Butuh Kesabaran Dalam Menantikan Janji Tuhan
Butuh kesabaran dalam
menantikan janji Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil
dari kitab Yesaya 30:15-21. Dalam Yesaya 30:15, penulis kitab Yesaya dalam
pimpinan Roh Kudus terkait dengan kesabaran dalam menantikan janji Tuhan,
menulis demikian: “Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah
Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam
tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”.
Tuhan yang disajikan di dalam Alkitab adalah Tuhan yang hidup, berkarya dan juga berjanji serta memberi perintah untuk diikuti dan ditaati oleh umat-Nya. Salah satu hal yang sangat penting bagi kita ialah terkait dengan janji-janji Tuhan bagi hidup kita.
Tuhan yang disajikan di dalam Alkitab adalah Tuhan yang hidup, berkarya dan juga berjanji serta memberi perintah untuk diikuti dan ditaati oleh umat-Nya. Salah satu hal yang sangat penting bagi kita ialah terkait dengan janji-janji Tuhan bagi hidup kita.
Janji-janji Tuhan itu sudah ada yang digenapi,
sedang digenapi dan akan digenapi di dalam perjalanan iman kita di bumi ini. Nah,
yang sedang kita nantikan ialah janji tentang kedatangan Yesus yang kedua bagi
kepentingan iman kita kepada-Nya.
Ketika menantikan janji Tuhan, seberapa
panjangkah kesabaran kita? Kalau kita merasa sudah menunggu terlalu lama,
lihatlah kisah hidup para tokoh Alkitab. Musa menanti selama 40 tahun. Yusuf
menanti 20 tahun.
Abraham menanti 25 tahun. Nuh bahkan menantikan
selama 120 tahun. Kita mungkin tidak tahu seberapa lama kita harus menanti,
tetapi kita bisa mempelajari bahwa Tuhan mengakhiri setiap penantian di waktu
terbaik dan dengan cara yang mendatangkan hasil yang tak terbayangkan baiknya.
Baca juga:
Belajar Mempercayai Allah Dalam Hidup
Hidup Dalam Tuntunan Tuhan
Pengharapan Besar Akan Allah
Cara Allah Memproses Hidup Musa
Kita bisa saja berkelit dan berkata bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Tuhan. Wajar jika mereka sanggup menanti sedemikian lama. Namun, bukankah setiap kita juga telah dipilih-Nya? Seperti kita, mereka pun hanyalah manusia biasa. Yang membuat mereka bertahan dalam pengharapan bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa Tuhan.
Baca juga:
Belajar Mempercayai Allah Dalam Hidup
Hidup Dalam Tuntunan Tuhan
Pengharapan Besar Akan Allah
Cara Allah Memproses Hidup Musa
Kita bisa saja berkelit dan berkata bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Tuhan. Wajar jika mereka sanggup menanti sedemikian lama. Namun, bukankah setiap kita juga telah dipilih-Nya? Seperti kita, mereka pun hanyalah manusia biasa. Yang membuat mereka bertahan dalam pengharapan bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa Tuhan.
Pengenalan mereka yang mendalam akan Allah
membuat jiwa mereka tenang (Mzm. 62:2). Dalam ketenanganlah, mereka menemukan
kembali pengharapan yang bertahan sampai akhir di saat harapan mereka pupus
(Rm. 4:18).
Walau ada di antara kita yang mulai merasa bosan menantikan Tuhan, jangan pernah melepaskan janji-Nya, apalagi mencari jalan pintas dan berusaha dengan cara manusia. Kalau sampai hari ini Tuhan belum juga memberi jawaban, buanglah segala kekecewaan dan kegeraman yang mewarnai hati kita.
Walau ada di antara kita yang mulai merasa bosan menantikan Tuhan, jangan pernah melepaskan janji-Nya, apalagi mencari jalan pintas dan berusaha dengan cara manusia. Kalau sampai hari ini Tuhan belum juga memberi jawaban, buanglah segala kekecewaan dan kegeraman yang mewarnai hati kita.
Sebab kesabaran bukan sekedar tentang menunggu
janji Allah terjadi dalam hidup kita, melainkan bagaimana sikap hati kita saat
menantikan janji Allah. Berhentilah memandangi keadaan dengan kacamata manusia.
Lihatlah dengan perspektif Allah yang lebih luas.
Mengapa kita begitu terburu-buru ketika Tuhan
tahu waktu yang terbaik? Teruslah melekat kepada Tuhan sampai buah Roh
kesabaran itu matang dalam hidup kita. Biarlah ketika orang lain mencicipi
manisnya buah itu, mereka dapat melihat Tuhan melalui hidup kita. Demikianlah revival
dalam kehidupan pribadi kita akan Tuhan pakai untuk mengadakan revival bagi
orang-orang di sekitar kita.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus Kristus, TENANGLAH dan JANGAN TERGESA-GESA; ketika kita BERSABAR,
kita akan mendapatkan yang TERBAIK DARI TUHAN
APLIKASI
1. Bagaimanakah Anda bersikap dalam menantikan janji Tuhan selama ini?
2. Mengapa Anda perlu bersabar dalam menantikan Tuhan?
3. Komitmen apa yang dapat Anda ambil dalam sikap Anda ketika menantikan janji Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk segala yang boleh terjadi dalam hidup kami. Mampukan kami untuk berjalan dalam kesabaran dan agar kami memiliki sikap hati yang benar dalam menantikan janji-Mu. Biarlah kami boleh belajar tentang sebuah kesabaran yang membawa kemuliaan bagi-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
APLIKASI
1. Bagaimanakah Anda bersikap dalam menantikan janji Tuhan selama ini?
2. Mengapa Anda perlu bersabar dalam menantikan Tuhan?
3. Komitmen apa yang dapat Anda ambil dalam sikap Anda ketika menantikan janji Tuhan?
DOA UNTUK HARI INI
“Tuhan Yesus, kami mengucap syukur untuk segala yang boleh terjadi dalam hidup kami. Mampukan kami untuk berjalan dalam kesabaran dan agar kami memiliki sikap hati yang benar dalam menantikan janji-Mu. Biarlah kami boleh belajar tentang sebuah kesabaran yang membawa kemuliaan bagi-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
Post a Comment for "Butuh Kesabaran Dalam Menantikan Janji Tuhan"