Translate

Riwayat Pekerjaan Penyelamatan Allah

Riwayat pekerjaan penyelamatan Allah ~ "Ingatlah kepada zaman dahulu kala. Perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu. Tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu" - Ulangan 32:7. 

 Kitab Ulangan berisi tiga khotbah perpisahan yang merupakan pesan terakhir dan nasehat Musa kepada bangsa Israel di akhir 120 tahun hidupnya yang luar biasa. Dia berbicara di dataran Moab pada hari pertama bulan kesebelas di tahun ke 40 pengembaraan di padang gurun sekitar 2 bulan 10 hari sebelum mereka memasuki Kanaan dengan rasa haru (Ul. 1:3-5). 

Pendengar utama khotbah ini adalah generasi kedua bangsa Israel yang lahir di padang gurun setelah keluar dari Mesir karena seluruh generasi pertama telah mati sebelum menyeberangi sungai Zered (Ul. 2:13-15). Musa berkhotbah dengan hati yang sungguh-sungguh agar generasi kedua ini dapat menjadi sebuah generasi yang beriman dan yang tetap menaati firman Allah, bahkan setelah memasuki Kanaan. 

1. "Zaman Dahulu Kala" sebagai Sejarah Penyelamatan dari Allah 
Bahasa Ibrani untuk "Zaman Dahulu Kala" adalah yemot olam. Kata ini tidak semata-mata menunjukkan sejarah yang telah lampau, tetapi sebuah sejarah yang ditandai oleh penggenapan firman Allah dan janji-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. 

Dua kata Ibrani yang menyusun ekspresi zaman dahulu kala adalah yemot, bentuk jamak dari yom yang berarti hari dan olam yang berarti untuk selama-lamanya. Maka "Zaman Dahulu Kala" menjangku sampai "zaman pubakala". 


Oleh karena itu, zaman dahulu kala mencakup jangka waktu yang panjang. Hal ini meliputi sejak pada mulanya dan mencakup seluruh masa pekerjaan penyelamatan dari Allah yang telah berlangsung. "Zaman Dahulu Kala" yang harus diingat mereka, yaitu apa yang dipikirkan oleh Musa, adalah kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden, pembunuhan kejam oleh Kain dan perbuatan-perbuatan tidak beriman dari keturunannya, kehidupan penuh dosa dan kejahatan zaman Nuh, pembangunan Menara Babel dan keangkuhan manusia, Perjanjian Suluh yang dibuat Allah dengan Abraham di Kejadian pasal 15, perbudakan bangsa Israel di Mesir selama 430 tahun. eksodus yang mulia bangsa Israel setelah dibebaskan dari Mesir, dan 40 tahun pencobaan di padang gurun. 

Allah melaksanakan pekerjaan penyelamatan tanpa henti meskipun manusia terus-menerus berbuat dosa sejak kejatuhan dan pengusiran dari Taman Eden sampai hari ini. Jadi, zaman dahulu kala adalah "hari-hari dan tahun-tahun sejarah yang ditandai oleh kasih-Nya yang membara dan air mata-Nya'. 

Nabi Yeremia menunjuk pada "zaman dahulu kala" tersebut sebagai "jalan-jalan yang dahulu kala" dan "jalan yang baik" (Yer.6:16). "Jalan yang baik" adalah jalan iman dari orang-orang yang mempercayai janji tentang Mesias dan yang sedang menggenapi janji tersebut. 

"Jalan yang baik" adalah jalan kesengsaraan yang harus dilewati sambil mengalami segala penderitaan yang datang pada saat berjuang melawan kejahatan untuk mempertahankan kebaikan (Ibrani 11:36). Akan tetapi, syukur kepada Tuhan sebab berkat kedamaian sejati telah dijanjikan di jalan ini sebagai upahnya (Yer.6:16b). Kita harus mengingat peristiwa-peristiwa zaman dahulu kala, jalan yang baik, jejak-jejak kasih Allah yang membara, air mata dan antusiasme-Nya. 

2. "Ingatlah" sebagai Bentuk Keterikatan Sejarah Penyelamatan dari Allah 
Dalam bahasa Ibrani, "ingatlah" adalah "zakar". Kata ini berarti "mengenang" (Kel.13:3); "mempertimbangkan" (Ayub 7:7); "mengingat kembali" (Mzm.63:7); "berpikir dalam terang masa depan" (Yes.47:7); dan "mengingatkan". Kata kerja "ingatlah" muncul 15 kali di dalam kitab Ulangan. Manusia memiliki "kecenderungan untuk mudah melupakan". 

Maka setelah waktu berlalu sangat lama atau ketika generasi-generasi berganti, mereka melupakan bahkan peristiwa-peristiwa yang sangat penting. Tidak dapat disangkal bahwa sejarah bangsa Israel penuh dengan peristiwa yang terlalu memalukan untuk diingat kembali. Akan tetapi, melalui Musa dan nabi-nabi yang dikirimkan di setiap zaman, Allah berkali-kali berfirman kepada bangsa Israel untuk "mengingat masa lalu perbudakan mereka di Mesir". 

Selanjutnya, Allah telah memerintahkan mereka untuk mengingat bagaimana Allah membuat mereka menderita di padang gurun (Ul.8:2; 9:7) karena bangsa-bangsa yang dengan mudah melupakan masa-masa penderitaan mereka akan mengalami penderitaan yang lebih besar lagi di masa depan. Allah tidak hanya memerintahkan bangsa Israel untuk "mengingat" dan kemudian Dia hanya berdiam diri. 

Allah menetapkan berbagai benda sebagai peringatan-peringatan kepada umat-Nya. Bentuk kata benda dari kata kerja ingatlah (zakar) adalah zikkaron yang berarti "benda peringatan" atau "sesuatu hal untuk mengingatkan". Allah telah memberikan banyak benda peringatan dan hari peringatan agar "zaman dahulu kala" dijaga sebagai "ingatan" yang tidak akan dilupakan untuk selama-lamanya. Antara lain: 

pertama, Allah menetapkan berbagai "hari peringatan (Memorial Day)" untuk memperingati peristiwa-peristiwa besar yang bersejarah. Tiga perayaan besar yang penting dan yang harus dijaga umat Israel adalah hari raya Paskah, hari raya Tujuh Minggu dan hari raya Pondok Daun (Kel.34:22-23; Ul.16:16). 

Ketiga perayaan besar tersebut diberikan kepada bangsa Israel untuk mengingat kasih karunia penebusan yang besar dan ajaib yang telah dilimpahkan Tuhan di sepanjang sejarah bangsa Israel. Selanjutnya, Allah memerintahkan mereka untuk menjaga kekudusan hari Sabat-Nya (Kel.31:13; Yeh.20:12,20); 

kedua, Allah memerintahkan mereka untuk melestarikan benda-benda tertentu sebagai "benda peringatan" dari suatu lokasi sejarah di mana Dia ikut campur tangan dalam sejarah umat manusia. Pada akhirnya, "Ingatlah zaman dahulu kala" berarti kita harus menyadari bahwa meskipun zaman dahulu kala adalah sejarah penderitaan dan pencobaan, di dalam sejarah tersebut terkandung kasih yang membara dari Allah serta kasih karunia-Nya, dan kita juga harus memahami dengan mendalam akan penyelenggaraan penebusan yang mengagumkan dari Allah.

Post a Comment for "Riwayat Pekerjaan Penyelamatan Allah"