Translate

2 Cara Menjadi Bapa Yang Baik Bagi Keluarga

2 cara menjadi bapa yang baik bagi keluarga ~ Landasan firman Tuhan untuk topik menjadi ayah yang baik  diambil dari kitab Mazmur. Beginilah firman Tuhan: “Seperti seorang ayah menaruh belas kasihan kepada anak-anaknya, demikian pula Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103: 13).

 Baca juga ini: Kemuliaan Bagi Allah Dan Damai Sejahtera Di Bumi

Pembaca yang budiman, awal renungan hari ini, saya ingin bertanya kepada Anda sebuah pertanyaan untuk direnungkan para pembaca setia renungan blog ini khususnya  para suami dan bapak. Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah: Sebagai seorang suami dan ayah, apakah Anda sudah menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri, anak, dan orang tua Anda? Coba pikirkan baik-baik pertanyaan ini.

 

Harus diakui bahwa saat ini seluruh dunia sedang mengalami krisis mengenai citra atau figur ayah, baik dalam konteks sekuler maupun dalam konteks dunia spiritual.

 Hal inilah yang menyebabkan banyak di antara kita yang tidak memiliki sosok ayah yang dapat menjadi teladan, panutan dan panutan bagi kita.

 


Karena kita tidak mempunyai teladan yang baik,  kita tidak bisa serta merta menjadi teladan yang baik. Dan hal ini dapat terus diwariskan dari  generasi ke generasi.

 Namun kini Tuhan ingin mengembalikan sosok ayah dalam keluarga kami dan Gereja Tuhan. Jika kita melihat  firman Tuhan, salah satu gelar yang  Yesus miliki adalah “Bapa yang Kekal” (Yesaya 9:5). Ini tidak berarti Yesus adalah Allah Bapa.

Yesus dalam kedudukan Tritunggal tetaplah Allah Anak, namun Yesus adalah wakil pribadi Allah Bapa di dunia ini.

 Baca juga ini: Menjadi PSK Itu Rasanya Gimana Ya?

Mengapa? Karena manusia tidak bisa melihat Tuhan Bapa. Kita hanya dapat mengenal pribadi Allah Bapa melalui Yesus, karena Allah Bapa dan Yesus adalah satu (Yohanes 10:-30; Yohanes 14:-9; Kolose 1:-19). Dalam hidup ini, kita mungkin belum mempunyai gambaran seorang ayah, namun kita tetap bisa mengenal gambaran seorang ayah melalui Yesus.

Kalimat tanya: “Lalu bagaimana menjadi ayah yang baik?”.

Kalimat peralihan: Berdasarkan kebenaran firman Tuhan, maka ada beberapa cara menjadi suami dan ayah/ bapa yang baik, yaitu:

 Satu, sang Ayah mencintai “istrinya”.

Dalam (Efesus 5:-25) dikatakan bahwa Yesus mengasihi umat-Nya yang tidak lain adalah Gereja Tuhan. Dan Yesus mengasihi Gereja Tuhan dengan kasih  yang lembut, yang diungkapkan melalui pengorbanan untuk menyelamatkan kita.

Tujuan  suami  hanya satu, yaitu menyelamatkan keluarganya, tidak hanya secara materi tetapi juga  rohani. Sang suami harus  seperti Nuh yang menyelamatkan seluruh keluarganya selamanya.

 Baca juga ini: Memahami Rencana Tuhan Dengan Pola Pikir Yang Benar

Menjadi seorang suami berarti bersedia membayar harganya! Dan itu dilakukan karena cinta. Apa itu cinta? Definisi kasih yang mendalam (1 Korintus 13: 4-7) dimulai dengan kata “sabar” dan diakhiri  dengan kata “sabar”. Jadi cinta bisa diakhiri dengan kesabaran.

 

Suami harus bersabar terhadap istrinya sebagaimana Kristus  mengasihi kita. Selanjutnya dalam (Kejadian 25:-21) juga disebutkan bahwa cinta berdoa. Suami yang selalu mendoakan istrinya akan melihat kekuatan doa agar keluarga terus diberkati oleh Yesus.

 

Dua, seorang ayah menyayangi anak-anaknya.

Tidak ada ayah yang tidak mengasihi anak-anaknya, tetapi ada kalanya ayah menyakiti anak-anaknya dengan perkataan atau perbuatan (Kolose 3:-21).

 Oleh karena itu kita ingin mengetahui sikap Allah Bapa terhadap Yesus, Anak-Nya, dalam (Matius 3: 17).

 Baca juga ini: Menjadi Pembawa Pengaruh Positif

Ketika Yesus dibaptis, sebuah suara dari surga berkata: “Inilah Putraku yang terkasih, kepadanyalah aku berkenan. Saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Memang  tidak mudah  menjadi ayah yang baik bagi anggota keluarga Kristen. Tapi kalau kita sungguh-sungguh berusaha, kalau kita yakin dengan harapan, tidak ada yang mustahil.

 

Jika saat ini kita banyak mengucapkan kata-kata kasar seperti minum minuman keras, berjudi, dan lain-lain, maka sudah menjadi tugas kita untuk melepaskannya. Yesus ingin aku dan saudara-saudaraku menjadi seperti Dia, yang selalu mengasihi dan memperhatikan anak-anak-Nya.

Jika Dia bisa mengampuni kesalahan anak-anak-Nya di  kayu salib hanya untuk meminta perubahan hidup menjadi lebih baik, maka hendaknya kita menjalani setiap langkah hidup ini dengan baik dan benar. Jadilah bapak, ayah, dan suami yang baik bagi semua anggota keluarga kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

 Baca juga ini: Kebahagiaan Bagi Yang Dianiaya Karena Kebenaran

Post a Comment for "2 Cara Menjadi Bapa Yang Baik Bagi Keluarga"