Translate

Bagaimana Cara Melawan Roh Pasif Part 1

Bagaimana cara melawan roh pasif – Dalam pelayanan saya diberbagai gereja, baik di kota maupun di pedesaan, sering saya mendengar keluhan dari beberapa hamba Tuhan (termasuk para pemimpin gereja) yang menceritakan tentang bagaimana jemaat yang dilayani dan dipimpin begitu pasif, sulit untuk digerakkan agar mau terlibat di dalam pelayanan dan tidak bergairah dalam beribadah. 

Juga sebaliknya saya mendengar keluhan jemaat yang mengeluhkan tentang bagaimana pemimpin mereka enggan berubah, terjebak dalam zona nyaman, tidak kreatif, monoton dan pasif, sehingga gereja tidak mengalami kemajuan yang signifikan, tidak bergairah dan bahkan terus merosot. Tentu hal tersebut menjadi pergumulan tersendiri baik bagi jemaat maupun bagi pemimpin. 

Dikatakan demikian, karena rasa pasif bila tidak ingin dikatakan sifat pasif begitu kuat mempengaruhi pola pikir, pola kerja dan pola aksi dari semua elemen dalam gereja. Itu sebabnya dibutuhkan suatu sikap yang tahu bagaimana cara melawan roh pasif itu. Bila tidak, maka akan terjadi pergolakan di dalam gereja dan bisa berujung kepada perpecahan.


Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sikap mental positif dari semua elemen dalam gereja untuk segera melawan roh pasif tersebut karena roh pasif itu sumbernya dari Iblis yang tidak menginginkan pekerjaan Tuhan berkembang melalu keterlibatan semua elemen dalam gereja. Jadi, kita harus tahu  bagaimana cara melawan roh pasif sehingga semua elemen dalam gereja dapat bergerak dan bangkit untuk menjadi pelaku dari firman Tuhan dalam totalitas kehidupan kita.



Tentang kata "pasif".
Arti kata pasif menurut Dictionary.com, yaitu: tidak bereaksi dengan jelas (terang-terangan) terhadap sesuatu; tidak berpartisipasi secara aktif; tidak memperlihatkan reaksi yang dapat dilihat atau menunjukkan partisipasi yang aktif terhadap sesuatu; diam, tak bergerak, tidak ada mobilitas (tidak "mobile"); tanpa kehidupan; statis, tak beroperasi, tidak aktif. 

Selain pengertian tersebut, secara rohani orang yang pasif adalah orang yang tidak agresif di dalam Tuhan, yang rohnya tidak menyala-nyala, suam-suam kuku, lamban atau tidak bereaksi, tidak peka dalam hubungannya dengan Tuhan, toleran terhadap ketidakbenaran, kefasikan, dan kepalsuan.

Menaklukkan roh pasif.
Kita tidak dapat membiarkan diri untuk bersikap pasif. Karena kepasifan bukanlah kondisi yang normal. Kita akan tertinggal dan ditinggalkan gerakan Allah terkini bila kita terus menerus berada dalam keadaan pasif. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menaklukkan roh pasif.

Pertama, menginjili. Dalam suratnya kepada jemaat di kota Efesus, rasul Paulus menulis demikian: “Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera” – Efesus: 6:15. Salah satu cara untuk mengusir roh pasif adalah dengan melakukan penginjilan kepada jiwa-jiwa baru yang belum mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. 

Salah satu cara yang membuat roh kita bangkit kembali dan menyala-nyala adalah dengan membawa jiwa-jiwa baru kepada Tuhan. Ketika kita menginjil, kita membagikan kehidupan kepada orang lain. Ketika kita memberikan diri untuk menginjil, maka kita akan menerima sesuatu yang baru dari Tuhan, sehingga roh kita disegarkan dan dipertajam kembali.


Kedua, lawan roh pasif itu. Dalam suratnya kepada jemaat di kota Efesus rasul Paulus menulis demikian: “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” – Efesus 6:11. Jangan sekali-kali membiarkan roh pasif tumbuh dan berkembang di dalam hidup kita. Lawan roh pasif itu dengan selengkap senjata Allah. Jangan biarkan kenyamanan menguasai hidup kita. Kita diperintahkan untuk melawan musuh kita, bukan membiarkannya menguasai dan mengendalikan hidup kita - 1 Petrus 5:8-9.

Ketiga, perbaharui roh kita setiap hari. Orang pasif tidak akan memberi respons terhadap perkara-perkara rohani. Secara natural respons manusia akan menurun dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, roh kita harus selalu dipermuda setiap hari. Perhatikan apa yang dikatakan Kaleb dalam Yosua 14:10-11: 

“Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk”

Kaleb tetap kuat dan responsif. Bahkan pada usia 85 tahun Kaleb meminta tanah Hebron yang dihuni para raksasa, yakni orang-orang Enak. 

Kaleb memperbarui rohnya dengan mencari tantangan yang besar dengan menghendaki kota-kota besar dan berkubu di tanah pegunungan. Usia lanjut tidak menghalanginya untuk mendapatkan tempat tinggal yang diidamkannya. 

William Bernbach pernah mengatakan demikian, "Di dunia yang sangat nyata ini, kebaikan tidak menghalau kejahatan. Kejahatan tidak menghalau kebaikan. Namun, yang bersemangat, menggeser yang pasif". Berikan respon yang segar terhadap kebenaran firman Tuhan yang kita baca dan dengar setiap hari, maka kita akan mendapatkan pencerahan. 

Thomas Merton menulis pengalaman dan perasaannya, ketika membaca Alkitab demikian, "Dengan membaca Alkitab saya sangat diperbarui sehingga seluruh alam nampak menjadi baru. Langit nampak menjadi jernih, biru muda. Pepohonan menjadi lebih hijau segar. 

Seluruh bumi dipenuhi kemuliaan Allah dan hati saya dipenuhi api dan musik". Jadi, membaca dan mendengarkan firman Tuhan dapat menjernihkan hati dan pikiran kita, sehingga dapat melihat segala sesuatu dari perspektif yang baru. 

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Korintus menulis demikian: Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah  kami dibaharui  dari sehari ke sehari” - 2 Korintus 4:16. Roh yang diperbaharui dari sehari ke sehari, akan memampukan kita untuk merebut janji dan destiny Tuhan di dalam hidup kita.

Post a Comment for "Bagaimana Cara Melawan Roh Pasif Part 1"