Injil Adalah Kekuatan Allah 2
Keyakinan Paulus terhadap Injil
Pandangan yang benar akan menghasilkan keyakinan yang kokoh. Pandangan yang benar terhadap Injil pun akan menghasilkan keyakinan yang kokoh terhadap Injil. Dengan perkataan lain, pandangan kita adalah dasar keyakinan kita atau pandangan kita berdiri di atas keyakinan kita. Rasul Paulus telah memiliki pandangan yang benar tentang Injil. Di atas pandangan inilah dia mendirikan keyakinannya, yaitu keyakinan yang kokoh, yang tidak tergoyahkan.
Kisah Para Rasul merupakan saksi utama tentang keyakinan Paulus yang tidak tergoyahkan itu. Keyakinannya tidak dapat dirobohkan oleh hasutan dan cercaan; amukan badai dan gelombang kemarahan para musuhnya; pengadilan-pengadilan Yahudi maupun Romawi; aniaya yang datang silih berganti; rantai penjara yang gelap di Kaisarea maupun di Roma; tidak sedikit pun mengurangi gairah Paulus untuk memberitakan Injil dan menggentarkan keyakinannya terhadap Injil.
Pertanyaan penting yang harus kita ajukan ialah sejauhmanakan keyakinan Paulus atas Injil itu? Perhatikanlah Roma 1:16-32; dan secara khusus kita fokuskan perhatian pada beberapa hal berikut.
1. Injil adalah kekuatan Allah.
Rasul Paulus terkait dengan hal itu menulis demikian: "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani" - Roma 1:16. Kata yang dipakai untuk kata "kekuatan" adalah dinamis. Dalam konteks bahasa Indonesia, kata itu disebut "dinamo" atau "dinamit". Dengan demikian, ungkapan Injil adalah kekuatan Allah" dapat juga dikatakan "Injil adalah dinamo atau dinamitnya Allah".
Apakah arti "dinamis" itu sebenarnya?" Kata itu mengandung makna 'kekuatan, kuasa, kemampuan, kesanggupan, dan perbuatan mujizat/mengherankan'. Dalam Alkitab terdapat tiga wujud kekuatan Allah, yaitu mencipta, memelihara dan menyelamatkan/membinasakan.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, yaitu menyelamatkan setiap orang percaya dan setiap bangsa (Yahudi dan non Yahudi). Injil adalah kekuatan Allah yang membinasakan, yaitu membinasakan orang-orang yang tidak percaya, yang dalam istilah lain sering disebut fasik atau lalim - Roma 1:18-32.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Injil adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan orang percaya dan untuk membinasakan orang yang tidak percaya terhadap Injil itu. Berdasarkan Injil itulah, Nabi Yesaya pernah berkata, "Firman-Mu tidak kembali dengan sia-sia (hampa)". Artinya, firman Tuhan yang kita beritakan akan bekerja, baik untuk menyelamatkan maupun untuk membinasakan atau menghukum. Bagi orang percaya, Injil itu kuasa yang menyelamatkan, sedangkan bagi orang yang tidak percaya, Injil itu kuasa yang membinasakan. Bila Injil diterima, Injil menyelamatkan, sedangkan bila Injil ditolak oleh orang yang tidak percaya, Injil itu membinasaka.
Baca juga: DIBUTUHKAN IMAN UNTUK MENERIMA PENDAMAIAN ABADI.
Post a Comment for "Injil Adalah Kekuatan Allah 2"