PENTINGNYA KORBAN PENDAMAIAN OLEH KRISTUS
Pentingnya korban pendamaian
oleh Tuhan Yesus (paskah kristen), sesungguhnya di dasarkan pada dua hal yang paling mendasar
dalam teologi Kristen (paskah kristen). Kedua hal mendasar dimaksud yaitu: pertama, karena Allah itu
Mahasuci, butuh penyelesaian secara tuntas, maka korban Tuhan Yesus dalam hal ini paskah Kristen sangat dibutuhkan; kedua, karena manusia sudah jatuh dalam dosa, sehingga tidak bisa
menyelamatkan diri dari murka Allah. Dalam kedua hal itulah terdapat urgensi paskah kristen bagi kita. Hubungan antara Allah dan manusia telah
dirusak oleh dosa. Hati nurani kita menyadarkan kita akan dosa-dosa kita dan
pelanggaran-pelanggaran kita terhadap hukum Allah.
1.
Kesucian Allah menuntut korban pendamaian
Allah yang suci tidak dapat
melihat dosa dan Ia menuntut hukuman atas dosa itu. Dalam Perjanjian Lama
kesucian Allah diutamakan. Pentingnya kesucian Allah terlihat dalam segenap
hukum yang terdapat dalam Kitab Imamat, dan dalam hal manusia tidak boleh masuk
ke dalam tempat kudus di dalam Kemah Suci, dan dalam hal dituntut korban darah
dari orang berdosa. Manusia hanya dapat menghampiri Allah dengan korban darah.
Hukum Allah telah dilanggar
oleh manusia, dan itu membawa hukuman mati atasnya. Hukum Allah terdiri dari
dua bagian, yaitu hukum tentang hal yang baik dan jahat (hukum moral), dan
hukum adat-istiadat. Hukum adat-istiadat dapat juga disebut hukum Imamat, yaitu
hukum-hukum dari Kitab Imamat mengenai kebersihan diri, benda-benda,
binatang-binatang dan makanan.
Dalam hukum tentang hal yang
baik dan jahat terlihat gambaran sifat Allah yang suci. Hal ini terdapat dalam
Sepuluh Hukum Allah, dan dalam khotbah Tuhan Yesus di atas bukit (pasal Matius
5:1-7:28), dan dalam Hukum Baru yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita (Yohanes
15:12). Hukum tentang hal yang baik dan yang jahat adalah hukum yang penting
dan tetap, dan untuk semua manusia. Kita manusia yang berdosa, telah melanggar
hukum tentang hal yang baik dan jahat itu sehingga membawa hukuman mati atas
kita.
Hukum adat-istiadat
(pasal-pasal Imamat 11:1-15:33) hanya bagi kaum Israel dan tidak tetap.
Sebenarnya Tuhan Yesus dalam Injil-Nya telah menggenapkan (menyempurnakan)
hukum tentang hal yang baik dan yang jahat, tetapi Ia telah membatalkan hukum
adat-istiadat, Roma 10:4; Kisah 10:9-16; 1Timotius 4:1-5.
Hukum Taurat sebagai suatu
jalan keselamatan telah dihapuskan oleh Yesus Kristus. Hukum Kristus lebih
tinggi dari hukum Taurat dan menggantikan Taurat itu. Perjanjian Baru adalah
hukum bagi orang Kristen.
2.
Dosa manusia menuntut korban pendamaian
Kalau orang tidak mengerti
tentang dosa tentu ia tidak akan mengerti tentang pendamaian. Kalau orang hanya
memandang enteng akan dosa, tentu ia juga akan memandang enteng akan korban
pendamaian Yesus Kristus.
Dosa bukan hanya suatu
kelemahan manusia, bukan hanya suatu penyakit, bukan hanya kesalahan terhadap
manusia, tetapi dosa adalah durhaka kepada Allah, bersalah kepada Allah,
perlawanan terhadap Allah, dan perseteruan dengan Allah; oleh sebab itu dosa
harus dihukum, dan yang berdosa tidak lepas dari akibat dosa, yaitu hukuman.
Dalam Alkitab diajarkan
bahwa dosa mendatangkan murka Allah ke atas kita, membawa kebinasaan yang kekal
bagi kita. Kita harus memandang dosa sebagaimana Allah memandangnya, barulah
kita akan membenci dosa. Berhubung dengan kesucian Allah dan dosa manusia,
bagaimanakah rahmat Allah dapat dinyatakan supaya kesucian dan kebenaran Allah
tidak dihina?
Jawaban persoalan itu
terdapat dalam korban pendamaian Yesus Kristus. Tuhan Allah telah menjatuhkan
hukuman atas segala dosa manusia kepada Yesus Kristus yang telah menjelma
menjadi manusia. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menanggung hukuman itu sebab
hanya Dialah manusia yang benar-benar suci. Memang Tuhan Allah menuntut supaya
korban pendamaian itu semata-mata suci. Kesucian dan kebenaran Allah hanya
dapat dipuaskan melalui hukuman yang dijatuhkan ke atas seorang manusia yang
suci yang menjadi pengganti manusia, lalu Tuhan karena kasih-Nya kepada manusia
memancarkan rahmat-Nya yang besar ke atas orang yang berdosa asalkan mereka
bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai korban pendamaian. Dapat juga
dikatakan bahwa keadaan orang berdosa memerlukan suatu korban pendamaian sebab
ia telah hilang di dalam dosanya dan kelak akan binasa. Lihat Efesus 2:12 dan Lukas
19:10.
Lagipula hati nurani manusia
yang berdosa hanya dapat disucikan oleh korban pendamaian. Apabila beban dan
tanggungan yang berat menindih kita, bagaimana kita dapat melepaskannya? Hanya
dengan menyadari bahwa Yesus Kristus telah menanggung beban dosa kita yang
percaya akan Dia. Nubuat dalam Alkitab menuntut agar korban pendamaian
digenapi. Dalam Alkitab dinubuatkan bahwa Yesus Kristus, Mesias yang Benar,
akan merasai sengsara maut karena manusia, dan hal itu harus digenapi, dan
sudah digenapi. Lihat Lukas 24:25-27,44; Yesaya 53:1-12, dan pasal-pasal Mazmur
22:1-31; 69:1-36. Baca juga bahan khotbah Kristen ini: KUALITAS HIDUP DI DALAM KRISTUS.
Post a Comment for "PENTINGNYA KORBAN PENDAMAIAN OLEH KRISTUS"