Hasil Tindakan Allah Menyelamatkan Kita
Hasil tindakan Allah menyelamatkan kita. Menurut Alkitab kita adalah
orang-orang durhaka. Rasul Paulus menulis demikian: “Karena waktu kita masih
lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang
ditentukan oleh Allah” – Roma 5:16. Kata “durhaka” menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia didefinisikan sebagai: “ingkar
thdap perintah (Tuhan, orang tua); tdk setia kpd kekuasaan yang sah”. Durhaka
artinya sikap pemberontakan dari seseorang terhadap pihak yang mengayomi,
memelihara dan melindungi kehidupannya.
Cerita anak durhaka yang
paling popular di Indoenesia ialah Malin Kundang. Cerita Malin Kundang ini berasal dari
Sumatera Barat. Malin Kudang berpamitan kepada ibundanya untuk merantau ke
Jakarta. Setelah beberapa waktu lamanya, ia berhasil, sukses, menikah dan
sangat terkenal. Ketika ibunya datang untuk bertemu dengannya dan waktu bertemu
dengan ibunya, ia mengatakan bahwa ia tidak kenal ibunya. Dan ibunya berdoa
mengutuki anaknya itu, dan anaknya itu menjadi batu.
Menurut Alkitab kita adalah
orang-orang durhaka. Tapi kita bersyukur bahwa Allah mengasihi kita. Kita bersyukur
bahwa Allah kita tidak sama dengan mamanya Malin Kundang yang main kutuk saja. Coba
saja Allah seperti mamanya Malin Kudang yang main kutuk saja, kita semua pasti
jadi batu. Jadi, menurut Alkitab, ketika kita masih lemah, masih hidup dalam
dosa, masih menjadi org durhaka, Kristus sudah mati untuk menghapus kutuk dosa
itu.
Memang bagi banyak orang,
konsep penebusan dosa yang dilakukan oleh Kristus itu tidak masuk akal atau
tidak rasional. Mengapa mereka mengatakan demikian? Karena konsep dosa dalam
teologi Kristen tidak sama dengan konsep dosa dalam teologi agama lain.
Konsep dosa dalam teologi
agama lain, yaitu bahwa dosa itu adalah setumpuk perbuatan jahat. Dan karena
dosa itu setumpuk perbuatan jahat, maka menurut teologi agama lain dosa bisa
dihapus dengan setumpuk perbuatan baik. Namun, dosa dalam teologi Kristen
bukanlah setumpuk perbuatan jahat, tetapi status manusia di hadapan Allah. Dalam
teologi Kristen, dosa sangat serius. Dosa itu adalah tindakan manusia yang
memberontak terhadap otoritas dan kekuasaan Allah.
Ketika Adam dan Hawa jatuh
ke dalam dosa, Alkitab tidak mengatakan Adam dan Hawa berbuat dosa, tapi Adam
dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dan semenjak Adam dan Hawa menjadi org berdosa, maka
seluruh keturunannya juga adalah org berdosa. Jadi,
kalau dosa itu hanya setumpuk perbuatan jahat, Yesus tidak usah mati, karena
manusia bisa bayar dengan amalnya sendiri. Menurut Alkitab, dosa bukan setumpuk
perbuatan jahat, tapi status manusia di hadapan Allah. Itu
sebabnya dikatakan bahwa, “ketika kita masih lemah, masih berdosa, Yesus
Kristus sudah mati untuk kita.
Pertanyaan penting yang hrus
diajukan ialah: “Apa hasil dari tindakan Allah menyelamatkan kita?” Berikut
beberapa hasil dari tindakan Allah menyelamatkan kita.
1.
Hidup dalam damai sejahtera.
Rasul Paulus menulis
demikian: “Sebab itu, kita yang
dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh
karena Tuhan kita, Yesus Kristus” – Roma 5:1. Kata “damai sejahtera” dalam
bahasa Ibrani ialah “shalom” dan dalam bahasa Yunani ialah “eirene”.
Ketika Allah menyelamatkan
kita melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib, maka kita hidup dalam damai
sejahtera. Hidup dalam damai sejahtera artinya hidup yang sudah dipulihkan. Relasi
kita dengan Allah, dengan diri sendiri, dengan sesama dan dengan lingkungan
sudah dipulihkan. Itulah hasil dari tindakan Allah menyelamatkan kita.
2. Hidup dalam kasih
karunia.
Rasul Paulus menulis
demikian: “Oleh Dia kita juga beroleh
jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita
berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah” –
Roma 5:2. Di dalam Perjanjian Lama, umat Israel ketika beribadah kepada
Allah, mereka tidak bisa masuk ke ruang kudus, apa lagi ke ruang maha kudus. Umat
Israel hanya boleh menghadap Allah sampai di belataran bait suci. Seluruh korban
pendamaian, korban penghapus dosa diserahkan kepada para imam di pelataran bait
suci. Umat hanya boleh meletakan tangan di atas kepada korban-korban itu
sebagai lambang bahwa semua dosa mereka ditimpakan kepada anak domba yang tidak
bercacat. Anak domba itu dibawa ke ruang kudus oleh para imam dan imam besar
membawa darah korban itu ke ruang maha kudus dan mempersembahkan kepada Allah.
Tetapi setelah Yesus mati di
atas kayu salib, semua korban di dalam Perjanjian Lama tidak lagi berguna
karena pengorbanan Yesus di atas kayu salib sebagai korban penebus dosa sudah
memuaskan keadilan Allah. dan kita yang percaya dan menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, kita memiliki akses langsung ke ruang
maha kudus, ke dalam kasih karunia Allah, sehingga kita bisa mendapatkan
pertolongan-Nya yang kita butuhkan dalam hidup ini. Itulah hasil dari tindakan
Allah menyelamatkan kita, kita hidup dalam kasih kasrunia.
3. Kita hidup dalam
pengharapan.
Rasul Paulus menulis
demikian: “Dan bukan hanya itu saja. Kita
malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa
kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita” – Roma 5:3-5. Apapun yang terjadi di dalam hidup
kita, kita tidak mudah kecewa, tidak mudah putus asa dan tidak mudah menyerah
karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus. Roh
Kuduslah yang akan menghibur dan menguatkan kita ketika menghadapi beragam
pergumulan dalam hidup ini. Pengharapan berkaitan dengan janji. Allah sudah
berjanjia bahwa Ia ada bersama dengan kita. Yesus menegaskan bahwa Ia menyertai
kita sampai kepada akhir zaman. Itulah hasil dari tindakan Allah menyelamatkan
kita, yaitu kita hidup dalam pengharapan dan pengharapan kepada Tuhan tidak
pernah mengecewakan kita. Baca juga bahan khotbah kristen ini: ARTI PERSEMBAHAN SULUNG DALAM KRISTEN.
Post a Comment for "Hasil Tindakan Allah Menyelamatkan Kita"