Mengalami Lawatan Roh Kudus
Mengalami lawatan Roh Kudus ~ Landasan firman Tuhan untuk tema lawatan Roh Kudus, diambil dari kitab Kisah Para Rasul 4:32-37. Kita kagum dengan cara hidup jemaat mula-mula yang terjadi di Yerusalem. Mereka bukan saja menerima anugerah keselamatan yang mengharukan (dalam kegentaran kebahagiaan yang amat sangat) tetapi mereka juga mengalami perubahan hidup persaudaraan yang tulus dan iklas. Dan itu dimungkinkan karena hati dan budi mereka terkonek dengan sumber api yang sejati yakni Roh Kudus.
Hal tersebut dicatat dalam dua peristiwa besar dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 dan Kisah Para Rasul 4:32-37. Sungguh perubahan kehidupan yang sangat indah. Boom! semua itu bisa terjadi karena lawatan Roh Kudus. Paling tidak dua kali mereka dilawat oleh Roh Kudus.
Yang pertama terjadi saat Pentakosta, dimana mereka berkumpul disuatu tempat, tiba-tiba turun dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi ruangan dimana mereka berkumpul, lalu lidah-lidah seperti nyala api hingap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus (Kis 2:1-13).
Peristiwa yang kedua terjadi setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang yang lumpuh di Gerbang Indah Bait Allah. Orang ini lumpuh sejak lahir dan sudah berusia 40 th. Orang yang disembuhkan itu melonjak kegirangan, memuji-muji Allah dan mengikuti kemana Petrus dan Yohanes pergi. Maka gemparlah seluruh rakyat yang melihat kejadian tersebut dan memuji muji Allah. Maka Petrus kembali betkotbah tentang siapa Yesus dan bagaimana Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
Para imam dan kepala bait Allah serta orang Saduki sangat marah karena pengajaran mereka dan menangkap Petrus dan Yohanes untuk melarang Petrus dan Yohanes berbicara tentang kebangkitan dan tentang kuasa Yesus Kristus. Bayangkan para tua-tua Yahudi, para Imam Besar (Imam besar Hanas dsn Kayafas, Yohanes dan Alexander dan para keturunan imam besar) menggelar sidang untuk mempertanyakan: “Dengan kuasa manakah kamu bertindak demikian?”.
Lalu Petrus yang penuh Roh Kudus menjelaskan kembali tentang siapa Yesus, dengan satu penegasan: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus) sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Terpujilah Tuhan, 5000 orang menjadi percaya. Sejak saat itu kesaksian dari para murid Yesus tak bisa dibendung atau dibungkam lagi. Maka Petrus dan Yohanes dilepaskan. Kumpulan jemaat yang percaya makin besar dan mereka berdoa dengan penuh iman. Mereka meminta secara khusus agar Allah mengulurkan tangan-Nya untuk menyembuhkan orang dan mengadakan tanda tanda dan mujizat mujizat dalam nama Yesus.
Ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Boom! Terjadi lawatan kedua pentakosta, sehingga mereka makin berani memberitakan Firman Allah dengan penuh rasa syukur dan sukacita (Kis 4:31).
Ekspresi yang keluar ketika mengalami lawatan Roh adalah kegembiraan yang meluap dan kegairahan yang tinggi untuk bersekutu dan berbagi kasih setiap hari, sebagaimana yang kita baca dalam Kis 4:32-37). Jika diringkaskan, maka ada 4 peristiwa iman (baca spiritualitas) yang sangat besar terjadi saat itu, yaitu;
Pertama, ada intervensi Allah dengan kehadiran Roh Kudus yang turun dari Surga saat mereka berdoa dan bersekutu. Intervensi Roh Allah ini membuat hati mereka berkobar-kobar merasakan keindahan sentuhan kasih Allah. Muncullah kegairahan dan kehausan rohani yang amat sangat.
Kedua, turun hikmat Allah untuk membuka hati dan pikiran mereka tentang kebenaran Firman Allah yang berfokus pada kebangkitan Yesus Kristus. Itulah sebabnya mereka rindu agar semua orang/ bangsa mengetahui bahwa Yesuslah Juru selamat. Bahwa ada kehidupan dibalik kematian, ada kebangkitan orang mati! Dan hal ini dijelaskan dengan gamblang oleh Petrus dan para murid kepada semua orang yang ada disekitar mereka, termasuk pada para imam dan tua tua Yahudi.
Ketiga, ada kuasa (sign, wonders dan miracles) yang menyertai pemberitaan kabar sukacita (Injil) tsb. Iman dan persekutuan menjadi hidup karena kuasa Allah bekerja menyertai persekutuan dan pelayanan mereka.
Ada kisah yang menarik dibalik teks bacaan kita (Kis 4:32-37), yakni ketika Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir yang berumur 40 th. Mujizat tersebut tak terbantahkan, dan 5000 orang ikut gabung dalam komunitas orang percaya yang hidup dan intim (Kis 4:4)
Keempat, cara hidup umat yang diubahkan. Baik cara hidup sehari hari di rumah masing masing dan juga cara hidup bersama dalam persekutuan jemaat mula mula. Mereka sehati sepikir, sejiwa dan saling berbagi. Pendek kata persekutuan dan pelayanan mereka sangat hidup dan saling menghidupkan. Roh Allah telah bekerja dan terus bekerja dalam persekutuan serta pelayanan jemaat mula mula.
Nah, itulah yang terjadi di jemaaat mula-mula. Jika kita ingin hal itu terjadi dalam komunitas keluarga dan Gereja kita, maka kita memang perlu intervensi Allah. Hanya oleh karena intervensi Allah lewat lawatan Roh Kudusnya, kita bisa mengerti dan dibukakan pengertian kita akan kebenaran Firman Allah. Hidup kita diubahkan, yang lama sudah berlalu dan yang baru telah datang. Muncul kerinduan yang amat sangat untuk bersekutu, berdoa dan saling berbagi. Yang seorang memperhatikan kepentingan yang lain, yang kuat menopang yang lemah dengan kesadaran akan cinta dan kasih sayang.
Apa yang terjadi di jemaat mula-mula juga bisa terjadi pada kita saat ini. Bukan oleh karena kebisaan dan kemampuan kita, tetapi kesadaran akan intervensi Allah dalam hidup dan persekutuan kita. Mari kita berdoa, meminta, mengetuk agar api Roh Kudus turun dan bekerja dan melanda hidup kita dan komunitas Gereja kita, sebab Tuhan Yesus berkata:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7:7-8).
Post a Comment for "Mengalami Lawatan Roh Kudus"