Peranan Roh Kudus Dalam Gereja
Jika diizinkan dengan leluasa, maka Roh Kudus akan
bermanifestasi dalam ibadah untuk menolong kita memahami takhta kasih karunia
dan membuat kita berespons dengan akurat pada Dia yang duduk di takhta yang
maha mulia.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja
peranan Roh Kudus dalam ibadah gereja?” Berdasarkan firman Tuhan dalam KPR
2:1-4; 4:23-31; dan 1 Korintus 14:26-33, maka kita menemukan ada beberapa
peranan Roh Kudus dalam ibadah gereja, yaitu:
1. Roh Kudus menyatakan kuasa Allah dalam ibadah gereja.
Jika kita tidak terbuka pada berbagai manifestasi Roh Kudus
dan menganut prinsip-prinsip yang bertentangan dengan kebenaran, maka Ia tidak
akan memaksa untuk menyatakan kuasa-Nya. Roh agamawi dan pemimpin-pemimpin yang
menolak kepemimpinan Kristus menjadi penghambat setiap gerakan yang diprakarsai
oleh Roh Kudus – Kis 5:28-29.
Secara umum berlaku: Jika kita menganut prinsip bahwa karunia
bahasa Roh sudah berakhir, maka kita tidak akan menerima karunia tersebut dan demikian
pula karunia yang lainnya. Karunia kita alami karena kita punya iman untuk itu
dan Tuhan berkenan menganugerahkannya. Karena itu kita harus menantikan dan
mengizinkan Roh Kudus bekerja di dalam ibadah melalui keterbukaan hati dan
kesiapan mengikuti pimpinan-Nya.
2. Roh Kudus bermanfestasi melalui karunia-karunia dalam
ibadah gereja.
Karunai tertentu tidak nyata dalam ibadah karena tidak
dikobarkan atau diizinkan dan orang-orang yang menerima karunia tersebut tidak
aktif atau tidak menyediakan diri dengan sungguh-sungguh. Karunia manifestasi
Roh Kudus, antara lain: perkataan hikmat, perkataan pengetahuan, membedakan
roh, iman, kesembuhan, mujizat, nubuat, bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh.
Kesembilan karunia manifestasi Roh Kudus ini sehrusnya bekerja di dalam ibadah.
Roh Kudus mengungkapkan hal-hal yang tersebunyi yang harus
dibuang dari hidup kita dan yang harus kita lakukan serta hal-hal yang Tuhan
sudah tetapkan untuk kita alami, melalui karunia-karunia manifestasi Roh Kudus.
3. Roh Kudus mengontrol manifestasi karunia-karunia dalam
ibadah gereja.
Manifestasi karunia-karunia oleh Roh Kudus dalam ibadah
gereja tidak dibiarkan begitu saja. Ada peranan Roh Kudus di dalamnya sehingga
manifestasi karunia-karunia roh dalam ibadah pasti mendatangkan damai sejahtera
dan kemuliaan bagi Allah. Satu, karunia-karunia berlangsung untuk membangun
bukan untuk mempermalukan dan menghancurkan iman seseorang. Dua, hanya nabi
yang diberi wewenang untuk koreksi dan prediksi, itupun harus diuji. Tiga,
harus berlangsung dengan sopan dan teratur. Empat, kita harus menundukkan diri
pada Tuhan dan pada sesama khususnya pada pemimpin agar kita tidak menciptakan
kekacauan. Lima, harus berlangsung di bawah otoritas firman Tuhan dan pemimpin
rohani. Enam, pekerjaan Roh Kudus di akhir zaman adalah penggenapan nubuatan
para nabi di Perjanjian Lama. Tujuh, setiap kita harus memiliki hati yang siap:
rendah hati dan mengutamakan kepentingan bersama dan kepentingan orang lain
lebih utama.
Ibadah bukan ajang untuk kompetisi, bukan untuk pemuasan ego,
tetapi untuk mempermuliakan Tuhan. Jadi, jika kita harus terbuka pada pekerjaan
Roh Kudus, agar hal-hal tersembunyi di dalam hati, di balik penampilan dan yang
menjadi motivasi dalam melayani, diterangi oleh hadirat-Nya yang membuat kita
sadar akan kekurangan tersebut dan memberi kesempatan untuk bertobat agar kita
beribadah dengan akurat dan penyembahan kita menjadi penyembahan sejati karena
sudah dibebaskan dari hati yang cemar dan dari maksud-maksud yang tidak kudus
melalui kerja kuasa Roh Kudus.
Dengan pimpina Roh
Kudus ibadah bernuansa ilahi dan tidak sekedar ritual, kita mengalami
pengungkapan, arahan ilahi, sehingga kita dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak Tuhan dan terus bertumbuh sesuai dengan tuntunan-Nya. Hal-hal yang
tidak berkenan dikoreksi dan hal-hal yang menjadi kehendak Tuhan dikobarkan.
Ibadah menjadi hidup karena suara Tuhan yang segar terdengar dan hadirat-Nya
melalui manifestasi Roh Kudus membawa suasana sorga yang memulihkan dan
memberkati. Amin