Allah Sebagai Pemelihara Hidup Kita
Allah
sebagai pemelihara hidup kita ~ Allah akan mencukupi
kebutuhan-kebutuhan kita. Jika Anda menganggap hal itu suatu kebodohan, maka
itu merupakan kebodohan yang berbahagia! Karena Allah tidak pernah gagal. Betapa
berbahagianya menjadi miskin dan di dalam kemiskinan itu mengenal Allah sebagai
Allah yang tidak pernah gagal.
Orang kaya tidak tahu apa yang
hilang. Sesungguhnya merekalah yang miskin. Mereka tidak pernah mengalami apa
yang Allah dapat lakukan bagi mereka. Apakah Anda telah mengalami pemeliharaan
Allah? Bagaimana Anda bisa bersyukur di dalam Allah bila Anda tidak tahu
seperti apa rasanya mempunyai Allah sebagai Pembela, Penopang Anda, Pemelihara
Anda dan Kekuatan Anda?
Percaya
kepada Allah sebagai penopang
Allah membawa kita melalui
berbagai tahap latihan. Dengan kata lain, Allah tidak pernah akan memberi tugas
kepada Anda tanpa memberi kekuatan untuk menyelesaikannya. Kadang-kadang karena
lelah seluruh dada saya terasa sesak, saya hanya perlu berkata, “Tuhan, aku
percaya bahwa Engkau dapat menolongku menyelesaikan program pelayanan ini. Aku
tidak tahu bagaimana aku bisa bertahan, tetapi jika aku harus mati pada
akhirnya, paling tidak tolong aku menyelesaikannya sampai hari terakhir. Itulah
yang akan menjadi pujian bagi-Mu dan kemuliaan-Mu.” Betapa indahnya bahwa Dia
menolong kita sampai selesai.
Jadi, saya ini miskin, dalam
semua artinya; bahkan secara fisik. Dari segi kesehatan, terpujilah Allah. Saya
begitu miskin – miskin secara fisik — sehingga setiap hari saya harus
bergantung kepada kekuatan-Nya untuk memberitakan firman-Nya.
Percaya
kepada Allah sebagai pembela
“Berbahagialah orang miskin.”
Kemiskinan ini dapat ditemukan di sepanjang Khotbah di Bukit. Di Mat. 5:38 dan
selanjutnya, kita menemukan kemiskinan orang yang tidak membalas kekerasan,
yang bila ia ditampar – dalam kelembutan hatinya – dengan kerendahan hati hanya
memberi pipinya yang lain.
Namun Tuhan berkata, “Tidak, Aku yang
menjadi pembelamu. Bila mereka menampar kamu, Aku, Tuhan, akan membalas.”
Saya menjadi miskin sampai Dia menjadi Pembela saya; saya bahkan tidak lagi
membela diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi menteri pertahanan untuk
diri saya sendiri. Menteri pertahanan saya telah dipecat dari kabinet saya.
Menteri keuangan saya juga dibatalkan. Semuanya sudah tidak ada lagi. Sekarang
saya hanya mempunyai satu Raja. Dia adalah Raja. Dia adalah menteri luar
negeri. Dia menteri kehakiman. Dia menteri pengadaan, menteri keuangan, segala
sesuatunya. Saya sekarang harus bergantung kepada-Nya untuk segala
sesuatu.
Kecuali Anda bisa menerima
pernyataan kunci yang memulai Khotbah di Bukit, Anda tidak bisa menerima apapun
dari Khotbah di Bukit. Tidak ada sesuatu pun dalam Khotbah di Bukit yang bisa
Anda terima, bukankah begitu? Jujurlah terhadap dirimu sendiri. Anda merasa
jijik dengan itu. “Berilah juga pipi kirimu”. Tuhan berkata, “Tidak. Aku akan
membalas. Percayalah kepada-Ku.” Bagi manusia yang alamiah hal itu tidak dapat
diterima. Apakah Anda bisa terima?
Mempunyai
iman dan tidak mengumpulkan harta di bumi
Hal yang sama dapat dilihat
di Mat. 6:19, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi.” Anda berkata, “Jika
aku tidak mengumpulkan harta, bagaimana aku hidup kalau aku tidak mempunyai
pekerjaan, kalau aku pensiun, kalau aku sakit? Bagaimana aku akan hidup?” Yesus
memberitahu kita, “Pandanglah pada Allah. Dia akan memenuhi
kebutuhan-kebutuhanmu. Apakah kamu melihat burung di udara? Bapa di surga yang
memberi mereka makan. Apakah kamu melihat bunga di ladang? Allah yang
mendandaninya. Allah akan memberi terlebih daripada itu untuk kamu. Percayakah
kamu kepada-Nya?”
Semuanya berkaitan dengan
iman – iman untuk percaya kepada Allah untuk membela Anda, iman untuk percaya
kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Anda. Bagaimana bila Anda
diperlakukan tidak baik oleh orang lain? “Janganlah menghakimi.” Biarkan Allah
untuk menghakimi. Anda difitnah, Anda diumpat, Anda diperlakukan tidak benar.
Tidak apa. “Janganlah menghakimi”. Biarkan Dia yang menghakimi. Oh,
panggilan menjadi murid – betapa agung panggilan itu!
Post a Comment for "Allah Sebagai Pemelihara Hidup Kita"