Injil Adalah Kekuatan Allah 3
2. Injil adalah pernyataan kebenaran Allah.
Rasul Paulus berkaitan dengan hal itu menulis demikian: "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman" - Roma 1:17. Di dalamnya nyata kebenaran Allah. Kebenaran itu mengandung dua makna, yaitu: pertama, kebenaran yuridis, yang biasa diartikan sebagai adil (tidak berat sebelah - red); kedua, kebenaran moral atau moril, yang biasa diartikan sebagai jujur, setia, tulus dan lurus. Dengan demikian, ketika rasul Paulus menyatakan bahwa "di dalamnya (Injil) nyata kebenaran Allah ...", maka hal itu mempunyai pengertian yuridis dan juga moral atau moril.
Secara yuridis berarti Allah menyatakan manusia itu benar, melalui tindakan Injil, yaitu penebusan oleh Yesus Kristus - 2 Korintus 5:21: "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena (ganti) kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan (karena iman) oleh Allah". Pembenaran secara yuridis itu bukan dalam bentuk memaafkan dan mengampuni karena orang benar akan hidup oleh iman. Jadi, pembenaran secara yuridis menunjuk kepada iman di dalam Yesus Kristus.
Secara moral atau moril berarti Allah menjadikan Injil sebagai norma atau kriteria moral manusia. Artinya, Injil adalah norma etik dari setiap orang percaya. Bahkan, Injil adalah sumber hukum dari segala sumber hukum, sumber undang-undang dari segala undang-undang. Injil adalah ukuran mutlak dan tertinggi dari hukum moral manusia. Injil adalah kekuatan Allah untuk mengukur segala bentuk kehidupan manusia. Injil adalah "batang penggaris" untuk mengukur bengkok lurusnya segala perbuatan atau tindakan manusia. Injil juga adalah "batu duga" untuk mengukur dangkal atau dalamnya hati dan iman manusia.
Baca juga bahan khotbah Kristen ini: NILAI ESENSI DALAM PERJAMUAN KUDUS.
Post a Comment for "Injil Adalah Kekuatan Allah 3"