat membangun Pondok Daud dalam hidup Anda? Tuliskanlah!
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan, kami mau berkomitmen membangun kembali Pondok Daud dalam kehidupan kami. Apa pun yang terjadi dalam hidup kami, kami mau senantiasa menaikkan puji-pujian dan ucapan syukur kepada-Mu, karena kami tahu bahwa itulah yang Engkau kehendaki dan kami rindu untuk menyenangkan hati-Mu ya, Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
Post a Comment for "Tabut Perjanjian Bukti Kehadiran Tuhan"