Karunia Roh Kudus Dan Pertumbuhan Gereja Part 2
Karunia Roh Kudus dan
pertumbuhan gereja ~ Pertumbuhan gereja adalah kehendak Allah. Pertumbuhan gereja dalam
perspektif Allah ialah menunjuk kepada pertumbuhan kualitas (rohani) umat-Nya
secara bersinambung dan juga pertumbuhan kuantitas (iumlah) umat-Nya yang dari
waktu ke waktu terus bertambah. Guna mewujudkan kehendak Allah tersebut, maka
Roh Kudus diutus untuk memperlengkapi umat-Nya dengan kesanggupan dan kemampuan
rohani, sehingga pertumbuhan gereja baik secara internal maupun eksternal dapat
tercapai. Dalam tulisan saya terdahulu sudah saya paparkan dua karunia rohani
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada umat Allah. Pada kesempatan kali ini saya
ingin melanjutkan seri kedua dari pembahasan tentang karunia Roh Kudus dan
pertumbuhan gereja.
3. Karunia iman.
Yunani: πιστις - 'PISTIS', berasal dari verba πειθω - 'PEITHO', "meyakinkan" (orang
lain) termasuk pengertian “menghasut” (Matius 27:20), menaruh harapan,
mengandalkan, menganggap benar, percaya. Kata ini punya makna yang cukup luas
baik dari segi subyektif maupun obyektif namun secara umum bermakna kemampuan
untuk percaya.
Dalam konteks 1 Korintus 12:9, πιστις - 'PISTIS' merupakan salah satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan total atau iman yang menyelamatkan. Karunia “iman” ini adalah iman yang bekerja secara ajaib seperti “iman untuk memindahkan gunung”.
4. Karunia untuk menyembuhkan.
Yunani : ιαμα - 'IAMA', berasal dari verba ιαομαι - 'IAOMAI', "menyembuhkan".
Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati (Matius 4:23-25; 10:1; Kisah Para Rasul 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak χαρισματα - 'KHARISMATA' (dalam perkataan "karunia-karunia") menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah.
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa (1 Korintus 12:11, 30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.
Allah memberikan χαρισματα - 'KHARISMATA', "karunia-karunia", dan bukan ιαματα - 'IAMATA', "kesembuhan-kesembuhan".'IAMATA' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'KHARISMATA'
adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.
Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan kesehatan jasmani dengan memakai sarana adikodrati (Matius 4:23-25; 10:1; Kisah Para Rasul 3:6-8; 4:30). Bentuk jamak χαρισματα - 'KHARISMATA' (dalam perkataan "karunia-karunia") menunjukkan penyembuhan berbagai macam penyakit dan menganjurkan bahwa setiap tindakan penyembuhan merupakan suatu karunia yang khusus dari Allah.
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang istimewa (1 Korintus 12:11, 30), namun semua anggota boleh mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.
Allah memberikan χαρισματα - 'KHARISMATA', "karunia-karunia", dan bukan ιαματα - 'IAMATA', "kesembuhan-kesembuhan".'IAMATA' dapat bermakna obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, sedangkan 'KHARISMATA'
adalah aneka ragam kemampuan untuk menyembuhkan aneka ragam penyakit, dengan atau tanpa obat.
5. Karunia untuk
mengadakan mujizat.
Yunani : ενεργηματα δυναμεων - 'ENERGÊMATA
DUNAMEÔN', dari kata ενεργημα - 'ENERGEMA', "pekerjaan"; Dan δυναμις - 'DUNAMIS', "mujizat". Kata 'DUNAMIS' berasal
dari verma δυναμαι - 'DUNAMAI', "mampu". Semua kata yang
dibentuk dari stem δυνα- ; 'DUNA-' senantiasa berhubungan dengan
kemampuan.
Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal.
Ini merupakan perbuatan-perbuatan kuasa adikodrati yang dapat mengubah tatanan hukum alam yang normal.